Kamis, 31 Maret 2022

Mencegah Perubahan Iklim dengan Kendaraan Ramah Lingkungan? Yuk Lakukan!

Memangnya hanya dengan  tindakan sepele yang kita lakukan, itu bisa mengendalikan perubahan iklim?” 

Beberapa waktu lalu, ketika aku share tulisan di Facebook bertema lingkungan, seorang kawan mengomentari postingan tersebut. Dia memberi pendapat bahwa hal kecil yang sudah saya tulis tak akan berpengaruh banyak. 

Hal itu, karena kawan saya berpikir bahwa perubahan iklim sangat lekat kaitannya dengan  kebijakan yang dibuat pemerintah. Sehingga, jika individu melakukan sesuatu pun, itu tak akan berpengaruh besar. 

Aku tidak menampik bahwa pendapat itu ada benarnya. Terutama berkaitan dengan kebijakan terhadap penggunaan hutan dan lahan untuk kegiatan industri dan pertanian atau perihal pemberlakuan ekonomi hijau. Namun demikian, bukan berarti hal kecil yang kita lakukan tak berpengaruh apapun, bukan?  

Pernah tahu peribahasa “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”. Aku percaya bahwa sekecil apapun kontribusi kita untuk mengendalikan perubahan iklim, semua tetaplah punya makna yang berarti.  

Apa tindakan sederhana yang sudah kulakukan untuk mengendalikan perubahan iklim?  

Aku memilih mengurangi naik kendaraan berbahan bakar bensin.  Yap, aku memakai sepeda tiap kali melakukan perjalanan yang tidak terlalu jauh. Aku memulai kebiasaan sederhana ini dari rumah, sejak SMP.  

Kendaraan berbahan bakar energi fosil merupakan salah satu penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Ya, gas buang kendaraan bermotor mengandung Karbon Monoksida (CO), nitrogen (NO), sulfur (SO) dan senyawa lainnya yang mampu mengendap di atmosfer. 

Ketika gas-gas tersebut mengendap di atmosfer secara berlebih maka memunculkan peristiwa pemanasan global. Kita tahu bahwa pemanasan global menyebabkan suhu udara meningkat cukup drastis.

Berdasarkan data dari IPCC, ambang batas kenaikan suhu bekisar 1,5⁰ Celsius. Jika sudah lebih dari itu, maka bisa jadi kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim semakin parah. 

Beberapa ahli memprediksi bahwa kenaikan suhu mencapai 1,5 derajat celsius itu bisa terjadi di tahun 2030. Dengan demikian, untuk menghindari itu benar-benar terjadi perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak termasuk masyarakat secara individu.  

Well, sebagai salah satu manusia yang merasakan sendiri dampak perubahan iklim. Aku sadar bahwa menjadi pahlawan lingkungan itu bisa dimulai dari diri sendiri. Mulai dari rumah.  

Tak heran, selain mulai sadar penghijauan dengan menanam banyak pohon, aku juga terbiasa bersepeda untuk kegiatan apapun di luar rumah. Kecuali, memang melakukan perjalanan lebih dari 5 km, aku pasti memakai motor atau kendaraan umum.  

Kenali 3 Manfaat Bersepeda untukmu 

Sepeda bukanlah kendaraan  yang membutuhkan bahan bakar minyak layaknya motor atau mobil. Menggunakan sepeda, kita secara manual menggerakkan roda melalui pedal yang kita dorong.  

Nah, ini lho alasan aku lebih suka bersepeda daripada menggunakan kendaraan bermotor,  mungkin bagi kamu yang suka bersepeda punya pemahaman yang sama denganku. Kalau iya, yuk kita tossss dulu!

Alasan Kesehatan dan Kebugaran 

Jujur, semenjak WFH dan PPKM diberlakukan, aku memang jarang keluar rumah kecuali penting sekali. Gak heran, olahraga pun jadi jarang. 

Aku mengakali itu dengan naik sepeda kemanapun. Misal ke warung, ke toko atau ke lokasi wisata yang jaraknya tak lebih dari 4 kilometer. Paling tidak, dengan bersepeda badanku jadi bugar dan sehat karena berkeringat.  

Lebih hemat pengeluaran 

Naik sepeda memang hemat pengeluaran loh. Biasanya kalau naik motor ke minimarket pasti kamu butuh bensin dan uang parkir kan? Kalau di tempatku, orang yang naik sepeda tak membutuhkan uang bensin atau parkir. 

Adanya dua alasan itu, aku jadi lebih hemat pengeluaran. Bayangkan kalau lokasi yang aku tuju lebih dari satu, pasti aku juga berurusan dengan lebih banyak biaya bahan bakar dan parkir. Pengalaman untuk 1 liter BBM harganya Rp 8000-an dengan biaya parkir Rp 2000 per tempat.

Kendaraan ramah lingkungan 

Naik sepeda tidak menimbulkan emisi layaknya naik kendaraan bermotor sehingga disebut ramah lingkungan. Well, bukan berarti aku melarang kalian untuk naik motor ya. Hanya saja, kalau bisa sedikit menghemat pembakaran GRK yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dengan bersepeda atau jalan kaki, kenapa engga?  

*** 

Kebiasaan bersepeda yang aku lakukan mungkin terlihat sepele. Iya, benar itu terlihat sepele. Tapi aku yakin bahwa itu memiliki impact yang baik. Melanggengkan kebiasaan bersepeda minimal mampu membuat diri menjadi aware terhadap kebersihan lingkungan dan kesehatan diri.

Memang, di Indonesia sepeda bukanlah cara bertransportasi yang dominan dipilih. Namun bayangkan, andai saja setengah dari penduduk Indonesia menggunakan sepeda, maka polusi udara karena kendaraan bermotor bisa ditekan. 

Di Indonesia, sepeda motor masih menjadi salah satu alat transportasi yang banyak digunakan. Berdasarkan informasi yang dinukil dari Worldaltas yang diambil dari web rri.co.id, Indonesia berada di urutan nomor 3 sebagai pengguna sepeda motor terbanyak di dunia.

Dari data survei yang dilakukan oleh AISI, ada sekitar 80 juta sepeda di Indonesia atau sekitar 85%. Jadi, ibaratnya setiap rumah memiliki satu sepeda motor dan menggunakannya sebagai alat transportasi utama bagi seluruh anggota keluarga.

Tak ada yang salah ketika kita menggunakan motor sebagai alat transportasi. Apalagi di negeri ini, banyak orang yang berprofesi sebagai tukang ojek online. Hanya saja, mengurangi penggunaannya (untuk aktivitas jarak dekat) bisa membantu menekan laju polusi akibat pembakaran BBM lho!

Menurut data Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), motor menghasilkan lebih banyak polusi dibandingkan dengan mobil diesel, bensin, bus, truk, atau bajaj. Kamu mungkin bisa lihat data dibawah ini,

Dari data Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) di atas, kendaraan yang menghasilkan jumlah polutan tertinggi per harinya adalah motor dengan jumlah 8.500 ton (44,53 %), bus 4.106 ton (21.43 %), dan mobil pribadi 2.712 ton (16,11%). (diambil dari artikel Kompas).

Yuk Naik Sepeda, Yuk Mulai cegah perubahan iklim!

Melalui uraian sebelumnya, sudah tahu bukan bahwa kendaraan bermotor termasuk penyumbang emisi yang cukup besar. Apalagi di Indonesia termasuk pengguna kendaraan bermotor yang cukup besar.

Boleh kok menggunakan kendaraan bermotor untuk perjalanan yang jauh. Namun, bila kamu melakukan aktivitas yang masih bisa dijangkau oleh sepeda atau berjalan kaki, yuk mulai menggunakannya.

Baca Juga : Yuk Mengenal Biofuel dan Perkembangannya di Indonesia!

Kebetulan, aku sudah bersepeda sejak SMP. Jadi aku terbiasa menggunakannya untuk menjangkau tempat-tempat yang cukup dekat. Bahkan saat kuliah di Jogja, aku tetap setia menggunakan sepeda lho! 

Nah, beberapa waktu lalu, aku menemukan kampanye menarik mengenai aktivitas sederhana untuk mencegah perubahan iklim. Kampanye tersebut ada beberapa pilihan. Dan aku memilih mengkampanyekan kendaraan ramah lingkungan alias sepeda.

Kalau kamu juga punya kepedulian yang sama denganku untuk mendukung lingkungan yang lebih bersih sehingga perubahan iklim bisa ditekan, yuk cek dan lakukan kampanye TeamUpForImpact di teamupforimpact.org/

Dear Temans, tidak masalah bahwa kita dianggap hanya melakukan aksi kecil. Aku selalu percaya bahwa seminim apapun kita berbuat untuk lingkungan, itu memberi sumbangsih yang cukup besar. 

Siapa sih yang bisa membuat bumi ini labih baik. Kalau bukan kita sebagai manusia?Salam dariku, Nurul Mutiara R.A yang merupakan bagian dari Eco Blogger Squad.

26 komentar:

  1. setuju Mba, naik sepeda mmg enak. tapi ya begitu, didaerah saya jalur sepeda dijalan raya belum ada jadi klo berkendara sepeda dijalan raya sepertinya agak bahaya. mungkin ini bisa jadi masukan bagi pemerintah mengingat banyaknya orang suka bersepeda. supaya dijalan raya dibuatkan jalur khusus untuk pesepeda

    BalasHapus
  2. Tak kusangka bangsa kita ranking tiga tertinggi makai motor. Tapi emang sih, di Jogja aja satu rumah ada tiga sampai emoat motor.

    BTW klo caraku mencegah perubahan iklim demgan jalan kaki dan minimalis plastik. Enggak buang2 makanan juga.

    BalasHapus
  3. Salut untuk hobimu nyepeda nurul...badan sehat, bumi juga makin bersih ..

    Ngebaying sore2 sepedaan ke pantai...trus disana jajan bakso ato cilok...kayaknya asyik banget..

    BalasHapus
  4. Setuju nih kalau saja ya semua memilih Naik transportasi publik terus bersepeda pasti terjaga banget udara ya... Gàk Ada lagi yg namanya polusi

    BalasHapus
  5. Kereenn gowes kemana-manaaa pasti asiikk... sayangnya aku gak bisa naik sepeda, jadi kemana-mana usaha menjaga lingkungannya pakai transportasi umum aja.

    BalasHapus
  6. Negara negara Eropa dan Jepang yang sejak lama menggunakan sepeda sebagai transportasinya terlihat kalau kualitas udaranya bersih
    Selain baik bagi lingkungan juga baik bagi kesehatan ya. Mari kita galakkan bersama sama

    BalasHapus
  7. Semoga makin banyak ya kendaraan dihasilkan dengan memperhatikan kondisi lingkungan
    Biar lebih banyak yang paham...

    BalasHapus
  8. Aku juga pengen gowes ke mana-mana kayak mbanya. Tapi belum bisa naik sepeda karena masih ada trauma masa lalu yang belum sembuh :(. Semoga suatu hari nanti bisa beneran pake sepeda ke mana-mana biar turut mendukung udara yang lebih bersih, badan yang lebih sehat, dan lebih hemat pengeluaran juga ya

    BalasHapus
  9. Saya - sejak pandemi kalau jarak dekat rumah mulai bersepeda, semoga konsisten melakukannya. Setuju hal sedikit lama-lama jadi bukit dan berdampak pada perubahan demi kebaikan. Seperti mencegah perubahan iklim dengan memilih kendaran ramah lingkungan ini

    BalasHapus
  10. Perubahan iklim tak bisa dicegah, hanya bisa diminimalisir. Dimulai dari diri kita dulu lalu dilebarkan ke keluarga, lalu ke tetangga dan seterusnya. Impaknya akan sangat luar biasa.

    BalasHapus
  11. Aku sangat mendukung kalau misalnya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan beralih ke transportasi umum atau menggunakan sepeda.

    BalasHapus
  12. Sekarang hampir jarang sekali ada seseorang yg melakukan olahraga bersepeda. Pasti lebih memilih naik motor

    BalasHapus
  13. Aku dulu dari sd sampe kuliah masih pake sepeda, beli motor cuma karena jaraknya udah jauh banget.. Tp emang lebih enak naik sepeda sih, selain menyehatkan juga ramah lingkungan hhi

    BalasHapus
  14. Aku dari SD-SMP menggunakan sepeda untuk berangkat sekolah, kalau dipikir dulu kuat bener ada 4.5km bersepeda pulang pergi pas SMP huhu. Sebenernya bersepeda enak banget, apalagi kalau pas pagi. Nah masih pengin mengaplikasikannya sampai sekarang, cuma untuk jarak jauh ini gak mendukung ya huhu jadi palingan jarak dekat aja :') pas di kampus aku juga bersepeda, nyenengin ey

    BalasHapus
  15. Sepeda enak past tua dengkul tidak bakalan bunyi nih dan langit tambah hijau

    BalasHapus
  16. Andai Aja y mba d Jakarta kayak d Belanda sepeda jafinsalah satu tranportasi aktivitas kemanapun y ... Iklim d sini mungkin bagus ya.. pling tdk Sekarang Naik tranportasi publik

    BalasHapus
  17. setuju kak harus dari diri sendiri, untuk mewujudkan udara yang segar, moga ke depan makin baik kesadaran rekan lainnya

    BalasHapus
  18. Hal kecil yang kita lakukan untuk bumi akan berdampak sangat besar, bahkan bisa menggeser kebijakan pemerintah. Contoh sederhana saja, mulai paperless, ini bisa mencegah penebangan hutan secara signfikan.
    Kebanyakan benda yang kita pakai sehari-hari diproduksi dengan cara eksplitasi alam, jika kitanya cuek dan asal buang lalu koar-koar mengkritik pemerintah namanya apa dong? Hihihi.
    Pakai sepeda ke mana-mana bikin kita sehat sehingga dana kesehatan yang bergotong royong bisa untuk lainnya, juga bisa menghemat uang BBM. Kualitas hidup kita jadi jauh lebih baik.

    BalasHapus
  19. Bumi lagi nggak baik2 aja ya, aku ngerasa cuaca sekrang itu ekstrim banget
    udah saatnya kita mulai hidup ramah lingkungan
    sepeda ini pilihan yang tepat, sehat dan juga ga merusak bumi

    BalasHapus
  20. Ini memang cara yang paling mudah untuk menjaga iklim agar tetap baik. Akupun suka banget naik sepeda kemanapun

    BalasHapus
  21. Membayangkan Indonesia yang udaranya sehat dan bersih karena kesadaran dari masyarakatnya untuk hidup sehat.
    Semoga kita semua bisa saling menjaga dan saling mendukung kegiatan positif jaga lingkungan.

    BalasHapus
  22. wah komunitas baru kah eco blogger squad? keren sih jadi makin banyak yg aware dengan perubahan iklim ya. Aku udah lama ga sepedaan, seringnya bersepeda motor hehehe

    BalasHapus
  23. Wah..aku udah lama banget mba gak sepedaan hiks, pengen mulai lagi deh wishlist sepedaku belum di checkout nih semoga secepatnya biar bisa sepedaan lagi

    BalasHapus
  24. Kangen bgt pengen sepedaan, udah lama engga soalnya sepedanya dijual. Pengen gitu pagi2 atau sore2 pas gak panas bisa sepedaan, seru bgt deh.

    BalasHapus
  25. Kita bisa mendukung perubahan iklim ini ya. Hanya aja memang harus ada tekad yang kuat sehingga bisa Istiqomah menerapkannya

    BalasHapus
  26. kendaraan ramah lingkungan itu kaki kita.. bukan sepeda.. sepeda tak semua orang punya.. tapi kaki bisa semua orang punya.. yuk jalan kaki..

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam