Rabu, 25 September 2019

Our Times (2015) : Film Romantis Yang Bikin Baper Sebaper-bapernya

Sumber : Wikipedia
Siapa dari temen-temen yang suka dengan film romantis? Hayolohhhh pasti kalau udah klik dengan judul film tertentu biasanya langsung ndekem seharian depan laptop sambil rebahan dan cenger-cengir sendiri, yekan yekan? Heheh. Baik. Kalau begitu kita sama. Itu aku banget pas nonton film, termasuk untuk genre romantis berjudul Our Times. 

Ya, sebenarnya film ini udah 4 tahun lalu booming sih, tepatnya tahun 2015. Tapi, aku malah baru ngelihat sekitar tahun 2018 lalu. Suerr deh, film ini bisa banget bikin aku mewek sejadi-jadinya. Gak hanya itu aja ding, selain bikin baper juga diwarnai nuansa komedi. Jadi siap-siap aja kamu merasakan sensasi rasa yang nano-nano. Hiksss, padahal aku bukan termasuk orang yang gampang baper dan suka dengan film romantis. Tapi, setelah lihat nih film, aku jadi sedikit berubah pikiran.   
"Ternyata film romantis mengasyikan juga ya?"
Sebelum mengulas lebih lanjut mengenai Our Times, aku mau memberi pandanganku mengenai film ini dulu ya. Hmm, sebenarnya konsep dari film ini bukan sesuatu yang baru sih. Kisah cinta anak-anak muda semasa menjalani sekolah. Namun hal menarik bagiku berasal dari karakter yang berperan. Masing-masing tokoh memiliki ekspresi yang mengagumkan. Ngena banget. Selain itu, cara berceritanya juga punya kejutan diakhir. Diceritakan dari 2 sisi.

Latar waktu yang digunakan ada dua. Zaman modern dan lawas. Nah, yang membuatku berdecak kagum adalah pada saat setting mengarah ke zaman lawas. Segala perlengkapan dari majalah, pakaian, hingga kendaraan dibuat sejadul mungkin. Penonton nantinya dibuat bernostalgia dengan benda-benda jadul yang mungkin pernah dipunyai. Meski ada satu yang kurang, yakni rambut salah satu tokoh perempuan yang menurutku terlihat kekinian. Itu jadi mengurangi nuansa jadulnya hehe.
***
Cerita dimulai ketika Truli Lin (Vivian Sung) menemukan surat dalam lacinya meja miliknya di kelas. Bukan surat cinta yang ia dapat, melainkan surat berantai dari orang yang tak diketahui. Dalam surat itu disebutkan bahwa penemu surat harus menyebarkan surat ke oranglain agar terhindar dari nasib sial. Lin cukup ketakutan sebab isi surat dibuat meyakinkan. Awalnya Lin bingung akan memberikan kepada siapa saja, namun dia memutuskan memberikan itu pada beberapa orang yang dirasa menyebalkan.

Surat pertama ia berikan pada temannya satu sekolah bernama Tao Ming-ming (Dewi Chien). Alasannya, selain Lin merasa sebal dengan kehadiran Tao yang dikagumi para siswa laki-laki, Tao juga merupakan tetangga sebelah Lin. Ibaratnya, sambil menyelam minum air, Lin tak perlu bersusah payah untuk memberikan ke teman yang jauh. Cukup ke tetangga dekat sekaligus ia bisa meredakan rasa sebal pada sosok Tao.
Adegan ketika Taiyu menyatakan cinta pada tao ming-ming
(sumber foto : Wikipedia)
Surat kedua Lin berikan pada ketua gangster di sekolah bernama Tsu Taiyu (Darren Wang). Awalnya ia tak ingin memberikan itu pada Taiyu (lha gimana mau ngasih, kenal aja kagak), namun setelah melihat orang yang disukai Lin--Ouyang Fei Fan (Dino Lee)--diperlakukan tak mengenakkan oleh Taiyu, Lin marah, lalu memutuskan memberi surat itu pada Taiyu ketika lengah.
Adegan ketika Taiyu siap bertarung dengan geng dari sekolah lain
(sumber foto : Wattpad.com)
Nah, surat ketiga, Lin berikan pada guru killer yang menurut Lin sangat menyebalkan, Wang Bai Dan (Jack Na). Pemberian surat pada gurunya ini pada akhirnya membuka fakta mengenai Taiyu dan Tao yang sebenarnya. FYI, sebenarnya Lin setengah tak tega memberikan semua surat itu. Hanya saja, rasa takut terkena sial--membuat Lin tak memiliki pilihan lain. 

Alih-alih membawa sial, sebenarnya surat itulah yang membuat Lin bertemu cinta sejatinya. Mulanya, pertemuan antara Lin dan Taiyu memang diwarnai keributan karena karakter Taiyu yang berandalan. Namun setalah melalui proses yang tak diduga, keduanya saling jatuh cinta. Apalagi, saat Lin tahu bahwa Taiyu memiliki rahasia yang membuat ia menjadi berandalan. Disitulah Lin mulai care dan ingin mengembalikan sosok Taiyu yang dulu.

Konflik-konflik dalam film yang disutradarai oleh Frankie Chen ini sangat menarik. Membuat penonton yang melihatnya bakalan mewek sejadinya. Apalagi memasuki adegan dimana Tao Ming-ming yang semula menolak mentah-mentah cinta Taiyu, berbalik menyukainya karena tahu bahwa Taiyu termasuk anak pandai. Disaat itulah muncul rasa cemburu dari masing-masing tokoh yang tak bisa diungkapkan.
Adegan ketika Lin dan beberapa teman sekelasnya berkemah
(sumber foto : Brilio.net)
Dan adegan yang bagiku pribadi membuat baper adalah ketika Taiyu berjanji pada Lin bahwa suatu hari ia akan membawa sosok Andy Lau--aktor yang dikagumi Lin sejak lama. Disitu seolah terlihat jelas bahwa Taiyu merupakan sosok laki-laki yang memiliki perasaan tulus. Dia tahu apapun tentang Lin, mulai dari kebiasaan Lin hingga tiap kata-kata yang pernah terucap. Taiyu bahkan membantu Lin lulus ujian dengan trik jitu matematikanya. Kerenlah.
Adegan saat Lin membela Taiyu yang dinilai curang saat ujian
(sumber foto : entertaintmen.analisadaily.com)
Puncaknya, airmataku mengalir saat mengetahui bahwa Taiyu dan Lin saling jatuh cinta tapi tak saling tahu. Pasalnya, dari awal Taiyu tahu kalau Lin menyukai Ouyang Fei fan, sebaliknya Lin juga tahu  kalau Taiyu Menyukai Tao Ming-Ming. Dan mereka bekerjasama supaya Tao dan Ouyang bisa putus. nah, disinilah perjalanan cinta mereka menjadi konflik yang bikin gregetan. Dalam benakku selalu muncul pernyataan.

 "Hihhh kok gak saling jujur aja sih dari awal, biar bisa bareng aja!!"

Lebay juga ya aku ternyata kalau nonton film romantis. Biarlah. Pokoknya nih, Our Times sangat rekomendasi untuk kalian pecinta film romantis. Apalagi, nantinya ada beberapa aktor  senior yang turut serta meramaikan film ini saat setting berubah ke zaman modern. Aku suka banget dengan konflik yang tersemat, meski ada beberapa hal yang menurutku tak cocok ditonton anak kecil, seperti adegan berandalan--perkelahian yang dilakukan Taiyu hingga kebiasaan bolos Taiyu yang bagi masyarakat umum dinilai sebagai perilaku tak beretika.

Well, gimana? Apa sejauh ini kamu tertarik untuk menontonnya atau bahkan sudah sering mengulangnya. Aku gak mau spoiler terlalu banyak deh, biar kamu aja yang nonton sendiri dan menikmati adegan demi adegan secara mendalam. Film Our Times ini aku kasih rating 8,5 dari sepuluh deh. 

Nah, pertanyaannya sekarang, bagi kamu yang belum nonton, kapan kamu bakal ngendon depan laptop untuk menyaksikan keseruannya?

7 komentar:

  1. Waaah kesukaan saya banget ini genre film komedi romantis. Save dulu jtar dicari filmnya. Mkaasih banyak mbak 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siappp mbak, coba aja deh lihat filmnya. Keren banget :)

      Hapus
  2. aku udah nonton ini lama bangeeet, dan langsung inget beberapa scene yang bikin baper parah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, pas aku ngelihat film ini aja sampai mewek-mewek sendiri :D

      Hapus
  3. kayaknya asih nih filmnya,,, ! nanti saya coba tonton deh!
    coba deh kamu tonton film korea yang judul PARASITE terus kamu review, film nya keren parah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, emang bagus kok kak filmnya. Btw, Parasite aku juga udah nonton, agak gregetan liatnya

      Hapus
  4. Film yang bagus, ceritanya sederhana tidak terlalu berlebihan dibungkus dengan akting aktor dan aktrisnya yang saling melengkapi dan keren. Aku suka merhatiin bagian gesture, mimik, dan nada bicara ketika para pemain adu ekting mungkin ini juga yang membuat film our times booming. Meski banyak yang bandingin film ini dengan Crazy Little Thing Called Love dan You Are Apple in My Eyes tetep aja buatku film ini lebih unggul dari segi alur cerita, akting pemainnya, dan penulisan skenario film yang relate sama kehidupan nyata remaja iya nggaksih? penonton tuh cenderung tersentuh dengan film film yang relate di kehidupan nyata. Kalau ada arekomendasi film school, romance, comedy aku mau nonton. Makasih :) jangan lupa mampir di Blog aku juga kak.

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam