Minggu, 17 Oktober 2021

#KamuHarusTau: Jendela Informasi Freelancer itu Bernama Media Sosial

Jendela Informasi selama pandemi itu bernama Media Sosial. Tahun 2018 lalu adalah waktu terberat bagiku. Kala itu, tanggal 18 Agustus 2018 aku resmi wisuda dari kampus tercinta di Yogyakarta. Sebagai seorang fresh graduate, jelas aku bakal dihadapkan dengan tantangan selanjutnya yakni mencari pekerjaan. 

Jujur, kala itu aku pernah stres berat karena nyatanya pekerjaan yang aku cari kurang cocok dengan skill yang aku miliki. Jika pun cocok, lokasi wawancara berada di provinsi lain sehingga membutuhkan persiapan materi dan mental. 

Nah, sembari aku mencari lowongan pekerjaan via daring, aku juga mengerjakan beberapa tulisan di blog pribadi serta memanfaatkan media sosialku untuk berinteraksi dengan teman-teman penulis lainnya. Surprized! Ternyata melalui media sosial-lah sumber-sumber rezekiku mulai muncul. 

Semua bermula ketika aku bergabung dalam komunitas bloger via media sosial. Ternyata, di sana beberapa kali di-share info mengenai job menulis. Kebetulan waktu itu ada job dari platform penyedia layanan traveling yang cocok denganku sehingga aku ambil.

Well Gaes, setelah menyelesaikan job tersebut, uang sedikit demi sedikit mulai mengalir ke rekening. Apakah merasa bahagia? Tentu saja. Sejak saat itu aku mulai bersemangat dan fokus mencari cuan menggunakan setiap media sosial yang aku miliki. Tak terasa, sudah 4 tahun aku menjadi seorang freelancer.

Bagi seorang freelancer, memiliki media sosial itu penting dan berdampak positif. Media sosial bukan hanya memiliki kekuatan untuk menjalin komunikasi antar teman tetapi juga sumber informasi yang bisa digunakan untuk meraih cuan.  

Semenjak wabah Covid-19 hadir, banyak terjadi perubahan aktivitas di masyarakat. Dari bekerja, ibadah, sekolah bahkan belanja pun dilakukan di dalam rumah. Tak pelak, peran media sosial pun begitu vital untuk update informasi seputar perkembangan pandemi. 

Bagi seorang freelancer, memanfaatkan media sosial tentu tak cukup hanya satu platform. Kalau bisa dan mampu mengelolanya, bisa saja para freelancer memiliki lebih dari 5 jenis media sosial mulai dari blog, facebook, twitter, linkedIn, whatsapp, youtube, tiktok dan masih banyak lagi.  

Berikut merupakan hal-hal yang bisa dilakukan atau didapatkan freelancer melalui sosial media yang dipunyai,  

Tempat promosi dan berjualan 

Bagi freelancer yang memiliki usaha, media sosial tak hanya digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan tulisan maupun unjuk kemampuan diri. Tetapi juga bisa difungsikan untuk mempromosikan produk usaha yang dimiliki.  

Well, beberapa kawan bloger banyak yang punya usaha kuliner, fashion hingga produk kecantikan. Mereka biasanya melakukan promosi melalui medsos. Apakah efektif? Tentu saja. Nyatanya, selama pandemi ini, dagangan mereka menjadi laris manis karena peran media sosial, tentunya dengan cara beriklan yang baik. 

Berkomunikasi 

Kira-kira bosen gak kalau selama pandemi ini di rumah terus? Gak bisa pergi jalan-jalan, gak bisa ketemu teman-teman secara langsung, acapun hanya di gelar secara daring menggunakan media zoom. 

Nah, bagi freelancer sepertiku, demi mengusir rasa bosan, biasanya aku menggunakan media sosial sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain. Semisal di twitter, ada pembahasan yang menarik, biasanya aku ikut nimbrung dan berdiskusi sampai kadang tak ingat waktu. Ngerumpi online gitulah via medsos hehe 

Mendapatkan informasi/menggali ide 

Ide dan informasi bisa didapatkan melalui platform apa saja termasuk media sosial. Sebagai orang sering mengikuti berita-berita hangat di dalam maupun luar negeri. Saat aku mendapat job menulis, biasanya aku akan mencari beberapa informasi dan ide melalui medsos. 

Bisa untuk Personal branding 

Media sosial bisa digunakan untuk sarana personal branding. Tunjukan skill yang kita miliki untuk memancing perhatian banyak orang. Mempromosikan diri ke masyarakat luas membuka peluang bagi kita untuk diketahui. Sudah banyak orang sukses mendapatkan pekerjaan karena sosial media. Biasanya mereka tertarik dengan bakat dan kemampuan yang kita miliki. 

Selama pandemi ini, beberapa kali aku hanya membuka media sosial untuk melihat berita-berita trending yang menghibur atau update aturan-aturan yang diberikan pemerintah terkait aktivitas selama pandemi.

Jujur, dengan banyaknya berita duka, aku sampai malas membaca berita-berita secara keseluruhan. Sebagai gantinya, biasanya aku hanya membaca informasi-informasi singkat via twitter atau instagram. Nah, dalam kaitannya dengan kanal berita, aku lebih suka membaca postingan singkat dari Indozone via instagram.

Alasannya simpel. Indozone menawarkan beragam informasi bertajuk #Kamuharustau yang cukup singkat dengan template informasi singkat pada gambar. Jadi, aku udah tahu tuh apa yang bakal di bahas dalam satu postingan. nah, kelebihannya, ketika aku menghindari berita tertentu, aku jadi lebih mudah. Sebab, sudah terlihat ulasannya singkat pada gambar.

Sebagian orang beranggapan bahwa media sosial memberi lebih banyak sisi buruk ketimbang sisi baik, padahal anggapan itu belum tentu benar. Bila penggunanya cerdas dan kreatif, media sosial bisa dijadikan sebagai aset untuk meraih cuan. 

Selama kurang lebih 4 tahun, aku menggunakan media sosial sebagai media branding, promosi tulisan, berkomunikasi, jajak pendapat dan mendapatkan segala informasi yang kubutuhkan. Apakah media sosial masih menjadi tombak utama penyebaran informasi di zaman now? Yap, tentu saja masih. Bahkan sangat urgen dibutuhkan.

Sumber data : Populix.co

Bagi freelancer sepertiku, media sosial memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia kujadikan senjata utama untuk meraih cuan. Pernah dengar kan bahwa ada youtuber atau blogger yang memiliki jam terbang tinggi? Nah, personal branding maupun cuan yang mereka dapatkan tak lepas dari pengaruh media sosial.  

Oke kawan, kesimpulannya, media sosial tak bisa selintas dianggap buruk. Banyak sisi positif yang bisa digali bila kita memahaminya apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Media sosial betul-betul memberi kekuatan dalam mendapatkan benefit selama pandemi. 

2 komentar:

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam