Jumat, 18 Januari 2019

Liburan bersama laptop Asus, Menjejak Kisah Tanpa Resah

Sekelebat bayangan mengenai sosok Pramoedya Ananta Toer tiba-tiba muncul dipikiranku. Bayangan itu kemudian memanggil kembali memori yang terkunci bertahun lalu. Tentang menulis, tentang mengabadikan sebuah karya. Sebagai manusia yang masih terlalu polos, aku pernah abai pada kata-kata indah yang beliau sampaikan melalui sebuah karya sastra. Sepele? Tidak!! Karena perwakilan kalimat itulah yang akhirnya membuatku suka menulis. Menjentikkan tiap jari melalui kedua tangan ini.

Ada dua quote legend dari beliau yang membuatku terhentak. Dua quote yang membangkitkan semangatku untuk menulis kembali. Meluapkan setiap adonan dipikiran mengenai berbagai hal, termasuk perjalanan-perjalanan yang telah kulewati selama ini.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. 
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari”

Pramoedya Ananta Toer telah mengajarkanku bahwa keabadian itu didapatkan melalui sebuah karya, melalui tulisan misalnya. Dan sejak itulah aku mulai menapaki cerita baru. Mengajak pikiran dan hatiku untuk menorehkan cerita apapun melalui tulisan. Bahkan detik ketika aku menjadi seorang blogger seperti saat ini, adalah cerita sederhana tentang bagaimana aku membuka tabir keinginanku. Mencoba menarasikan setiap hal yang kupikirkan melalui ketikan di keyboard laptop.
Pada zaman itu, Pramoedya menuangkan setiap ide dipikirannya melalui pena dan kertas. Keduanya begitu penting sebagai media berkarya. Tapi aku dan zaman beliau telah berjarak begitu jauh. Saat ini, setiap ide-ide dalam pikiranku telah mampu tertuang sempurna melalui jentikkan jari. Menceritakan semuanya hanya dengan sentuhan tuts di atas laptop. 

Sama halnya seperti kertas dan pena baginya. Laptop menjadi nyawa bagiku. Menjadi benda yang tak pernah kutinggalkan dimanapun aku menjejak. Laptop yang aku miliki telah menjadi sahabat karib yang menemaniku menulis cerita. Termasuk cerita liburanku selama berada di kota Jogja. 

BTW, aku kan sudah berada di Jogja dalam kurun waktu 5 tahun ini. Kok gak liburan ke kota lain saja sih? Baik. Pertanyaan semacam itu sering aku dengar dari kawan-kawanku yang berasal dari luar kota. Sebenarnya aku juga berencana demikian. Hanya saja, masih banyak titik-titik di kota gudeg ini yang belum kujejaki. Jika satu kota saja aku belum menjelajahi, bagaimana mungkin bersiap ke kota yang lain. Jangan donk, step by step saja dulu.

Sebenarnya nih ya alasan aku di tahun 2018 ini pengen liburan, karena kepenatanku setelah pengerjaan skripsi. Yap, skripsi membuat pikiran dan waktu liburanku tersita. Ya mau gimana lagi, setiap kali ingin berlibur, rasanya skripsi memanggil-manggil di depan mata. Pikiran jadi tak tenang. Akhirnya rencana liburan menjelajah sudut-sudut Jogja terabaikan. Sedih.

Tapi alhamdulillah, setelah wisuda beberapa waktu lalu. Akhirnya aku mulai bisa menata kembali pikiranku. Saatnya aku menjejak langkah. Membuat cerita dan tulisan-tulisan melalui laptop Asusku ini. Kisah-kisahku sebagai blogger dan cerita vakansiku di libur akhir tahun ini akhirnya terealisasi. Gimana perjalanan liburanku bersama laptop Asus? Ini dia ceritanya.
Aku telah menjejak sebagai blogger kurang lebih selama 4 tahun. Banyak sekali hal-hal yang kutorehkan ketika berproses untuk menghasilkan tulisan-tulisan menarik. Termasuk mengenai liburan yang kulakukan di akhir tahun 2018. Entah liburan sendiri atau bersama sahabat. Tak lupa juga bersama laptop Asusku yang selalu setia menemani.
BTW, beberapa waktu lalu, aku dan kawan-kawan dari blogger Jogja di undang untuk meliput kegiatan masyarakat di salah satu desa di kabupaten Gunung Kidul. Liputan tersebut menjadi sebuah cara bagiku untuk meramaikan tulisan sekaligus liburan akhir tahun. Bagaimana tidak, sepanjang perjalanan, banyak sekali spot-spot indah yang membuat mata berbinar tak karuan. Liputan tapi serasa pergi berlibur, turing ke desa wisata di gunung kidul.
Setiap orang punya cara tersendiri untuk menikmati liburan bukan? Seperti halnya denganku. Aku bersyukur setelah wisuda, banyak hal yang bisa kulakukan untuk merelaksasi pikiran dan tubuh. Salah satunya dengan meliput dan berkunjung ke tempat-tempat bernuansa alam.
Beberapa kali melakukan liburan, aku selalu membawa laptop Asusku di ransel. Ya, jaga-jaga aja sih kalau aku menemukan ide atau inspirasi. Aku bisa langsung menuliskannya tanpa harus susah payah kembali ke kos mengambil laptop. Apalagi akhir-akhir ini aku harus mereview beberapa agenda yang menuju deadline, menyelesaikannya segera adalah keharusan.
By the way, selain meliput ke daerah Gunung Kidul, aku juga menghabiskan liburan tahun baru di kaki Merapi. Lebih tepatnya berkunjung ke salah satu tempat makan hits bernama Kopi Merapi. Kopi Merapi memang layak di datangi wisatawan. Apalagi di sekitarnya terhampar jalan yang di gunakan untuk wisata "Tour Jeep". Sungguh, berada di sana, aku bisa melihat setiap orang bahagia menikmati liburan mereka menggunakan Jeep mengelilingi kaki Merapi.
Gunung Merapi kala itu memang tak terlihat. Mendung membuat ia bersembunyi di antara kabut-kabut. Padahal jika beruntung, setiap orang yang datang kesana akan disuguhi pemandangan gunung Merapi yang tinggi menjuntai. 

Tak hanya itu, saat senja datang, warna jingga sang Mentari biasanya terlihat elok mengintip di sela-sela pohon. Dan lagi-lagi, aku hanya bisa melihat mentari melambai tanpa memancarkan sinar jingganya. Mendung telah menyembunyikan merapi dan juga mentari. But, its okay, aku tetap bahagia kok karena bisa menikmati alam terbuka.

Oh iya, selain liburan, sebenarnya aku juga mengerjakan beberapa hutang tulisan kala itu. Tak heran jika liburan ke kaki merapi lalu, aku tetap bersanding dengan laptop Asus tercintaku. Lah, liburan bawa-bawa laptop, gak beratkah?
Going everywhere with laptop, gak capek apa? Baik, saatnya aku menjawab. I can say that, aku gak akan pernah resah lagi dengan rasa lelah karena bobot. Laptop Asusku memiliki masa yang cukup ringan untuk ukuran 15 inchi. So, aku tak lagi bingung dengan keberadaannya di ransel. Menjejak kisah bersamanya kemanapun, its allright, aku bisa melakukannya.

Bercerita sedikit, aku pernah memiliki pengalaman buruk soal bobot laptop. Dulu, setiap kali ke kampus, aku harus membawa beban yang cukup besar di ransel. Akibatnya, punggungku jadi terganggu. Aku sering merasa pegal dan nyeri. Semenjak itu, aku menjadi jarang membawa laptop di ransel kecuali keadaannya urgen.

Beberapa waktu ini, aku memang ditemani oleh Asus, si penolongku dari kejahatan bobot yang menyiksa. Namun kemungkinan tak lama. Ya, aku pernah berjanji pada adikku untuk memberikan laptop sebagai media dia mengerjakan tugas kuliah. Mana mungkin aku memberikan laptop jadulku yang seberat itu. Aku saja sudah menjadi korban keganasan bobotnya, masa kuberikan beban yang sama pada adikku. Ah jangan.
***
Bercerita mengenai laptop yang ringan, aku jadi teringat bahwa pada bulan Oktober 2018 lalu Asus telah meluncurkan produk andalan terbarunya. Asus Zenbook UX391UA. Well, produk terbaru Asus ini gak sembarangan. Desainnya itu lho, membuatku ngiler. Setiap kali meluncurkan produk, Asus selalu memberikan kejutan yang luar biasa. Tak pernah main-main dengan inovasi dan kualitas produknya. Sure, I like that.

Selama mengikuti beberapa review dari blogger lain, aku tak pernah merasa jatuh cinta seperti sekarang ini. Baru melihat pertama kali saja, Asus Zenbook UX391UA telah menyihirku melalui desainnya yang tipis dan ergonomis. Begitu menawan dengan ketahanannya yang luar biasa. Laptop kelas dewa.

Sebenarnya, selain dari segi desain yang menawan, ada alasan yang kuat mengapa aku harus punya Asus Zenbook UX391UA ini.
Pernah gak sih kamu punya pengalaman sakit punggung gara-gara beban berat di ranselmu? Kalau aku pernah banget dan itu cukup merepotkan. Bahkan aku harus mengurangi benda-benda lain supaya berat di ransel terkurangi. Tak jarang, gara-gara itu aku harus membuat pilihan sulit. Meninggalkan barang penting lainnya supaya aku bisa membawa laptopku. Padahal, barang-barang lainnya juga penting untuk dibawa. Tapi, ya sudahlah.
Berbicara mengenai sakit punggung. Aku yakin, itu tak akan terjadi jika memiliki Asus Zenbook UX391UA. Soalnya ia super ringan dengan bobot hanya 1 kg dan ketipisan 12,9 mm. Well, nih laptop kalau masuk ke ransel, bakalan menyisakan banyak space. Ya siapa yang gak mau coba punya banyak space untuk bawa banyak barang? Tahu kan kalau perempuan biasanya isi tasnya itu udah kayak hutan rimba, banyak banget kebutuhannya,hehe
Asus Zenbook UX391UA di desain dengan body metal yang glossy, ia juga memiliki konsep ergolift dimana mampu menambah kemiringan 5,5° saat membuka laptop, dengan engsel yang bisa terbuka sebesar 145°. Nah, ini berguna untuk kamu yang suka nyari posisi pas nulis atau nonton drama. Desain itu mampu menyesuaikan diri senyamannya kamu saat menatap layar.

Ia memiliki dua varian warna yakni deep dive blue dan burgundy red. Warna deep dive blue terinspirasi dari perpaduan antara sinar keemasan fajar yang menyingsing dengan warna biru langit yang elegan. Kalau harus milih ini ya, sebenarnya aku lebih suka warna burgundy red karena memiliki kesan seksi dan glamor.
Nah, itu dia sisi terseksi dari Asus Zenbook UX391UA ini. Desain body yang glossy itu telah membuatku berangan seakan menjadi eksekutif muda sambil menenteng laptop cantiknya. Bisa terkabul gak ya? Hehe
No fuse no Drama. Eh ini kita bukan lagi bahas drama Korea lho ya jadi jangan salah atau baper. No fuse no drama maksudnya performa yang diberikan oleh laptop ini begitu hebat. Tak membuat kita ribut atau berdrama sendu karena kinerjanya yang slow motion alias lelet.
Dengan dibekali RAM sebesar 16 GB sekaligus presessor intel core i7, kegiatan apapun bisa jadi secepat cheetah. Eaaa. Btw ini ya, spesifikasi ini juga bagian yang kusuka dari Asus Zenbook UX391UA. 

Aku seorang blogger yang juga mencintai dunia desain. Aku pernah merasa sebal karena laptopku ngelag saat sedang asyik-asyiknya mendesain dan menulis konten di blog. Rasanya tuh kalau pas ngelag, sama kayak kamu punya pacar terus ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Eh. Kezell minta ampun kan?
Asus Zenbook UX391UA memiliki layar nano ultra-high dengan 331 piksel per inci dimana ia bisa menampilkan visual yang lebih jernih, tajam dan nyata. Ia juga dibekali rasio layar ke tubuh sebesar 85%, sehingga tidak ada lagi halangan untuk membuat kamu puas menikmati tampilan visual laptopmu.
Baiklah, itu dia wajah dari zenbook UX391UA yang memiliki desain imersif dengan layar luas. Kalau kamu seorang konten writer plus pecinta desain, tampilan visual yang kaya warna akan menjadi kelebihan tersendiri. Detail gambar terlihat lebih tajam dan nyata. I absolutly love it.
Work longer, charger faster. Waittt!!! ini bukan kebohongan kan? Tidak semua notebook memiliki kemampuan ini lho. Wow, banget deh emang zenbook ini. Aku suka sekali sistem pengisian baterai yang cepat. Sebagai konten writer yang sering melakukan liputan ke tempat-tempat tertentu--terpencil, aku sering kehabisan daya di laptop. Iya, jika di tempat tersebut ada colokan, bagaimana jika tidak? Bakalan drama banget jadinya. Ntar akhirnya malah seharian keliling bawa laptop mati di ransel. Gak banget kan?
Generasi milenial kayaknya bakalan sensitif kalau dengar kata konektivitas yang cepat. Ya, aku termasuk sih. Sekarang kalau mau melakukan aktivitas harus serba cepat. Termasuk soal koneksi wifi, koneksi bluetooth dan koneksi yang lain.

Pernah gak sih ketika kamu minta file drama Korea ke teman melalui flashdisk, lemotnya minta ampun? Kalau aku pernah. Entah memang karena Flashdiskku yang bermasalah atau karena laptop temanku yang konektivitasnya lambat. Tapi rasanya jadi kurang nyaman aja, nunggu gak selesai-selesai. Padahal cuma transfer film beberapa giga saja.

Ya, meskipun terlihat sepele, namun pada saat genting, kecepatan konektivitas itu dibutuhkan. Zenbook UX391UA memiliki port USB yang memiliki kecepatan transmisi data yang luar biasa. Ia sudah menggunakan port USB-C dengan kecepatan 2 kali lipat dari port USB thunderbolt generasi 2.
Tak hanya bicara mengenai konektivitas port yang begitu cepat. Zenbook UX391UA menggabungkan teknologi ASUS Wi-Fi Master, sehingga kamu bisa menikmati koneksi Wi-Fi yang lebih cepat dengan jarak yang lebih jauh. Hayoloh para pemburu wifi gratis haha
Awal mula aku mendengar review tentang tipis dan ringannya Asus Zenbook UX391UA. Aku sedikit khawatir dengan kehandalan dan kekuatannya. Jangan-jangan, jika aku menaruhnya di ransel dan terkena goncangan, laptop ini bisa patah. Oh tidaakkk! Itu benar-benar mimpi buruk jika terjadi. 

Takut rusak dan patah juga sebenarnya menjadi alasan aku jarang membawa laptop. Biasanya jika aku akan pergi, aku akan melihat dulu akses jalan dan kondisi wilayah yang akan aku jejaki. Jika bagus, okelah, itu berarti laptop akan aman. Tapi jika jalanan rusak? Yakin bakal tahan goncangan?

Nah pada akhir review ini, aku akan menjawab ketakutanku sendiri mengenai goncangan dan Asus Zenbook UX391UA. Well, meskipun desainnya tipis dan ringan, ternyata laptop Asus Zenbook UX391UA ini memiliki ketahanan yang luar biasa kuat. Ia telah melewati serangkaian uji coba berat untuk melihat kehandalannya. Kalau kamu pernah lihat laptop militer yang gede banget di film perang, nah kayaknya kekuatannya hampir sama deh. Anti rusak dan anti ngelag.
Bisa kita lihat lima jenis pengujiaan yang dilakukan padanya, dan ia lolos semua uji. Cuma ada satu kata untuk ini laptop. Dewa.

Asus Zenbook UX391UA telah berhasil membuktikan pada dunia bahwa ia layak disebut sebagai laptop kelas premiun dengan desain ergolift yang kuat. Okay, jika kita sudah memahami segenap keunggulannya, sekarang layak bukan jika laptop ini aku sebut sebagai dewanya laptop yang bertitel tiga S. Siap Sanding Segera.
Berbicara mengenai revolusi 2019 nih ya, laptop ini menjadi salah satu yang ada di dalam list keinginan. Semenjak pertama kali aku melihatnya melalui review salah satu blogger di bulan oktober 2018 lalu, aku benar-benar jatuh cinta padanya. Ingin memiliki, namun belum cukup budget untuk membeli. Its okay, semoga dengan ikut kompetisi #AsusxMiraSahid, list keinginan #2019PakaiZenbook bisa terkabul. Aamin. 


"Artikel ini diikutsertakan dalam lomba Blog Mira Sahid dan Asus dengan tema #LiburanAsikDenganLaptopAsus"

Sumber informasi : 

https://www.asus.com/id/Laptops/ASUS-ZenBook-S-UX391UA

Gambar produk Asus Zenbook UX391UA diambil di link ini.

55 komentar:

  1. Dewaaaaa, lengkap banget penjelasannya mbak. makin mupeng nih sama Zenbook UX392UA.
    Kau Itu Pilihanku cocok emang, kuat di segala medan, gak ribet dan tahan banting hehe
    semoga bisa terkabul ya mbak, AMinnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin, makasih mas Aldhi,
      Aku memang mupeng banget sama laptop yang satu ini.

      Hapus
    2. Mantaabbbbb makin keren infografisnya kak, wagelaseh ini mah all out. Btw aku naksir yg burgundy red nya e

      Hapus
    3. Terima kasih Bang Joe, lagi banyak belajar aku :D

      Hapus
  2. Awesome, ulasanya lengkap banget... aku jadi paham kenapa ZenBook UX391UA ini jadi primadona banyak orang. Kalau dikasih ZenBook ini, aku mau kok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you thank you.
      Lha siapa juga yang gak mau kalau dapat ini laptop, speknya itu wow banget :D

      Hapus
  3. Wah mantap sekali ulasannya. Jadi makin mupeng dengan laptop ASUS Zenbook UX391UA. Apalagi bodynya slim dan suka yang burgundy deh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, yang Burgundy memang kece badai banget. Aku juga suka :D

      Hapus
  4. Gila ya si zenbook ini. Mungil. pas deh di ransel. Bobotnya cuma 1 kg. udah gitu fast charging. Aku suka yang burgundi red. kita samaan hahahaha. Ternyata yang suka burgundi red bukan cuma aku saja ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, yang Burgundy red memang begitu menggoda. Aku jatuh cinta padanya haha

      Hapus
  5. Wah wah... ternyata benar saja. Sudah kuduga, pasti main2 ke Merapi sama Joe juga, bakalan ada yang bikin konten liburan ASUS di sana. Ternyata benar, Mbak Mutiara yang buat. Soalnya Joe gak ikutan. :D

    Btw, spesifikasi ASUS ZenBook ini memang keren banget ya. Kecil-kecil cabe rawit. Ulasannya mantap. Semoga berhasil ya, Mbak Mutiara.

    Salam hangat dari Bangfirman.com. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya juga liburan bang, sama mas Joe ya kami niatnya liburan sambil silaturrahim dan diskusi.
      Tapi yg bikin semangat utk buat konten juga karena Mas Joe juga sih karena udah sharing banyak hal ttg blog.

      Aamin, terima kasih ya doanya Bang. Btw, aku memang suka banget sama ni laptop. Level dewa :D

      Hapus
  6. Dari tadi ya aku jalan dari blog ke blog banyak yg bikin aku mupeng nih..pengwn banget bs jalan2 bawa laptop yg ringan n handal...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ini sih mbak salah satu solusinya, Tapi memang kudu tabung dulu untuk membelinya hehe

      Hapus
  7. Warnanya menarik, sexy dan glamor, aku suka. Pengen banget punya laptop kayak ASUS ZenBook UX391UA. Ringan tpi kuat di bawa serta jalan jalan mengeksplorer destinasi wisata nusantara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mbak. Biar kalau mau tulis megenai petualangan kita tinggal cuzz saja dan gak takut keberatan bobot :D

      Hapus
  8. iyesss ASUS emang selalu mengerti kebutuhan ya mba... pas banget ini ditenteng buat liputan dan liburan... ga berat. 1 kg kerennn ihh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoi banget mba Ira, kuat ditenteng dengan tangan satu. Dan kuat buat desain :D

      Hapus
  9. Widih,,, bahaya nih laptop wkwkwk.. Kualitas Dewa yak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap bener bang, ini laptop kualitas dewa banget :D

      Hapus
  10. Siapa yang ngga mau yang mba liburan ditemani oleh laptop yang tangguh dan ringan.. liburan tetap menyenagkan, orang bilang, ngapain sih liburan bawa laptop? mereka ngga tahu bawa laptop asus ini ngga terasa.. ringan baget dan mendukung aktifitas kerjaan juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau orang biasa mah bakalan tanya kayak begitu, tapi kalau sesama influencer pastinya sudah paham alasan kemana-mana bawa laptop mbak :D

      Hapus
  11. Laptop ASUS ZenBook UX391UA ini laptop impian saya juga Mba, modelnya yang ringkas dan juga ringan cocok buat diajak jalan kemana saja, mupeng pengen memilikinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang, pertama kali baca reviewnya aku juga suka sama laptop asus zenbook ini. Desainnya gak main-main kalau Asus itu :)

      Hapus
  12. Apa pun kata orang, saya hormat dengan Pramoedya yang sudah banyak memberi inspirasi melalui karya-karya sastranya, dan baca artikel ini jadi pengen banget punya laptop ringan kayak Asus jadi bisa nulis di mana pun dan kapan pun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, kalau untuk karya kan tetap terkenang.

      Asus memang gila banget mbak, bisa diajak keanapun karena ringannya :D

      Hapus
  13. Emang kalau jiwanya udah suka nulis, ke manapun pergi, meski berlibur tetep ya nenteng2 laptop kemana2 :D
    Naksir yang Burgundy Red mbak. Kayaknya kesannya wah dan berani gtu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mbak. Kalu bukan blogger mah nganggapnya pasti aneh kalau kemana-mana bawa laptop. Tapi kalau sesama blogger atau influencer sudah pahamlah haha

      Hapus
  14. Baterai tahan lama selalu jadi rujukan orang untuk memilih produk ini. Termasuk saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget dan inovasinya itu loh mba, gak hanya soal baterai tapi lainnya juga :D

      Hapus
  15. Aku juga sering banget sih bawa laptop saat liburan dan yang terpenting emang laptopnya harus nyaman dibawa dan bisa diandalkan sambil bekerja. terutama daya tahan baterai sih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu mas, baterai sama ketahanan fisiknya. Lha aku takutnya kalau dibawa terus lewat jalan yang rusak, malah gak kuat goncangan kan gawat.

      Hapus
  16. Tosss ah Mba. Aku juga sukak dg tulisan Pram. Malah pas kuliah, salah satu hobbiku nongkrong berjam jam di perpus demi menandaskan buku P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh begitu ya mbak, cucok badai banget memang pak Pramudya itu. Sastrawan sejati :D

      Hapus
  17. Pak Pram. Btw,laptop ASUS bikin mupeng pngn bawa pulang ya Mba

    BalasHapus
  18. Quote pramoedya ananta Noer itu juga jadi favorite saya. Di era saat ini menulis kian mudah kapanpun dan dinanapun terlebih dgn perfoma laptop yg fleksibel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba, itu juga yang membangkitkanku untuk menulis :)

      Hapus
  19. Saya banget nih. Suka galau pas liburan mau bawa laptop apa kaga. Karena suka enak aja bisa langsung nulis hasil perjalanan seharian itu. Dan bikin galaunya. Laptopnya berat!!! Huhu dan ini laptop asus kayaknya enak banget ya buat dibawa2. Enteng bin ringan. Jadi pengen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang, enaknya kalau ada inspirasi bisa langsung tulis :D

      Hapus
  20. Merasakan sakit punggung gara2 di dalam ransel ada laptop, ini aku banged Mba. Kurang fleksibel, makanya liat review temen2 tentang laptop ini, dududu bikin mupeng euyy..!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap bener banget mbak. Kalu yang aku tahu itu produk Asus itu memang selalu bikin inovasi yang keren. Dari teringan hingga terkuat :D

      Hapus
  21. wah jadi pingin laptop Asus Zenbook UX391UA, saya juga termasuk orang yang sering sakit punggung dan males bawa laptop saat berpergian.

    BalasHapus
  22. Emang cocok laptop Asus dibawah liburan karena tipis sehingga tidak membuat tempat Selain itu baterai yang tahan lama sehingga tidak khawatir kehabisan baterai ketika di tempat wisata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget. apalagi untuk blogger yang jam terbangnya sudah tinggi. Kemana2 bakalan bawa laptop :D

      Hapus
  23. wah bener kalau bawa laptop 14inch suka pegel punggungku.. kalau punya laptop yang ringan gini bakal membantu banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi ada kok yang 14 atau 15 sudah ringan banget mbak. Ya memang sih kalau Asus ini sekitar 13 inch jadi lebih kecil :D

      Hapus
  24. Wah.. Dengan laptop kelas dewa, tulisan pasti semakin cetar membahana... 😍😍

    BalasHapus
  25. kereenn, Asus makin oke aja inovasinya. Laptop yang ringan dan slim gini nih, idaman banget. dibawa kemana-mana jadi gak bikin pundak pedes. hehe.. maklum, aku tu kalo pergi kemana-mana bawaannya banyak banget kayak mau minggat, jadi kalo laptopnya berat, berasa banget pegel nya. untung ada asus..

    BalasHapus
  26. Foto dan infografisnya paket lengkap deh. Kalo laptop ASUS bisa ngomong, pasti happy karena udah diajak liburan bareng..

    btw aku juga suka sama 2 quote dari Pramoedya di awal tulisan'a. MANTUL*

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam