Rabu, 14 Juni 2023

Peran Babinsa dan PKK dalam Menyebarkan Edukasi Mengenai Kusta

Pentingnya edukasi kusta melibatkan babinsa dan ibu PKK (desain oleh Canva)
Kusta merupakan penyakit yang bisa menyebabkan disabilitas bagi penyintasnya bila terlambat di tangani. Tak heran, edukasi mengenainya perlu diperbanyak agar masyarakat bisa mengantisipasinya.

Beberapa waktu lalu, pernah mendengar cerita ada penyintas kusta yang memiliki keparahan hingga jari-jari kaki harus diamputasi. Penyintas kusta itu berada di wilayah desa yang cukup terpencil.

Sulitnya akses karena berada di wilayah perbukitan membuat ia tak tahu bahwa ia menderita kusta. Setelah bertahun didiamkan, ternyata lesi yang ada di tubuhnya makin parah. Akhirnya, beberapa jarinya pun membusuk dan harus dipotong.


Sedihnya. Kadang penyintas kusta bukan hanya menemui jalan buntu perihal pengobatan. Tapi juga stigma negatif dari orang-orang terdekat yang mengganggap bahwa itu merupakan penyakit kutukan.

Itulah yang melatarbelakangi sosialisasi kusta perlu diperluas hingga ke pedalaman dan dusun-dusun terpencil. Dengan begitu, penularan kusta bisa diredam melalui pencegahan.

Infografis mengenai Kusta (Sumber : Media Indonesia)
Kasus baru kusta di Indonesia mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir dengan jumlah mencapai 18.000 kasus. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kasus kusta tertinggi ketiga di dunia.

Kusta merupakan salah satu penyakit yang bisa menimbulkan disabilitas. Pada tahun 2017, angka disabilitas akibat kusta masih mencapai 6,6 orang per 1.000.000 penduduk. Padahal pemerintah punya target angka disabilitas kusta kurang dari 1 orang per 1.000.000 penduduk.

Ini menunjukkan masih adanya masalah dalam penanganan kusta di Indonesia. Salah satunya terkait sosialisasi apa itu kusta dan apa dampaknya bila penyakit ini terlambat ditangani. Selain itu, kusta termasuk penyakit mudah menular bila tidak segera ditangani.

Dalam bincang publik KBR berjudul "Gaung Kusta Bersama Babinsa dan PKK" dijelaskan bahwa melawan penyakit ini membutuhkan kolaborasi multipihak karena penyintasnya cenderung tak terdeteksi.
Para narasumber dalam Ruang Publik KBR bersama NRL Indonesia (Tangkap Layar KBR)
Narasumber dalam ruang publik KBR bersama NRL Indonesia kali ini adalah Kapten Inf Shokib Setiadi selaku Danramil Slawi dan Ibu Elly Novita, S.KM, MM selaku Ketua Pokja 4 PKK Tegal.

Edukasi dan penyebaran literasi mengenai kusta tak bisa dilakukan sendirian. Perlu adanya kerjasama yang kuat. Nah, dalam roadshow kusta yang dilakukan oleh NRL, dipilihlah Kota Tegal sebagai tempatnya.

"Semua materi yang diberikan mengenai kusta berkesan sekali karena membuka wawasan yang lebih luas lagi mulai dari pengertian kusta, gejala, tipe-tipe , pengobatannya, perlakuan terhadap OYPMK seperti apa dan kita punya peran untuk mendeteksi awal. Kita dilatih untuk mendeteksi dan menyampaikan ke masyarakat mengenai kusta" 
(Bu Elly Novita)

Ibu Elly Novita selaku ketua PKK Pokja 4 Tegal 
Bagi masyarakat yang terkena kusta, tak perlu khawatir mengenai pengobatannya karena itu dijamin oleh negara sehingga pengobatannya gratis. Perlu diketahui bahwa kusta merupakan penyakit menular namun tak mudah penularannya.

Tidak seperti penyakit pilek yang bisa langsung mengenai orang yang berada di dekat penderita, penyakit kusta bisa menular dalam waktu yang lama. Yup, penyakit kusta ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.

Menukil informasi dari Alodokter, beberapa gejala kusta yang dapat dirasakan penderitanya adalah sebagai berikut, sehingga bila kamu mendapati teman, keluarga atau bahkan kamu sendiri mengalaminya. Harap segera ke puskesmas terdekat.
  1. Kulit menjadi mati rasa, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau nyeri
  2. Kulit tidak berkeringat (anhidrosis)
  3. Kulit terasa kaku dan kering
  4. Luka yang tidak terasa nyeri di telapak kaki
  5. Bengkak atau benjolan di wajah dan telinga
  6. Bercak yang tampak pucat dan berwarna lebih terang daripada kulit di sekitarnya
  7. Saraf membesar, biasanya di siku dan lutut
  8. Otot melemah, terutama pada otot kaki dan tangan
  9. Alis dan bulu mata hilang permanen
  10. Mata menjadi kering dan jarang mengedip
  11. Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung
Demikian gejala yang perlu kita waspadai terkait kusta---yang bisa terjadi pada siapa saja----sehingga perlu tindakan lebih lanjut dari puskesmas atau dokter. Jangan remehkan gejala sekecil apapun ya Temans!

Lalu, bagaimanakah lanjutan edukasi yang disampaikan oleh NRL kepada PKK dan Babinsa sehingga bisa sampai ke masyarakat? 
Penjelasan Pak Shokib terkait edukasi lanjutan setelah roadshow bersama NRL Indonesia
NRL Indonesia bersama Babinsa dan PKK di Tegal akan melanjutkan edukasi dan sosialisasi mengenai kusta dengan mengirimkan perwakilan untuk mengedukasi masyarakat di wilayah Tegal.

Menurut Pak Shokib, biasanya babinsa ada kegiatan-kegiatan yang mengikutsertakan masyarakat di dalamnya. Nah, pelan namun pasti, edukasi mengenai kusta akan dilakukan pada saat itu karena akan terserap dengan lebih mudah.


Untuk PKK sendiri, kendala dana dan juga kegiatan untuk sosialisasi menjadi hal krusial. Bu Elly mengatakan bahwa PKK yang beliau ketuai mau berpartisipasi kapan saja, asal ada track kegiatan yang jelas dan pendanaan.

Ya, seperti apapun, untuk bisa mendatangi ke rumah-rumah atau mengumpulkan warga perlu adanya pembiayaan sewa ruang, membeli konsumsi hingga membayar kebutuhan lainnya berkaitan dengan acara sosialisasi. 

Meski demikian, Bu Elly mengatakan bahwa selama ada kegiatan PKK dan disitu ada kesempatan untuk menyampaikan informasi mengenai kusta, Bu Elly dan yang lainnya siap. Lalu, bagaimana dengan peran Babinsa? 

Babinsa memiliki beberapa tugas dalam hal pemberdayaan dalam bentuk pendampingan bela negara terhadap sekolah-sekolah untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, babinsa juga sering melaksanakan pembinaan saat mendaftar anggota TNI.

Babinsa juga mendapat tugas-tugas pendampingan untuk kegiatan Covid-19 dan lain sebagainya sehingga jika harus sosialisasi terkait kusta, itu sudah menjadi kewajiban dan tugas Babinsa secara teratur.

*** 
Kusta bukanlah kutukan. Kusta juga bukanlah penyakit yang disebabkan oleh guna-guna atau kekuatan supranatural. Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan bisa menular jika tidak ditangani semestinya.

Nah, dalam rangka memerangi keberadaan Kusta. NRL Indonesia melakukan roadshow ke Tegal untuk mensosialisaskan kusta pada Babinsa dan PKK setempat. Tak bisa dimungkiri bahwa peran keduanya sangat penting dalam menyebarkan informasi.

Semoga kedepannya, penyakit kusta ini bisa dicegah sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kehilangan kepercayaan diri hingga tubuhnya karena digerogoti oleh bakteri kusta. Mari peduli dengan mendorong para penyintas kusta untuk hidup lebih baik. Salam sehat dan bahagia!

9 komentar:

  1. Nah iya ya penyitasnya nggak terdeteksi , apa juga masih berkaitan dengan stigma di masyarakat ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi si mbak. Karena stigma yang buruk, akhirnya para penyintasnya gak mau pada lapor. Memang penghapusan stigma itu penting banget ya

      Hapus
  2. Ternyata penyakit kusta masih minim ilmu dan miskin pemahaman juga ya..
    Aku juga jadi terbuka lebar mengenai stigma kusta. Karena selama ini aku pikir kusta juga menjadi momok yang mengerikan sehingga sebisa mungkin gak kontak sama penderita. Ternyata penularannya gak sesimple itu dan penyakit kusta bisa disembuhkan dengan awareness dari dalam diri atau orang-orang terdekat.

    Terima kasih informasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Kalau yang ulasan yang aku baca, kusta itu menulat tapi gak gampang menular. Butuh proses panjang. Satu cara mencegah ya menerapkan praktik hidup sehat sih

      Hapus
  3. Edukasi kusta ini memang amat perlu disosialisasikan ke masyarakat lewat cara yang asik dan dari perangkat masyarakat terdekat seperti Ibu PKK dan Babinsa ini ya, sehingga lebih mudah penyampaiannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak bener banget. Karena seperti apapun kusta ini kan penyakit fisik yang cukup sensitif jadi perlu perlahan sosialisasinya

      Hapus
  4. Aku baru tau loh kalau kusta bisa bikin disabilitas sampe harus diamputasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak. Soalnya kusta ini bikin pembusukan gitu dibagian yang terkena makanya kudu diamputasi biasanya.

      Hapus
  5. Aku baru tahu salah satu gejalanya ternya juga ke bulu mata dan otot. Makasi infonya kaka jadi makin tahu .
    ResiCute

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam