Minggu, 04 Juni 2023

Merindukan Jogja atau Orang-orang di dalamnya?

Dokumentasi Pribadi

Yogyakarta. Sebuah kota yang mendapat julukan kota pelajar atau kota gudeg. Selama kurang lebih 5 tahun aku tinggal di sana untuk menempuh pendidikan tinggi.

Berbagai proses kehidupan ala anak rantau aku jalani di sana. Ada suka, ada pula duka. Saat hari wisuda berakhir, tepatnya tahun 2018 lalu, aku akhirnya memutuskan pulang ke kampung halaman di Pekalongan. Namun, seolah masih ada rasa yang tertinggal di Kota Yogyakarta tersebut. Apakah itu?

*** 

Katanya Jogja itu selalu membuat rindu orang yang pernah tinggal di sana. Ada seberkas cerita yang bakal melekat dalam pikiran mengenai serba-serbi Kota Jogja. 

Aku mengakui, aku begitu merindukannya. Namun pada sisi yang lain, aku seperti bimbang dengan hal yang kurindukan di sana. Andai aku kembali tinggal, apa yang membuatku bakal merasakan bahagia layaknya 3 tahun silam? 

Kadang aku bingung, benarkah aku merindukan  Jogja sebagai tempat tinggal atau aku hanya rindu pada orang-orang yang pernah tinggal di dalamnya. Mereka yang sebenarnya membuatku hidup bukan perihal tempat tapi manusia.

Bisa jadi keduanya, bisa jadi salah satu. Di Jogja, 3 tahun yang lalu adalah perpisahan yang cukup menyedihkan. Kota yang selama ini mewadahiku berbagai pengalaman dan kisah-kisah manis,  akhirnya harus kutinggalkan. 

Ah Ra, kamu itu mubeng-mubeng wae oleh nulis!!! Sakjan e meh ngomong opo tho? 

Jujur, saat aku di Jogja, 3 tahun lalu, aku pernah merasa begitu sepi karena teman-teman seangkatan maupun kakak kelas sudah mulai pergi. 

Mereka telah selesai kuliah dan wisuda. Tentu saja ada yang berkelana lagi ke kota lainnya untuk bekerja atau pulang ke kampung halaman.

Aku kehilangan mereka semua. Apalagi, teman-teman memiliki sumbangsih penting dalam hidupku. Aku merasa kuliahku terasa menyenangkan karena mereka. Aku bisa jalan-jalan keliling Jogja juga karena teman-teman. 

Kemudian, setelah semua orang pergi, aku seperti ditinggal sendiri. Kala itu, benar-benar tak ada teman yang membersamai. Lalu, sekira tahun 2019 awal, aku memutuskan untuk pulang ke Pekalongan meninggalkan Jogja. Sedih? Tentu saja. 

Baiklah Ra, lantas kamu merindukan Jogja karena kotanya atau karena orang-orang di dalamnya? 

Bila aku suruh menjawab, aku merindukan Jogja karena dua alasan, tentunya dalam presentase yang berbeda. Well, bila aku harus memberikan angka, aku merindukan kotanya 40 persen dan 60 persen aku merindukan orang-orang di dalamnya. 

Sekitar 5 bulan yang lalu aku datang ke Jogja untuk bertamu ke acara saudara. Namun, aku seperti merasa kesepian karena sudah tidak ada lagi teman yang tersisa di Jogja. 

Bila pun ada, hari itu mereka tak berada di tempat karena mudik lebaran. Tak heran, saat melewati tempat-tempat yang pernah aku singgahi, aku hanya memotret dan berkunjung sekilas. 

Ke Jogja bersama orang tua dengan bersama teman-teman memiliki perbedaan yang cukup besar. Bukan, bukan aku gak suka ke Jogja bersama orang tua, bukan. 

Hanya saja, ada sensasi yang berbeda. Bahkan ketika beberapa waktu lalu aku berada di Jogja dan berkeliling tipis ke tempat memorable. Aku merasa ada yang kurang.

Teman-teman ManjA (Manajemen A 2013 UNY)

Ternyata, teman-temanku sudah tak berada di sekitarku lagi. Ya, mau seperti apapun, setelah selesai wisuda, mereka akan kembali ke kampung halaman atau pergi merantau ke kota lainnya untuk bekerja. Yup, itu suatu kewajaran.

Jujur, sebagai manusia yang suka berteman dan bercerita banyak hal. Keberadaan teman memang sangat penting. Jogja bagiku istimewa bukan hanya soal tempat tapi juga orang-orang yang ada di dalamnya.

So, ketika salah satunya hilang, maka ada sesuatu yang kurang ketika datang ke kembali ke kota tersebut. Lantas, apakah Jogja akan tetap istimewa bagi Naramutiara? Yap, tentu saja.

Pelepasan wisuda teman-teman UKM Rekayasa Teknologi (dok.pri)

Jogja akan selalu jadi kota memorable. Kota ternyaman untuk mengenang masa lalu. Kota yang nyaman untuk menikmati perjalanan hidup. Hmmm, kapan ya aku bisa ke Jogja lagi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam