Jumat, 09 Juni 2023

Yuk Kenalan sama Kucing-Kucing yang Ada di Rumah Naramutiara!

Luna dan Ando 
Bagi kamu yang menjadi mutualku di twitter, instagram atau Facebook, pasti sering melihat aku memposting kucing-kucing. Dari mulai kucing masih bayi, sakit, hilang hingga mati tertabrak aku ceritakan di story IG.

Nah, kali ini, aku mau memperkenalkan kucing-kucing yang aku dan keluarga pelihara. Dulu jumlahnya ada sekitar 8 ekor. Dua ekor merupakan kucing campuran dan 6 lainnya merupakan kucing kampung. 

My Lovely Cubit

Cubit merupakan kucingku berwarna abu. Saat ini usianya mungkin menginjak 3 tahunan. Dulu dia seneng sekali tidur di atas lemari pakaianku. Sampai-sampai, itu lemari udah aku bersihkan dari semua barang supaya dia bisa nyaman tidur.
Cubit yang sedang tidur-tiduran di halaman (dokumentasi pribadi)
Namun entah karena apa, Cubit ini tidak lagi suka tinggal di rumah. Sekarang dia pulang hanya sesekali saat kangen sama pemiliknya. Setelah makan atau diuyel-uyel, Cubit akan pergi lagi, bertualang entah kemana. 

Ando si Pesek

Di rumah, keluargaku memiliki kucing campuran antara Persia dan kampung bernama Ando. Dia sudah stay sekitar 8 bulan belakangan. Awalnya, si pemilik pertama merasa sudah tak sanggup menambah kucing karena di rumahnya banyak. Alhasil, bapakku meminta si Ando sebagai peliharaan.
Ando si bocah malas dan jutek 
Ando termasuk kucing yang malas dan jarang sekali mengeong. Dia biasanya tiduran di sekitar tempat air. Lucunya, bila dia terkena percikan air, mukanya hanya jutek dan seolah tak terjadi apa-apa, saking malas untuk bangun.

Biasanya kalau pagi, kami melepasnya. Membiarkan dia berjalan-jalan sesuai dengan keinginannya. Memang, beberapa tentangga mengatakan pada kami risiko Ando bisa diambil orang bila berkeliaran sembarangan. Namun kami selalu kasihan ia hanya dikurung saja.

Luna si Bocah Manja

Di rumah, kami juga memiliki kucing campuran bernama Luna. Dia hampir mirip seperti Ando, hanya saja hidungnya tidak pesek. Entah, mungkin karena udah mix beberapa kali dengan kucing kampung hahaha
Luna yang sedang tiduran depan kamar
Luna ini diminta oleh bapakku saat usia kecil. Waktu pertama kali datang ke rumah bukan main takutnya. Dia selalu bersembunyi di bawah tempat tidur. Hanya sesekali keluar saat akan pup atau makan.

Sekarang, Luna sudah semakin besar. Badannya mulai kelihatan gempal dan lucu. Yang aku suka ketika matanya membesar saat menatapku. Gemas rasanya. Luna juga merupakan kucing yang bebas. Dia suka berburu kecoak, tikus atau serangga lainnya lalu dibawa masuk ke kamar. 

Adikku kadang sampai heran karena di kamarnya banyak sekali kecoak atau sampah-sampah hasil pungutan si Luna ini. Terakhir, dia membawa tikus kecil dari luar dan memainkannya dengan asyik di depan kamar hahah

Toyen si Gemes

Toyen adalah salah satu kucing favoritku selain Cubit. Dia merupakan kucing kampung yang lahir 3 bersaudara. Hanya saja, dua saudara lainnya bernama Tungis dan Vanila mati. Vanila mati karena sakit sedangkan Tungis mati setelah ditabrak orang.

Dulu Toyen pernah hampir mati saat usianya masih sekitar 3 bulan. Namun ibuku membawanya ke VET milik pemerintah dan di sana ia disuntik lalu diberi obat. Alhamdulillah, akhirnya sembuh juga dia dari sakit pencernaan.
Toyen sehari sebelum dia menghilang 
Yang aku suka dari si Toyen ini adalah dia suka mengeong ketika dipanggil. Cara dia berlari menghampiri juga meggemaskan. Selalu memperlihatnya perutnya yang gemoy itu tiap mau minta makanan heheh

Hari ini merupakan waktu kesekian dia pergi meninggalkan rumah. Aku gak tahu dia menghilang karena diusir oleh Ando atau karena tertabrak. Tiba-tiba aja semalaman dia seperti resah setelah Ando bertengkar dengannya, lalu, saat pagi, Toyen ini sudah menghilang. Padahal, dia biasanya suka tidur di bawah pohon cabai depan rumah.

Si Mbok Oyen

Mbok Oyen merupakan kucing kampung yang diambil ibuku setelah ditelantarkan oleh induknya. Waktu itu ibuku melihat Mbok Oyen yang kelaparan dan masih sangat bayi. Kasihan, akhirnya dibawa pulang dan dirawat. Mbok Oyen ini punya bulu dengan corak seperti marble, tahu kan?
Mbok Oyen saat masih kecil 
Mbok Oyen ini sekarang udah gede.Udah gak betah berada di dalam rumah. Jadi tiap kenyang makan dry food yang kami sediakan, dia akan pergi untuk bermain atau berburu hewan-hewan seperti burung atau tikus. Jangan ditanya kehebatannya dalam berburu.

Dia sering kedapatan membawa burung seukuran merpati ke rumah, tentunya dalam keadaan mati dan hendak ia santap. Bapakku bahkan pernah menyelamatkan satu burung kutilang akan akan dimakan si Mbok Oyen ini.

Malvin si Oyen

Malvin kucing Oyen anak dari Mbok Oyen dan Ando. Dia jadi salah satu kucing yang disukai ibuku. Memang, Malvin ini gak gemoy seperti Ando. Dia punya karakter muka yang galak kalau diamati. Tapi sebenarnya baik kok. 
Malvin si Kucing Oyen Jantan
Dia punya karakteristik bulu sama seperti induknya yakni marble. Si Malvin adalah kucing jantan. Jangan bayangkan nakalnya. Tiap diberi makanan, dia pasti maju paling depan dan suka mengambil hak milik saudaranya, Donat, wkwk 

Yap, itu dia perkenalan kucing yang saat ini ada di rumah. Sebenarnya masih ada 1 kucing lainnya bernama Donat. Tapi aku belum sempat untuk memotretnya sehingga tak kumasukkan dulu ke dalam ulasan. Satu hal, bagiku pribadi, memiliki mereka merupakan hiburan tersendiri.

Terutama ketika aku memiliki makanan dan membagikan ke mereka. Melihat mereka lahap dan bahagia juga jadi sesuatu yang menyenangkan.  Btw, kalau kalian gimana wahai pembaca Naramutiara. apakah memiliki anabul juga di rumah?

2 komentar:

  1. Lucu-lucu kucingnya, Mbak. Dan dari foto-fotonya, Mbak Muti sukanya kucing berbulu abu hitam, dan oyen ya. Sayang si Donat belum ikutan di foto. Yang pasti, memelihara kucing memberi kesenangan dan hiburan tersendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Pak Bambang. Tapi sayangnya mereka itu kalau udah gede pada pergi bertualang Pak. Sedih kalau mereka main tuh, takut ilang juga.

      Hapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam