Rabu, 18 Oktober 2023

Menjadi Dewasa, Siap Kehilangan Teman-teman?

Kehilangan teman-teman ketika dewasa - Saat kecil, melihat orang dewasa bisa melakukan apapun, rasanya ingin cepat dewasa. Namun, setelah dijalani sendiri, menjadi dewasa itu ternyata sangat menantang.

Dalam tulisan kali ini, aku ingin membagikan cerita mengenai proses menjadi manusia dewasa dan hubungan dengan pertemanan. Ternyata, menjadi dewasa itu memang harus siap kehilangan teman-teman terdekat.

Aku masih ingat tahun 2017 awal. Tahun dimana aku kuliah semester tua. Di tahun tersebut, aktivitas perkuliahan mulai melandai karena sebagian besar SKS sudah aku selesaikan. Pun dengan teman-teman kelas. 

Semester tua membuat aku dan teman-teman punya waktu lebih. Ya, kami beberapa kali merencanakan jalan-jalan ke tempat wisata di Jogja seperti Pantai Indrayanti, Pantai Glagah, dan lain-lainnya.

Aku dan teman-temanku di Pantai Glagah, Kulon Progo

Rasanya bahagia bukan main. Pagi sekitar pukul 8, kami bersiap dengan beberapa sepeda motor. Well, karena aku belum mahir mengendarai motor sehingga bertindak sebagai pembonceng. 

Satu cerita, tentang perjalanan ke Pantai Glagah di Kulon Progo. Waktu itu aku dan kelima temanku menuju ke sana. Kami pikir, itu merupakan tempat menyenangkan untuk dikunjungi. Ternyata benar. 

Meski saat itu uang pas-pasan. Namun karena rasa bahagia, lelah pun seolah lenyap. Di Pantai Glagah, masih ingat rasanya, kami membeli 1 bungkus Yutuk. Tahu yutuk? 

Yutuk itu sejenis serangga laut. Bentuknya seperti kumbang. Biasanya hidup di pasir-pasir Pantai dan harus dicari dengan cara khusus. Uniknya, yutuk ini bisa ditemukan di Pantai selatan seperti Jogja, Kebumen dll. 

Di kota kelahiranku, Pekalongan, belum pernah sama sekali aku menemukan yutuk. Bahkan keluargaku saja kaget bila ada binatang laut bernama yutuk, dan bisa dimakan. 

Oke back to main story. Setelah membeli yutuk dan memakannya bersama, kami mulai ke lokasi Pantai yang terkenal dengan banyak pemecah ombaknya. Kami mulai berfoto bersama untuk bahan uplod, kemudian setelah puas, kami pulang.

Aku dan teman-teman baikku 

Itu merupakan salah satu kenangan manis bersama teman-teman semasa kuliah. Lalu, kemana lagi? Kami beberapa kali main ke sekaten, Jogja Art Festival, atau Festival Kesenian Jogja yang diadakan setiap tahun sekali.

Memang, masa-masa kuliah, terutama semester akhir menjadi waktu manis untukku dan teman-teman karena sering bepergian. Pada beberapa kesempatan, kami melakukan sesi foto bersama di studio foto. 

Tahun 2017 pertengahan, setiap orang di kelas sudah mulai mengerjakan skripsi, ujian dan wisuda. Di situlah momen-momen kami mulai selesai dengan kampus. Pada momen itulah, teman yang biasa berkelana denganku mulai kembali ke kampung halaman masing-masing.

Tahun 2018, semua teman-teman dekatku sudah mulai sedikit. Hanya ada beberapa orang yang masih stay karena kepentingan kampus atau pekerjaan. By the way, aku juga wisuda di tahun tersebut dan kembali ke Pekalongan sekitar awal tahun 2020.

Now, kehilangan teman-temankah?

Setelah semua teman-temanku menyelesaikan study dari kampus. Beberapa ada yang memilih berkarir di luar kota seperti Jakarta, Lampung, Bandung dan Sebagainya. Dan beberapa lainnya sudah menikah.

Jujur, aku baru merasakan rindu dan kehilangan mereka. Saat ini aku berada di rumah, terkadang ada waktu mengenang aktivitas-aktivitas wisata sederhana bersama mereka selama berasa di Jogja. 

Tiap kali rindu muncul, kami hanya bisa berkomunikasi via aplikasi chatting, tak bisa saling bertatap muka karena lokasi saling berjauhan. Now, kehilangan teman-teman sudah kurasakan sendiri. 

Semakin dewasa, setiap orang akan menempuh jalur hidupnya masing-masing. Entah terpisah karena pekerjaan atau pernikahan, masa bertemu sebagai mahasiswa sudahlah usai. Saat ini, masing-masing dari kami menjalani hidup sebagai manusia dewasa, manusia dengan segenap tantangan hidup perihal pekerjaan dan rumah tangga.

Yup, itulah hidup. Menjadi dewasa, memang berarti siap kehilangan pertemanan. Jadi jangan pernah merasa sedih berkepanjangan atau risau. Itu merupakan hal alami dan wajar. Sekian dan salam hangat dari Nurul Mutiara R.A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam