Laman

Rabu, 26 Mei 2021

Resident Evil Village : True Love Seorang Ayah terhadap Putrinya

Review Resident Evil 8 Village. Bagi pecinta game serial Resident Evil pastinya tak mau ketinggalan informasi mengenai peluncuran game terbarunya, yakni seri ke 8. Resident Evil 8 dikenal dengan sebutan Village karena memang memiliki setting di sebuah desa di eropa.

Capcom selaku developer meluncurkan game ini pertama kali pada 7 Mei 2021 lalu. Dilihat dari antusiasme yang tinggi dari para pemain game, sangat layak bila Resident Evil termasuk sebagai game dengan penjualan terlaris. Sebab, pertama kali peluncurannya saja, game ini telah dimainkan lebih dari 100.000 gamer secara bersamaan seluruh dunia.

Padahal seri sebelumnya, yakni Resident Evil 7: Biohazard hanya dimainkan oleh 20.000 saja. Tentu saja angka 100.000 tersebut mewakili rasa penasaran setiap orang terhadap game survival horor itu. Menurut beberapa sumber, RE Village mengambil setting tempat di Romania dengan segala okultisme di dalamnya.

Menyoal kemampuan membuat game, Capcom memang sudah dikenal sebagai developer terbaik. Taruhlah seperti Devil May Cry, Onimusha, Monster Hunter series, RE Series dan sebagianya.

Untuk Resident Evil, Capcom telah berhasil menghadirkan game berteknologi tinggi bernama RE Engine. Itu merupakan mesin terbaik yang mampu menghasilkan game dengan kualitas grafis yang tinggi.

Secara resmi Resident Evil 8 tersebut bisa dimainkan melalui PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, PC (via Steam), dan Stadia. Berbagai platform itu bisa menjadi pilihan para gamer untuk mendapatkan pengalaman permainan sesuai yang diinginkan. Wokay, setelah bicara perkenalan mengenai RE 8 Village ini, lets go kita menuju ke story-nya,

Sedikit Story dari Resident Evil 8 Village

Sebelum memasuki cerita, saya ingin sedikit berbagi nostalgia terhadap RE 7. Sebab, tokoh utama dalam RE 8 merupakan orang yang sama yakni Ethan Winters. Pada Resident Evil 7, kita tahu bahwa Ethan telah berhasil menyelamatkan sang istri, Mia Winters dari efek biohazard di rumah keluarga Baker. 

Tiga tahun setelah kejadian buruk itu berakhir, Ethan dan Mia diminta oleh Chris untuk pindah ke Eropa. Disana, ia diajarkan sedikit mengenai tindakan militer seperti menggunakan senjata dan bertahan ketika ada lawan yang menghantamnya. Ya kan siapa tahu Ethan dan keluarganya bakal terancam lagi.

Well, kehidupan Ethan dan Mia di Eropa inilah yang menjadi titik awal Resident Evil 8 Village bermula. Kedua sejoli ini memiliki putri kecil bernama Rosemary Winters yang mana ia bakal jadi titik pusat cerita.

Sumber gambar : newofgames.com

Oke, back to the story of RE 8.

Adegan bermula ketika Mia membacakan buku cerita berjudul "Village of Shadow" kepada Rose--panggilan untuk Rosemary. Disana ada Ethan yang beberapa kali menyumon kembali kejadian 3 tahun lalu. Tapi Mia malah kesal dan memilih bungkam. 

Setelah Rose tertidur dan Ethan tengah menyiapkan makan malah bersama Mia. Ternyata dari balik jendela, seseorang menembak Mia hingga meninggal. Surprized! Dan orang itu adalah Chris beserta pasukannya.

Screenshoot via youtube

Tak berapa lama, muncul adegan dimana Chris Redfield dkk membawa Rose dan Ethan. Rose terlihat menangis, sesaat sebelum Ethan tak sadarkan diri akibat dihantam oleh salah satu anak buah Chris (tokoh utama dalam Resident Evil 5).

Setelah scene ini. Game pun dimulai. Terlihat mobil yang membawa Ethan dan Rose mengalami kecelakaan. Terlihat seorang tentara yang mati di dekat Ethan. Entah karena apa belum dijelaskan. Tapi yang pasti, mereka telah diserang oleh sesuatu dan Rose telah menghilang. 

Kini, Ethan berada di wilayah antah berantah yang sama sekali tak diketahuinya dan ia berniat untuk menemukan putri kecilnya kembali.

Selama perjalanan, Ethan akan memulai lokasi pertama di desa atau village. Pemain akan disuguhkan pemasangan khas Romania yang bersalju dan cukup sepi. Capcom sepertinya sengaja memberi waktu bagi pemain untuk eksplore wilayah tanpa bertemu musuh terlebih dahulu. 

Baru setelah Ethan mendapatkan senjata berupa pisau dan pistol. Ia bertemu dengan musuh biohazard pertamanya di RE 8 berbentuk Lycan atau Manusia Serigala.

Perjalanan Ethan mencari putrinya tak gampang. Layaknya RE 4---yang memiliki cerita serupa menyelamatkan putri presiden---pemain akan merasakan  sensasi berputar-putar ke banyak lokasi dengan puzzle yang beragam. 

Ethan akan melawan bukan hanya Lycan saja. Tetapi juga 5 bos besar yang mana masing-masing dibuat berdasarkan sentuhan okultisme. Maksudnya gimana nih? So, maksudnya tuh, RE 8 akan memasukkan makhluk-makhluk mitologi namun tetap berhubungan dengan teknologi biohazard bernama "Cadou"

Singkat cerita, setelah Ethan berhasil mengalahkan semua bos, mulai dari Alcina Dimitrescu, Donna Beneviento, Salvator Moreau, Karl Heisenberg dan Mother Miranda. Ia harus rela mengetahui kebenaran mengejutkan mengenai dirinya. 

Inti dari game RE 8 ini, Ethan berusaha sekuat tenaga mencari putri tercintanya meski taruhannya nyawa. Yap, dia merupakan sosok ayah yang baik dan bertanggungjawab. Padahal, bila ia mau, Ethan bisa saja menyerahkan  Rose begitu saja ke Mother Miranda selalu antagonis utama. 

Yang menggelitik, ada beberapa komentar pada kolom youtube setelah game ini selesai dimainkan. Saya sempat membaca beberapa berkomentar, salah satunya berbunyi, 

"Kenapa tidak relakan saja si Rose untuk Mother Miranda. Lagian cuma anak kecil, bisa membuat lagi"

Well, justru karena Ethan merupakan The best father, sehingga ia tak akan pernah berpikir untuk meninggalkan putrinya barang sedetikpun. Apalagi, ia tak mengetahui keberadaan Mia semenjak terjadi penembakan di kediamannya. 

Bagi Ethan, nyawa putrinya jauh lebih berharga dibanding dirinya. Ia rela terluka dan melawan banyak musuh hanya untuk menemukan serta mengembalikan Rosemary kembali dengan selamat. Luar biasa kan? 

Ethan saat menggendong Rosemary yang berhasil selamat dari Mother Miranda

Inilah yang menunjukkan bahwa true love seorang ayah terhadap putrinya menguat di game ini. Beberapa dialog ketika melawan Heisenberg juga menegaskan bahwa bagi Ethan, Rose bukanlah anak yang bisa dimanfaatkan sebagai senjata. Ia hanya bocah kecil yang harus dilindungi. 

Saya acungi jempol untuk Capcom, developer asal Jepang ini tak hanya memberi permainan yang menantang tetapi juga berniat menyentuh emosi pemainnya dengan memberikan adegan-adegan sedih di bagian ending. 

Baca Juga : Review Resident Evil 5 : Salah Satu Game Horor Petualangan Terfavorit

Memang gimana sih endingnya? Well, kamu harus lihat sendiri saja ya. Sudah banyak kok gamer yang memainkan Resident Evil Village ini di youtube. Kalau saya spoiler disini, maka jalan ceritanya gak akan terasa seru lagi. 

Penilaian Pribadi terkait Game RE 8 Village

Resident Evil Village adalah game yang sangat saya nantikan waktu perilisannya. Ya, saya memang penggemar dari game tersebut. Meskipun untuk RE 8 saya tak bisa memainkannya karena minimal berada di PS 4, tapi saya cukup puas menonton para gamer di youtube.

Jalan cerita

Resident Evil Village memiliki jalan cerita yang cukup bagus. Awalnya, penggemar maupun pemain akan dibuat penasaran dengan karakter Chris Redfield yang begitu tega menembak istri Ethan Winters, Sebenarnya ada apa? 

Well, Pengambilan ide penculikan layaknya di cerita Resident Evil 4 juga menambah rasa nostalgia masa lalu. Cuma, kalau disini tokoh utama orang sipil yang menyelamatkan putrinya yang diculik. Sedangkan di RE 4, seorang agen yang menyelamatkan putri presiden.  Old but not rotten. So far, menurut saya, jalan ceritanya bagus. Apalagi kalau nonton sampai akhir, bikin emosi teraduk-aduk.

Pemandangan

Pemandangan Resident Evil 8---karena memang setting lebih banyaknya di desa---jadi terhampar suasana desa di derah Eropa. Sepertinya sih di negara Romania. Kalau yang saya lihat, saya cukup menikmati setiap detail pemandangan yang dibuat developer. Meski bernuansa mistik dan mencekam, namun tetap memunculkan nuansa desa yang begitu kental.

Btw, soal pemandangan favorit saya sih di istana ya. soalnya banyak barang-barang plus ruangan dengan desain klasik mentereng. Seneneg aja kayaknya bertualang di dalamnya. Di lokasi istana memang gak selama yang ada di kastil milik Salazar di RE 4. Tapi its okay, lha wong judulnya aja Village pastinya porsi istana tidak dominan.

Manajemen Koper 

Resident Evil Village juga memiliki teknik permainan serupa dengan RE 4. Misalnya bentuk storage yang menggunakan koper. Kalau dulu di RE 4 kita suka dengan tata-tata barang dan senjata, di RE 8, kita juga bisa melakukannya.

Manajemen Koper di RE 8
Manajemen Koper di RE 4 
Pun dengan Merchant, di RE 8 juga ada dalam nama The Duke. The Duke nantinya akan menyediakan berbagai kebutuhan pemain mulai dari senjata, tempat penjualan treasur, upgrade senjata dan masak.
Hewan-hewan di RE 8 digunakan untuk meningkatkan stamina. 

Tampilan saat player hendak membeli senjata atau menjual sesuatu

Yap, bedanya kalau di RE 4 gak ada tuh si merchant masak memasak makanan. Tapi, kalau di RE 8 menemukan hewan berarti bisa untuk dimasak oleh The Duke. Makanan berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tubuh pemain.

Sudut pandang

Resident Evil Village masih menggunakan sudut pandang orang pertama layaknya di RE 7. Ethan Winters dengan segala kemisteriusan wajahnya tak akan pernah terkuak hingga akhir game, kecuali kalian menggunakan Mod untuk memainkannya. Sudut pandang orang pertama memungkinkan pemain bermain layaknya game Call of Duty atau Black.

Menggunakan sudut pandang orang pertama sehingga yang terlihat hanya tangan yang memegang senjata (SS Youtube Shirrako)

Berbeda banget ya dengan sudut pandang ala RE 4. Kalau di RE 4 kita bisa melihat dengan jelas penampang Leon S Kennedy dari belakang. Jujur, aku sebenarnya lebih suka bila memakai sudut pandang orang ketiga. Soalnya jadi kelihatan karakter yang kita mainkan.

Meskipun begitu, bukan berarti aku mengatakan itu buruk ya. Bagusnya, kalau menggunakan sudut pandang orang pertama, sensasi seram dan luas area jadi terlihat jelas karena pandangan pemain hanya fokus ke depan.

Musik, voice aktris dan lain-lain

Menyaksikan RE 8 dari awal hingga akhir pastinya merasakan beberapa pendukung yang membuat game terasa menegangkan. Entah itu dari voice aktrisnya yang keren begitu pun dengan backsound yang disisipkan ketika melawan musuh. Saya suka backsound-backsound di dalamnya.

Gak hanya itu saja, di bagian akhir saat "credit" lagu Yearning for the dark shadows cukup menarik perhatian saya karena alunannya yang creepy namun cantik bila didengarkan. Animasi yang membarenginya juga membuat lagu ini kian menarik dan menguras emosi. 

Total poin : 9/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam