Laman

Selasa, 27 Agustus 2019

Grand Final Duta Wisata Kota Pekalongan Yang Seru dan Mendebarkan

Siapa sih yang gak deg-degan saat berada di tengah panggung, lalu tiba-tiba nama kamu mencuat sebagai juara satu? Tentu aja setiap orang bakalan gemetar minta ampun atau bahkan pengen nangis gak percaya. Ya, itulah hal yang terjadi ketika pemilihan Mas dan Mbak Duta Pekalongan pada tanggal 24 Agustus 2019 lalu.

Kebetulan, aku datang ke malam Grand Final, mewakili Komunitas Blogger Pekalongan—tentu saja untuk meramaikan dan menjadi saksi bahagia atas terpilihnya putra putri terbaik yang akan bertugas selama setahun kedepan.

Berbicara mengenai Mas dan Mbak Duta Wisata nih, pastinya tiap daerah akan memiliki sebutannya masing-masing donk. Misalnya, kalau di Jogja disebut sebagai Dimas Diajeng, kalau di Semarang disebut Denok Kenang, kalau di Jakarta disebut Abang None, kalau di Lampung disebut Mekhanai & Muli, dan masih banyak lagi. Di tempatmu disebut apa nih?

Yah, meskipun memiliki sebutan yang berbeda-beda, namun fungsi dari duta wisata tetaplah sama. Mereka adalah sosok penting yang akan memperkenalkan atau mempromosikan wisata, entah ke luar daerah atau bahkan secara internasional. Wow, keren ya?

Ya gimana gak keren coba, proses pemilihan oleh dewan juri juga sangat ketat lho gaes. Masing-masing peserta tak hanya dinilai dari segi wajah yang menarik atau kemampuan modeling yang hebat, namun juga kecakapan lain seperti seni dan penguasaan bahasa.

Di kota Pekalongan sendiri, pendaftaran peserta sendiri dimulai sejak tanggal 1 juli hingga 14 agustus 2019. Tercatat ada 99 peserta yang mendaftar dengan rincian 63 merupakan peserta putri dan 36 peserta putra. 

Dari 99 peserta kemudian disaring menjadi 10 besar melalui beberapa tahapan penilaian. Setelah terpilih 10 pasangan finalis, dilakukan karantina dari tanggal 21-23 Agustus 2019. Tentu, selama karantina itu proses penilaian tetap berjalan. Menurut Bapak Sutarno selaku ketua panitia, beberpa kriteria penilaian yang diberikan antara lain : 

1. Kemampuan komunikasi
2. Kepribadian
3. Penguasaan Bahasa Inggris
4. Penguasaan Bahasa Jawa
5. Pemahaman Kepariwisataan
6. Ketatabusanaan.

Well, jadi temen-temen finalis yang udah masuk 10 besar ini memang pilihan banget gaes—mereka telah berhasil melewati penilaian yang diberikan dewan juri melalui banyak tantangan. 
10 besar pasangan finalis Duta Wisata tengah memperkenalkan diri
(Dokumen Pribadi)
Baiklah, kembali ke malam Grand Final Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Pekalongan 2019. Acara malam itu bertempat di Gor Jetayu dan berlangsung sangat meriah. Banyak sekali tamu undangan yang hadir mulai dari pejabat, duta wisata tahun sebelumnya, duta wisata dari kota lain, blogger, influencer, hingga keluarga 10 besar finalis.
Aku sendiri bahkan sempat berfoto dengan duta wisata tahun 2018, Mas Alif dan Mbak Lintang.
Pada malam grand final, dari 10 pasang finalis akan dikerucutkan lagi menjadi 6 pasang. Kemudian, 6 pasang finalis yang telah terpilih akan diberi pertanyaan sesuai dengan undian yang didapat. Ya, aura mendebarkan begitu menggema tatkala peserta berdiri ditengah panggung dan berusaha menjawab pertanyaan dari dewan juri. Sungguh luar biasa.
6 pasang finalis menjawab pertanyaan dari dewan juri (Dok.Pri)
Duta Wisata 2018 hendak menyerahkan simbolis
ke Duta Wisata 2019 (Dok.Pri)
Sekitar pukul 11 malam akhirnya terpilihlah 2 pasang Duta Wisata tahun 2019. Siapakah mereka? Mereka adalah Muhammad Ikhlasul Amal dengan nomor urut 05 dan Irsa Karina Mandasari dengan nomor urut 06. Sungguh suatu pengalaman yang menyenangkan aku bisa ikut memeriahkan malam Grand Final Pemilihan Mas dan Mbak Duta Wisata Pekalongan 2019.
Semoga para juara nantinya bisa mengemban amanah dalam mempromosikan pariwisata kota Pekalongan sehingga bisa lebih dikenal oleh daerah bahkan negara lain. Akhir kata, selamat untuk Mas dan Mbak Duta Wisata Kota Pekalongan 2019.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam