Laman

Minggu, 30 Juni 2019

Menerbangkan Balon Udara Di Langit Pekalongan, tradisi membahayakan?

Setiap tahun, seminggu setelah lebaran, kota Pekalongan rutin mengadakan tradisi bernama Syawalan. Tradisi tersebut akan diramaikan dengan pertunjukkan Lopis raksasa dan menerbangkan balon-balon udara ke atas langit. Setiap orang dari penjuru kota batik ini akan berkumpul, rela berdesakan untuk menikmati keramaian dan mencicipi lopis jika mendapatkannya.

Di antara riuhnya orang yang berbahagia dengan pesona tradisi rebut Lopis. Biasanya akan terdengar suara petasan yang datang dari arah langit. Yap, balon-balon udara yang diterbangkan warga, biasanya diberi petasan pada bagian akhir sumbu api sehingga sewaktu api menuju habis, petasan akan menyala.

Kegiatan menerbangkan balon-balon udara ini sebenarnya sudah menjadi budaya masyarakat Pekalongan untuk menyemarakkan tradisi Syawalan. Well, ibaratnya kalau syawalan gak ada acara pelepasan balon udara itu seperti sayur tanpa garam. Terasa hambar aja di mulut. Ya, setidaknya itu yang kurasakan selama aku tinggal di kota ini.


Nah permasalahannya nih, balon-balon udara tersebut ternyata cukup berbahaya bagi penerbangan lho gaes karena mengganggu jarak pandang pilot. Ada puluhan laporan yang diterima pemerintah terkait balon-balon udara liar yang terbang pada ketinggian 35.000 kaki. 


Rata-rata pihak pelapor adalah pilot yang melintasi wilayah Jawa. Mengapa demikian? FYI, wilayah Jawa terutama daerah pantai utara termasuk rute penerbangan tersibuk di dunia. Bisa kita lihat gambar jalur pesawat berikut, pesawat-pesawat lebih banyak terlihat di wilayah Jawa bukan?
Sumber gambar : Jogjatribunews.com
Nah, alasan balon-balon udara liar itu membahayakan pesawat yang melintas karena menutupi jendela pesawat, sehingga pilot tak bisa melihat. Tak hanya itu, balon-balon itu juga rentan tersangkut kedalam baling-baling pesawat. Well, keadaan ini jelas berisiko menyebabkan kecelakaan pesawat terbang.

Di luar kecelakaan pesawat, balon udara liar juga berpotensi membahayakan masyarakat karena limbah petasannya. Aku bahkan pernah mendapati berita kebakaran rumah karena limbah petasan yang tak sengaja jatuh mengenai rumah warga. Kan serem tuh, niatnya mau memeriahkan tradisi, eh malah gak sengaja bakar rumah orang. Duh, jangan deh.

Berangkat dari permasalahan tersebut, maka pemerintah Pekalongan mengupayakan solusi untuk menengahi tradisi masyarakat dan dampak yang terjadi. Bekerjasama dengan AirNav Indonesia, pemerintah mengadakan "Java Balloon Festival 2019" yang ramai dan edukatif. Bertepat di stadiun Hoegeng, kegiatan ini sudah berlangsung 2 kali lho, yakni tahun 2018 dan tahun ini.
Acara "Java Balloon Festival 2019" berlangsung sangat meriah karena diikuti oleh 105 peserta dan dilombakan dengan total hadiah Rp 70 juta. Wow banget deh pokoknya. Menurut panitia, peserta bertambah 3 kali lipat dimana tahun sebelumnya hanya 30 tim. Keren deh, ternyata antusias masyarakat besar sekali.
Well, bagi sebagian masyarakat yang belum paham, mungkin akan berpikir bahwa balon-balon yang diterbangkan nantinya akan membahayakan, entah penerbangan ataupun masyarakat karena limbahnya. 

Ternyata engga lho gaes, soalnya balon yang dipertunjukkan akan ditambatkan, alias di tali biar gak kemana-mana. Tali yang digunakanpun harus kuat. Sama kayak kamu yang suka si dia nih, kamu harus menambatkan hatimu untuknya donk biar dia gak pergi-pergi kemana-mana, iya gak? Eaaaaaa malah baper.

Demi kebaikan bersama, menerbangkan balon ke udara juga ada aturannya, jadi kita gak boleh sembarangan. Sesuai dengan Peraturan Menteri nomor 40 tahun 2008 yang mengatur penerbangan balon tradisonal, berikut hal yang harus diperhatikan para penerbang balon udara.
Sudah tahu kan mengenai aturan menerbangkan balon. Jadi bukan dilepas begitu aja ya. Apalagi di wilayah yang mudah terbakar seperti hutan, SPBU dan tiang listrik.
Bagi para pengunjung yang ingin liburan asyik, coba datang ke Pekalongan seminggu setelah lebaran ya. Soalnya nantinya bakal ada pertunjukkan balon yang instagramable, ramai dan menyenangkan. Pengunjung juga gak dikenai biaya masuk lho. Malah banyak sekali hadiah dan perlombaan bagi pengunjung.

Berikut ini merupakan kemeriahan Java Balloon Festival 2019 di kota Pekalongan.
Peserta menyiapkan balon-balon itu sejak pukul 4 pagi. Well, saat aku datang stadion, balon-balon sudah hampir diterbangkan.
Balon-balon sudah mulai ditambatkan dan diterbangkan ke atas langit. Sekadar informasi, jarak menerbangkan balon dari permukaan tanah juga ada aturannya lho teman. Tak boleh lebih dari 15 Meter. Soalnya kalau lebih bisa ganggu penerbangan. 
Supaya momen festival menjadi semarak, aku mengajak adek-adekku untuk menyaksikan. Edukasi juga nih untuk mereka bahwa balon gak bisa sembarangan diterbangkan. Selain itu, kita bisa ngasih refreshing gratis juga hehe
Baiklah, demikian wisata balon udara di Pekalongan yang edukatif dan kreatif. Buat kamu yang masih suka nerbangin balon sembarangan, harap memahami aturan dan dampak yang timbul ya. Kasihan kan kalau sampai mengganggu oranglain apalagi sampai menyebabkan kecelakaan pesawat.

Merawat tradisi menerbangkan balon itu oke, namun ketika membahayakan kenapa gak dimodifikasi yang lebih baik? Selain lebih aman, festival balon juga bisa jadi daya tarik wisata lho seperti yang ada di negara Turki sana. Nah,  tertarik berkunjung ke Pekalongan untuk melihatnya tahun depan? Silahkan siapkan jadwal, jangan sampai kelewatan.

9 komentar:

  1. andaikan balon udaranya diberi penumpang, kayaknya asyik ya

    BalasHapus
  2. wah keren nih acara, emang dulu lagi ada acara apa gitu ay dilarang terbangi balon udara katanya sih membahayakan penerbangan

    BalasHapus
  3. Kyaknya asik ye sob ikut festifal balon tu, apalagi di temenin si do'i kwkekwkek ah sudahlah ;)

    Balon udara baik kalau di terbangkan sesuai dg aturan, kalau penerbangan balon udara secara liar maka akan mengganngu penerbangan hehe

    BalasHapus
  4. syukur deh, tradisi syawalan tetap bisa berjalan karena pemerintah memberikan solusi, jadi tidak berbahaya baik untuk pesawat maupun kemungkinan kebakaran karena rumah warga,

    saya ita awalnya balon udara yang mana kita bisa ikutan naik, ternyata balonnya aja yang terbang

    BalasHapus
  5. Salam Cinta Pekalongan Mbak, Festival ini gak kalah ditempat lain.

    BalasHapus
  6. Ngomong-ngomong batas ketinggiannya 15 meter apa 150 meter buat nerbangin balon?
    Kalo pilot yang lewat di daerah saya terganggunya sama frekuensi radio ilegal, jadi komunikasi pilot gak jelas.

    BalasHapus
  7. Wah bagus sekaliiii, warna warni balonnya. Baru tau ternyata ada acara balon udara di Pekalongan. Semoga tahun depan ada lagi, mau lihaaaat :D hehehe.

    BalasHapus
  8. Wahh serunyaaa, thanks for sharing & sukses terus..

    BalasHapus
  9. Owalah ditambatkan tho, kmrn aku sempat takut jg pas km apdet story kae haha. Btw salfok sama kalimat "Sama kayak kamu yang suka si dia nih, kamu harus menambatkan hatimu untuknya donk biar dia gak pergi-pergi kemana-mana" wkkwkwk

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam