Laman

Senin, 10 Desember 2018

Tak ada Narkoba yang membuat Hidup menjadi Berwarna

“Seorang Artis bernama Bla bla bla ditangkap oleh aparat kepolisian karena kedapatan membawa sabu sebanyak bla bla bla”
Berita semacam itu sudah seringkali kudengar di media apapun, entah televisi ataupun media sosial. Bahkan saking gencarnya, setiap infotainment mulai membicarakannya lengkap dengan argumen-argumen khas mereka. 

“Lho tuh artis terlihat baik padahal, kok bisa pakai narkoba ya?” kata ibuku tiba-tiba ketika berita mengenai tertangkapnya artis tersebut muncul di TV.

Listen! Banyak cara yang mampu membuat seorang manusia terjerat oleh rayuan narkoba, tak terkecuali artis yang memiliki image baik. Narkoba benar-benar mampu membujuk penggunanya secara halus. Ia bisa menjerat masyarakat biasa menjadi seorang pecandu hingga pengedar. Target peredaran narkoba pun tak hanya menjerat kaum kelas atas, bahkan kaum akar rumput juga bisa dengan mudah masuk ke dalam jerat narkoba. 

Beberapa kasus pernah kutemukan ketika aku menonton televisi. Seorang ibu-ibu kedapatan membawa paket narkoba melalui bandara. Tentu saja, si ibu kemudian ditangkap dan didakwa dengan pasal yang cukup berat. Padahal, si ibu mengaku bahwa ia tak tahu menahu soal paket tersebut. Yang ia tahu, ia hanya disuruh membawa sebuah tas yang tidak diketahui isinya dengan upah yang cukup besar.

Siapa yang tidak tergiur dengan tawaran tersebut? Meskipun ternyata, tawaran menggiurkan itu akhirnya sirna dengan ditangkapnya si ibu oleh aparat keamanan. Contoh si ibu ini, satu dari sekian banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Entah melalui jalan terang-terangan seperti bandara, pelabuhan, stasiun atau dengan jalan diam-diam seperti menyebrang sungai, melewati hutan dll. Yang pasti, narkoba masuk ke Indonesia dengan berbagai cara. Hingga kini peredarannya bahkan memasuki angka yang mencemaskan. 
Narkoba bukanlah sesuatu yang salah jika difungsikan sesuai tempatnya. Misalnya saja untuk kepentingan pengobatan dalam dunia kedokteran. Yang salah itu ketika seseorang melakukan penyalahgunaan terhadapnya. Nah, yang terjadi seringnya, banyak orang ditangkap karena narkoba ketika mereka menggunakannya untuk alasan yang tidak relevan dengan dunia medis. Misalnya untuk mabuk, obat depresi, atau melakukan kejahatan pembiusan.
Penyalahgunaan narkoba sangat membahayakan bagi manusia. Sudah banyak sekali ditemukan pecandu yang meninggal karena menggunakan narkoba secara berlebihan. Overdosis. Emang gak mudah ya kalau berhenti memakai narkoba, kan tinggal buang aja? Hohoho, tak semudah itu Ferguso. Bagi pecandu, mengentikan penggunaan narkoba itu sangatlah sulit. 

Harus ada penanganan khusus yang kita kenal sebagai rehabilitasi. Well, jadi gak kayak semudah pikiran kita bahwa kalau berhenti, tinggal buang tuh barang atau musnahkan. Jerat narkoba itu begitu kuat mempengaruhi penggunanya. Harus ada kesadaran diri dan paksaan dari oranglain untuk bisa menyembuhkan mereka yang menjadi pecandu.

Narkoba di Indonesia peredarannya sudah begitu menghawatirkan. Bahkan anak SD pun sudah ada yang tahu dan pernah menggunakannya, hal ini berdasarkan cerita Ibu Siti Alfiah (ketua BNN Sleman) bahwa anak SD sudah banyak yang tahu mengenai pil Sapi. Pil Sapi adalah jenis narkoba yang dirahasiakan oleh pihak kepolisian. Namun, kok anak-anak itu bisa tahu tentang Pil Sapi? Nah, itu menjadi tanda tanya tersendiri dan harus dicari asal muasalnya.

BTW nih ya, jika narkoba sudah dianggap biasa oleh masyarakat, maka itu sudah menjadi alarm paling berbahaya bagi negeri ini. Ya kali, barang yang tak seharusnya dijual umum dianggap biasa. Taruhlah kayak senjata api, kalau masyarakat umum sudah bisa memiliki dengan mudah, tingkat bahaya penyalahgunaannya juga akan tinggi. 

Ngomongin tentang narkoba. Seberapa bahayanya sih narkoba itu? Baiklah, mari kita pahami seperti apa efek narkoba bagi tubuh. Ada banyak bahaya yang bisa disebabkan olehnya. Nah, berikut merupakan bahaya narkoba berasarkan informasi dari BNN Sumsel.
Ketika kita membaca tiap poin pada infografis diatas kita harusnya paham bahwa narkoba bukanlah sesuatu yang menguntungkan. Tubuh yang terkena pengaruhnya akan mengalami kerusakan terutama dibagian syaraf. Lalu, mengapa masih ada orang yang menggunakannya padahal sudah tahu kalau itu berbahaya?

Ada tiga alasan yang mendasari seseorang menggunakan narkoba dan kemudian ketergantungan (berdasarkan riset dari BNN). Alasan tersebut adalah:

Anticipatory belief: Ini adalah sebuah keadaan di mana seseorang yakin jika mereka menggunakan narkoba maka dirinya akan dianggap hebat, mengikuti tren dan masuk kategori orang dewasa.
Relieving belief: Pengguna akhirnya memakai narkoba untuk alasan melepaskan atau relieve segala kepenatan dan masalah yang sedang menimpanya. Tidak heran jika banyak pengguna yang mengaku menggunakan narkoba untuk melepaskan rasa depresi, stress dan cemas.
Permissive belief: Ini adalah sebuah keadaan di mana seseorang menggunakan narkoba karena menganggap ini adalah hal yang biasa, hal yang sudah menjadi gaya hidup kekinian serta gaya hidup global yang normal.

Yap demikianlah hal yang melatarbelakangi masih banyaknya orang mau menggunakan narkoba. Padahal mereka sendiri sebenarnya sadar bahwa narkoba bakal berdampak buruk dikemudian hari. Namun tetap saja mereka menggunakannya karena 3 alasan tadi. 

Sampai saat ini, yang perlu kita ingat bahwa narkoba bukanlah seperti cinta yang membuat hidup kita menjadi lebih berwarna, narkoba itu candu, yang akan membuat kita menjadi ketergantungan, tapi bukan pada keadaan yang positif, justru membawa kita pada keadaan yang buruk.
Persebaran narkoba di Indonesia diketahui semakin meluas bahkan sampai ke pelosok negeri. Ia sudah masuk ke kampung-kampung kecil dan mempengaruhi kehidupan masyarakat pedesaan. Hal itu sesuai dengan informasi dari BNN bahwa para pengedar telah memulai aksinya di kota-kota di Indonesia. Tak terkecuali di Sleman, Yogyakarta.

Aku bersama para blogger Jogja beberapa waktu lalu mengikuti “Ngobrol bareng BNN”. Tentunya obrolan yang ada tak sembarang mengobrol. Disana kami diajak berdiskusi mengenai narkoba, lebih tepatnya pengetahuan mengenai pravelensi persebarannya di Jogja dan ajakan untuk memeranginya. 
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Pembicara utama di acara tersebut adalah Ibu Siti Alfiah, S.Psi.,SH.,MH yang merupakan ketua BNN kabupaten Sleman. Beliau merupakan seorang polisi wanita yang juga menjabat sebagai Kapolsek Sleman. Keren banget mah ibu yang satu ini. Beliau memiliki beragam pengalaman menangani kasus-kasus narkoba yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia bahkan ketika terjadi penangkapan pengedar di bandara di kota Jakarta.

Bu Siti bercerita bahwa saat ini Sleman termasuk sebagai kota yang memiliki angka peredaran narkoba yang tinggi. Dulu bahkan sempat mencuat menjadi nomor satu. Waduh, nomor satu gaes! Lha kayak apa cara menyebarkannya ya kok bisa sampai menembus angka nomor satu? Entahlah, yang pasti, itu mengindikasikan bahwa Sleman membutuhkan kepeduliaan kita sebagai masyarakat.
Ada beberapa mitos mengenai narkoba yang dijelaskan oleh ibu Siti Alfiah. Beberapa mitos tersebut ada yang tersebar dan terinternalisasi di masyarakat dengan mudah. 
Masyarakat sangatlah memiliki peranan penting dalam mengubah pandangan mengenai informasi yang tak benar. Beberapa mitos yang ada sangat berlawanan dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Yap, beberapa kenyataan yang terjadi haruslah menjadikan kita lebih waspada dan lebih kuat dalam memerangi narkoba.
Demikian fakta mencengangkan mengenai peredaran narkoba di Indonesia. Bahkan yang menurutku paling mengerikan adalah narkoba tersebut sudah beredar di kalangan anak-anak SD. Yah bisa dimengerti sih, alasan anak SD menjadi sasaran karena kepolosan mereka. Anak SD merupakan sasaran empuk para pengedar untuk memperkenalkan produk obat terlarang. Miris.

BTW selama acara ngobrol tersebut, kami para blogger mendapatkan banyak sekali pengetahuan berkenaan dengan narkoba. Ini menjadi momentum berharga yang mampu membuka kami untuk selalu waspada dan berupaya seoptimal mungkin dalam mencegah masuknya narkoba ke masyarakat. Yap, kami setuju jika melawan narkoba itu diharuskan. Ia benar-benar memiliki pengaruh sangat buruk.

Jika pada anak-anak muda masih ada kepercayaan bahwa memakai narkoba itu keren, gaul dan sebagainya. That so much wrong guys!! Narkoba gak akan bisa menolongmu menjadi keren, narkoba tak akan bisa membuat hidupmu yang bermasalah menjadi berwarna. Justru narkoba akan membuatmu menjadi semakin terpuruk.

Baiklah demikian acara ngobrol mengenai narkoba bersama Badan Narkotika Nasional (BNN Sleman) yang diramaikan oleh para blogger dan influencer Jogjakarta. Tak lupa kami mengabadikannya dengan berfoto bersama.
Sadar akan bahaya narkoba itu dimulai dari sikap waspada dalam diri. Melalui diri kita sendiri. Jika bukan kita yang mencegahnya dan memberantasnya, siapa lagi? Sebab tak ada narkoba yang akan membuat hidup berwarna, maka mencegah peredarannya itu, harus!

"Artikel ini merupakan review dari kegiatan Ngobrol blogger bersama dengan BNN pada hari Rabu, 5 desember 2018"

26 komentar:

  1. Musti waspada ya dengan narkoba, yang bisa menjelma menjadi apa saja... Termasuk menjadi brownies dan permen yang anak2 suka. Duhh... Miris...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak bener, kalau dulu waktu aku kecil narkoba menjelma menjadi pulpen. Jadi emang pulpennya wangi banget.

      Hapus
  2. Bahaya narkoba luar biasa. Kini para santri saja jadi sasaran penggunanya, lho. Juga anak2 sekolah dasar. Hiiy... Bahaya banget ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, sekarang kayaknya siapapun bisa jadi pengguna narkoba. Bahaya emang kalau gak di antisipasi

      Hapus
  3. Pemberantasannya memang sulit, tapi masih masih bisa ditangkal dengan pondasi sehat keluarga dan IMTAQ

    BalasHapus
  4. Habis kata pokoknya bila mengingat dampak buruk penyalahgunaan narkoba. Sudah terlalu banyak anak bangsa yang tumbang karenanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mbak, ya gimana ya. Sudah banyak anak bangsa yang kena dampaknya. Sedih akutuh :(

      Hapus
  5. Semua harus berperan aktif mencegah peredaran narkoba baik di kalangan dewasa maupun anak-anak.
    Efek jangka pendeknya merusak tubuh si pemakai sedangkan jangka panjangnya merusak masa depan bangsa dengan telah hancurnya generasi yang seharusnya menjadi pewaris pembangunan.
    Baca efek yang dijelaskan di atas jadi ngeri sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas kemaren aku ikut sosialisasinya bahkan ada yang lebih ngeri lagi gambarnya mba

      Hapus
  6. Kadang ya pintar , alim dsb dll jadi berubah 360 derajat pas kena Narkoba. Nauzubillah minzalid....makasih infonya mba

    BalasHapus
  7. Ngeri memang...ada yg berusaha menghancurkan negeri ini melalui peredaran narkoba yg dahsyat. Kasus ibu itu jg banyak terjadi ya..sy jg suka wanti2 sama anak klo mau plg ke indonsia jgn mau nerima titipan barang walau itu dari teman...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbak, apalagi barang yang gak jelas. Takutnya malah dijadiin alat untuk menyelundupkan

      Hapus
  8. Hahaha memang bahaya banget narkoba Ini. Dapat merusak generali penerus bangsa. Edukasi tentang bahasa narkoba sepertiny memang harus diberikan di sekolah2 lebih rutin lagi ya mbak karena kadang anak2 itu masih kurang pemahaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba, tapi tetep kudu hati2 juga sih. Soalnya kadang namanya anak itu kalau di kasih info malah penasaran. jadi kudu tahu metodenya

      Hapus
  9. salam Mba dari Pupan BNN kota Berngkulu, kebetulan aku ketuanya mba, hihihi. Stop Narkoba, dimana saja.

    BalasHapus
  10. Narkoba, kenapa banyak yang tergoda, memikirkan senang sesaat, sesudahnya akan mencelakakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awalnya sih biasanya coba-coba mba, atau dijerumuskan, tapi lama2 ketagihan #Hiks

      Hapus
  11. Jangan beri ruang untuk narkoba, say no.

    BalasHapus
  12. Bahagian itu jauh dari hal-hal negatif, narkoba itu negatif jadi harus kita jauhkan... dengan senantiasa melakukan perbuatan baik inshaAllah akan menghasilkan sesuatu yang baik juga.. aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbak, kalau awalnya aja udah negatif, kedepannya juga bakal negatif. Iya semoga selalu dijauhkan dari narkoba

      Hapus
  13. Setuju banget dengan artikel ini. Yang namanya narkoba, tudak pernah ada untungx hanya kerugian yang ditimbulkan. Olehx itu, perlu sosialisasi kepada generasi muda ttg bahaya narkoba.

    BalasHapus
  14. Narkoba memang kudu diberantas, merusak generasi bangsa.

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam