Laman

Sabtu, 03 Januari 2015

Membangun Profesional Branding Diri Anda

Anda pasti sering mendengar istilah personal branding, yang secara umum dapat diartikan bagaimana persepsi orang lain terhadap pribadi anda. Personal branding mengenai diri anda bisa jadi didapatkan dari bagaimana anda bersikap, kata-kata yang anda ucapkan dan juga dari kegiatan-kegiatan yang anda lakukan.
Personal branding dapat juga mencakup profesi anda, dunia pekerjaan anda.  Untuk hal ini, saya lebih cenderung memilih menggunakan istilah Profesional Branding. Apakah itu professional branding dan bagaimana cara membangunnya?
Banyak sekali yang membedakan antara professional branding dengan personal branding. Saya tidak setuju kalau professional branding itu dibeda-bedakan dengan personal branding. Bahkan professional branding menurut saya adalah bagian dari personal branding. 
Kalaupun harus dibeda-bedakan, personal branding lebih menekankan kepada karakter, professional branding lebih menekankan kepada kompetensi anda.

Mana yang harus anda utamakan, personal branding atau professional branding?

Keduanya penting, dan keduanya harus dilakukan secara bersamaan. Jangan jadi orang yang hebat secara kemampuan tapi menjadi orang yang brengsek pada saat yang bersamaan. Karakter dan kompetensi harus berjalan secara bersamaan. 
Sering waktu, semakin baik dan banyak pengalaman anda, kemampuan anda akan bertambah dan karakter anda akan semakin matang dan dewasa. Jika anda semakin pintar dan semakin baik dalam suatu bidang, namun karakter anda menjadi tidak menyenangkan, maka anda adalah orang yang merugi.

Bagaimana cara membangun professional branding?

Melakukan professional branding merupakan sebuah upaya yang harus dilakukan secara konsisten dan matang, dan harus dilakukan secara jujur. Jika anda tidak melakukannya secara jujur, anda mungkin bisa jadi berhasil dalam membangun professional brand anda, tetapi anda membahayakan tidak hanya professional brand anda tetapi juga personal brand anda.
Banyak cara yang bisa anda lakukan untuk membangun professional brand anda. Untuk membangun professional brand, anda tentunya perlu membangun kompetensi dan juga secara aktif melakukan komunikasi yang terbuka kepada khalayak sasaran atau pihak-pihak yang terkait pada profesi anda atau pekerjaan anda.
Membangun komunikasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan sosial media. Semakin banyak sosial media, tentunya semakin bagus. Tentunya kita perlu memperhatikan kesesuaian sosial media dalam melakukan posting yang sesuai dengan profesi anda. 
LinkedIn adalah media komunikasi yang paling tepat dan sesuai untuk meningkatkan professional branding, meskipun meningkatkan professional branding melalui facebook dan juga twitter sangat-sangat tidak dilarang. Banyak sekali CEO dunia yang aktif di twitter.
Anda juga dapat melakukan professional branding melalui blog anda, tentunya dengan menulis topik-topik yang terkait mengenai profesi dan dunia pekerjaan anda. Hal ini tentu semakin meningkatkan kredibilitas anda dan secara bersamaan dapat meningkatkan kredibilitas blog anda.
Selain melakukan komunikasi secara digital di social media, anda juga wajib melakukan pertemuan tatap muka dan benar-benar membuktikan setiap apa yang anda katakan melalui sosial media anda. 
Untuk hal ini, anda juga dapat menjadi pembicara disebuah seminar, atau bahkan membuat seminar sendiri, tentunya jika professional brand anda sudah semakin mapan. Anda juga dapat menulis buku tentang bidang yang anda geluti.

Apakah Profesional Branding Termasuk Pencitraan?

Sekarang memang jamannya pencitraan, namun jangan sampai terjebak pada dogma atau pemikiran bahwa yang namanya pencitraan itu selalu negatif. Jika apa yang anda lakukan dalam memenuhi tanggung jawab profesi anda berbeda dengan apa yang anda katakan, maka jelas anda melakukan pencitraan yang tidak baik, atau melakukan kebohongan. 
Sumber : https://fakhrurrojihasan.wordpress.com/category/sumber-daya-manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam