Minggu, 10 Januari 2021

Datang ke Pernikahan Mantan, Perlu Gak sih?

Sumber gambar : Lifestyle Bisnis.com

Menyoal takdir memang tak pernah ada yang tahu. Termasuk takdir untuk tidak berjodoh dengan seseorang dan berakhir sebagai mantan. By the way nih, beberapa orang pernah bercerita melalui media sosial mereka ketika datang ke pernikahan mantan.

Sebagian orang menyatakan biasa saja saat berhadapan dengan mantannya yang menikah di pelaminan, tapi tak jarang juga yang merasa hancur hatinya hingga menangis di depan kursi pengantin.

Kasus yang baru-baru ini mungkin pernah kamu saksikan di media sosial, seorang lelaki di Lombok tengah datang ke nikahan mantan kekasihnya. Setelah menaiki panggung pengantin dan mengucapkan selamat, pengantin perempuan menangis histeris bahkan jatuh pingsan.

Keadaan kemudian menjadi runyam. Demi menghindari kepanikan berlanjut, si lelaki kemudian turun panggung dan segera pergi. Ada yang menarik ketika saya lihat kejadian tersebut di medsos.

Saya menyaksikan bagaimana suami pengantin perempuan hanya diam seribu bahasa. Sepertinya ia bingung dengan kenyataan dihadapannya. Mau marah tak mungkin karena akan menambah kacau suasana. Tentu, diam menjadi emas pada kondisi semacam itu.

Nah, berbekal kasus-kasus tersebut—yang mungkin saja bisa terjadi pada siapapun—ketika hadir di pernikahan mantan, kira-kira perlu gak sih datang meski diundang? Jawaban dari masing-masing orang mungkin bakal beragam. Dan ya, itu tergantung dari banyak faktor yang menyelubungi.

Well, sebelum membahas mengenai pernikahan mantan, ada baiknya kita bahas dulu perihal pernikahan itu sendiri. Pernikahan merupakan sesuatu yang sakral. Di dalamnya ada untaian doa dan komitmen dari kedua mempelai. Tak hanya itu, pernikahan bicara tentang penyatuan bukan hanya dua sejoli saja tetapi juga keluarga. Jadi, setiap orang yang hendak memutuskan menikah pastilah sudah menyiapkan hal-hal matang.

Kita tak pernah tahu alasan seseorang memutuskan untuk menikah. Bisa jadi karena kehendak keluarga melalui perjodohan, bisa jadi kehendak diri sendiri karena telah lelah melajang dan berniat melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Berhubung banyak kasus pernikahan yang berabe karena kedatangan mantan, sepertinya ada beberapa alasan yang membuat ketidakhadiran menjadi pilihan yang paling tepat. Well, pada situasi ini kamu berhak kok memilih stay di rumah. Jangan karena alasan gak enak karena telah diundang, lalu kamu mengabaikan perasaanmu sendiri dan perasaan orang lain seperti pasangan mantanmu atau keluarga mantanmu.

Dalam tulisan ini, saya ingin menjabarkan alasan apa saja yang bisa kita jadikan acuan untuk tidak datang ke pernikahan mantan.

Kamu dan mantanmu putus tak baik-baik

Pada beberapa kasus pernikahan yang berabe gara-gara kedatangan mantan, biasanya bermula dari putus hubungan yang tak baik-baik. Misalnya saja ketika salah satu keluarga pasangan tak menyetujui hubungan yang terjadi, terpaksa, masing-masing orang harus memutuskan untuk tak lanjut ke jenjang yang lebih serius.

Sumber gambar : Tribunnews-Surya

Biasanya, karena alasan masih ada cinta yang berderai di hati, kedatangan kita ke acara pernikahan mantan bakal dibanjiri tangis. Ada kesedihan yang masih tersisa pada kedua belah pihak. Dan ketika kalian saling berhadapan, emosi yang kalian simpan masing-masing menjadi over dan meledak begitu saja. Jika sudah begini, bisa dipastikan putus hubunganmu dengan mantan bukan berdasarkan keikhlasan alias tak baik-baik.

Ada niat buruk terselubung

Niat buruk selalu ada dalam diri manusia, baik itu kamu atau mantanmu. Bila hubungan yang kamu jalani putus di tengah jalan dan menyisakan dendam membara, bisa jadi ada alasan khusus mantanmu mengundangmu hadir atau alasan khusus kamu hadir ke pernikahan mantanmu.

Bila ditilik dari sisi mantanmu yang mengundang, bisa jadi ia berniat membuatmu cemburu ketika berada di pelaminan. Soalnya nih, di dalam hati masih belum ada penerimaan alias masih dendam. Tindakan memanas-manasi tentu akan berhasil membuat hatimu menjadi down. Apalagi jika kamu masih jomblo saat posisi datang ke pernikahan mantan. Haduduh.

Beberapa kasus yang pernah kubaca di platform Quora, beberapa alasan pencerita hadir di pernikahan mantannya. Yang pertama, ia hendak memanas-manasi pasangan si mantan di panggung pernikahan. Kedua, merusak jalannya acara dengan membuat keributan yang tak perlu dan yang ketiga hendak direkam dan dibuat konten di media sosial, seolah menjadi pihak paling tersakiti.

Pada alasan ketiga, ini sangat berkaitan erat dengan penyampaian ekspresi di dunia digital. Kita mungkin kerap menemukan postingan-postingan bernuansa sedih dengan background datang ke pernikahan mantan. Berbagai tulisan yang dibuat seolah pemosting menerima itu semua, namun kemudian memunculkan narasi kalau ia sebagai pihak paling tersakiti karena sudah menjalin cinta bertahun-tahun.

Lucunya, pernah terjadi kasus semacam itu. Membuat video datang ke pernikahan, membuat narasi bahwa hubungan kandas begitu saja padahal sudah bertahun-tahun menjalin kedekatan. Saking banyaknya netizen yang bersimpati secara lebai, akun si mantan yang menikah pun menjadi incaran cyberbulling. Padahal setelah ditelusuri, ternyata itu video hoaks. Kejadian aslinya, ia hanya sekadar membuat konten. Itu sebenarnya merupakan pernikahan sepupu yang diakui sebagai mantannya.

Well, niat mencari simpati dan perhatian dengan cara seperti ini tuh tak etis. Jika memang mencuat keinginan untuk bertindak semacam ini, plis, mending kamu gak usah datang ke acara nikahan mantan. Sebaliknya, jika dirasa mantanmu mengundangmu karena unsur membalas dendam dengan cara membuatmu cemburu, kamu berhak untuk stay di rumah saja. Nonton drakor atau bekerja dengan pikiran cemerlangmu.

Dilarang Pasanganmu

Sumber gambar : WinnetNews

Ketika kamu hendak memutuskan datang ke pernikahan mantanmu, ada baiknya kamu bertanya dulu dengan pasanganmu (jika udah punya lho ya), boleh atau tidak. Kan ada tuh karakter orang yang pencemburu jika tahu bahwa pasangannya datang ke sosok masa lalu, meski sudah tak ada perasaan apa-apa. Tapi, namanya sifat orang kan beda-beda. Ditakutkan kalau kamu tetap ngeyel, akan terjadi konflik antara kamu dan pasanganmu. Gak enak banget kan?

Merasa pasangan mantanmu akan cemburu

Bila pada poin kedua kita membahas dari sisi pasanganmu. Pada poin ini saya hendak membahas dari kacamata pasangan mantanmu. Bayangkan kamu datang ke nikahan mantan tapi pasangan mantanmu di pelaminan ternyata tak suka dengan kehadiranmu. Beneran, itu hanya akan menimbulkan rasa tak enak ketika kamu datang dan mengucapkan selamat. Yang ada malah kikuk gak karuan.

Sumber gambar : Liputan 6

Apalagi bila pasangan mantanmu sosok pecemburu, pastinya akan menimbulkan kemarahan terselubung. Kita tentu gak mau kan kejadian tersebut terjadi bila kita menginginkan hal terbaik untuk mantan kita. Sangat bijak rasanya kita tak perlu hadir karena alasan menghormati perasaan orang lain. You choose to be good and wise person!

Pernah gak sih ngelihat video orang yang datang ke nikahan mantannya, lalu ia membuat perilaku-perilaku tak etis sebagai tamu undangan seperti memeluk dan berfoto dengan posisi terlalu dekat? Saya pernah lihat di video yang tersebar di akun IG.

Dengan WATADOS atau wajah tanpa dosa, si tamu ini memeluk salah satu pengantin yang ternyata adalah mantan pacarnya. Well, lalu terlihat sekali bagaimana wajah pasangan sah si mantan ingin menangis. Jika sudah begini, sangat disarankan untuk tidak datang ke acara nikahan mantan, sebab cuma bakal jadi perusuh dan menyakiti pasangan sah si mantan.

Rumah mantanmu jauh

Kamu diundang ke pernikahan mantanmu tapi rumahmu dan rumahnya berbeda provinsi. Yaudah, cukup kamu ucapkan selamat aja melaui pesan whatsapp, bila perlu kamu bisa mengirimkan hadiah untuk pernikahannya. Pada kasus seperti ini, sangat bijak rasanya kita memahami kondisi keuangan, dan kesehatan yang kurang memungkinkan. Bila dengan jarak yang begitu jauh itu kamu merasa susah untuk hadir, kamu boleh kok tetap stay di rumah.

Yap, itu dia sekelumit alasan yang bisa kita jadikan acuan apakah akan datang pernikahan mantan atau tidak. Guys, setiap orang punya pilihan dan itu ditentukan oleh diri sendiri. Jika dirasa keputusan untuk tak datang itu baik untuk semua pihak, maka perlu kita lakukan, tapi jika dirasa kamu tak memiliki kendala untuk hadir karena segala masalahmu dengan mantan telah usai, kamu bisa memutuskan untuk hadir dan mendoakan mantanmu agar mendapatkan kebahagiaan.

***

Kalau kamu sendiri gimana Tiara, bakal datang apa enggak? Jujur, kalau saya pribadi, diundang atau enggak, saya gak bakal datang. Alasan yang paling utama adalah saya menghargai perasaan pasangan mantan saya jika nanti dia menikah. Alasan kedua, saya menghargai pasangan saya untuk tidak berkecimpung kembali dengan sosok di masa lalu (ya meskipun saat ini saya masih zomblo sih. LOL). Well, alasan lainnya karena jarak rumah juga sih yang lumayan jauh hehe. 

***

Okay, ini hanya opini saya saja ya yang mengulik dari sisi “tak harus” datang ke nikahan mantan. Saya yakin masih banyak jawaban lainnya di benak pembaca. Sekali lagi, pernikahan itu sebuah hal yang sakral sehingga jangan sampai kita merusak kesakralan itu dengan kehadiran yang tak perlu. Kira-kira bagaimana opini kamu jika mengambil sisi harus datang ke nikahan mantan, mungkin kita bisa berdiskusi di komen?

12 komentar:

  1. Haha,,repot kalo sdh berurusan dengan mantan. Btw aku juga pernah nulis ttg mantan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah pernah pengalaman mas? Siapa tahu bisa berbagi cerita hehe

      Hapus
  2. Aku milih tidak datang kaloooo putusnya ga baik2.

    Jujurnya dari bbrp mantanku,bug aku datangin pas nikahan cm 1. Pdhl sbnrnya kami putus dulu ga baik2. Tp sblm masing2 nikah, kami saling minta maaf walopun bukan balik yaaa. Hanya ingin kembali mnjadi temen sblm pacaran. Makanya pas si mantanku ini nikah, ya aku DTG, bareng suami. Dia kenal juga Ama mantanku, Krn dulu putusnya ada kaitan hihihi.. tp untungnya pikiran kami soal mantan agak terbuka sih. Kalo temenan asal msh jaga batas, it's ok. Makanya dia mau nemenin aku pas nikahan mantanku.

    Nikah mantan yg lain, aku ga DTG, Krn memang jauh2 semua :D. Jd bukan Krn ga mau. Sebisa mungkin sih aku tipe yg ga mau putusin silaturahmi. Namanya walimah, kalo diundang ya sebisa mungkin DTG :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas atensinya mba dengan berbagi cerita.
      Memang, tiap orang punya opini tersendiri soal datang tidaknya ke nikahan mantan. Kalai saya sendiri belum memgalami sebenarnya, cuma jaga2, andaikan suatu hari dapat undangan utk hadir.

      Saya setuju. Silaturrahim adalah segalanya. Minimal kita belajar untuk menjalin hubungan baik meski gak sespesial saat menjadi pasangan. Salam kenal dan salam hangat :)

      Hapus
  3. kalau putusnay bermasalah sih aku gak mau ya, pasi masih ada rasa kesal di hati, kalau datang tentu akan membawa suasana gak enak dan yakin orang itu juga tak akan mengundang. btw, aku gak punya mantan sih, pacaran 5 tahun lalu menikah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaa, alhamdulillah ya Mbak. Berarti emang jodoh dan gak perlu njalanin putus yang menyisakan kata "Mantan"

      Hapus
  4. kalo di undang ke nikahan mantan, saya sih datang aja... lumayan makan enak, perbaikan gizi. Beberapa kesempatan saya datang di pernikahan teman, mantannya juga tetap datang, ini biasanya karena emang udah temenan lama. Kalo yang pacaran beda circle sih biasanya gak dateng. Apalagi pacaran yang putusnya kerena selingkuh.. duh duh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk iya sih, kalau pas gak jauh dan waktu memaungkinkan ya kak?

      Hapus
  5. Jawabanku sama kaya jawabanmu, bahkan kontak dan sosmed dah aku hilangkan, dan ya aku melakukan itu ya secara baik" bukan dendam atau apapun tapi supaya bisa menjalani hidup masing" tanpa saling tahu dan jadi tidak terganggu gitu aja si,

    Eh aku juga masih jones wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakaka kalau aku sendiri gak tak hapus si sih kontak dengan si doi. Tapi ya emang udah jarang komunikasi. paling sesekali chat, itu pun ya pembahasan biasa aja. Aku yakin dia telah move on , dan akupun udah move on :D

      Weheeee, sesama zomblo tosss dulu :v

      Hapus
  6. Perlu atau tidak merupakan pilihan individu. Jawabannya akan berbeda satu dengan yang lain. Semua akan menyesuaikan dengan karakter, kondisi, dan situasi.

    Tidak selamanya datang ke pernikahan mantan membawa keburukan, tidka selamanya membawa kebaikan juga. Seseorang harus bisa menilai dan memutuskan berdasarkan kondisi dan karakter dirinya.

    Saya sendiri, puluhan tahun yang lalu, bukan hanya sekedar datang ke pernikahan mantan. Saya menjadi anggota tim yang membantunya melangsungkan pernikahan dengan pria pilihannya.

    Masalah? ya tidak juga. Saya tetap bertugas sebagai panitia pernikahan dan melaksanakan tugas dengan baik. Tidak ada ganjalan.

    Bagaimanapun, pacaran atau menjalin hubungan selalu ada resiko dan semua itu harus ditanggung.

    Dan, saya menerimanya tanpa masalah, meski saya sadar, seperti yang dituliskan di atas ada yang sampai pingsan karena mantannya datang. Saya pikir itu karena mereka tidak bisa menyikapi kegagalan dengan cara yang dewasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar yang menarik, terima kasih Mas Anton sudah berbagi,

      Kalau menurut saya, datang atau engganya seseorang di nikahan mantan adalah soal ia sudah berdamai apa blm dengan kondisi break keduanya. Kalau seperti Mas Anton, sepertinya sdh cukup dewasa menyikapinya sehingga bisa menerima pernikahan mantan, malah menjadi panitianya.

      Luar biasa

      Hapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam