Laman

Jumat, 30 Oktober 2020

Review ROG Phone 3: Smartphone Gahar Untukmu, Pecinta Gaming

Bagaimana jika smartphone yang kita miliki adalah “The Winner” dimana ia telah mewakili segala fitur yang dibutuhkan, entah itu menyoal performa, memori, kamera, daya, desain, fungsi hingga aksesoris. Masih adakah keinginan untuk mendapatkan fitur-fitur lain yang lebih ultimate? Yap, bisa jadi. Kenyataannya, manusia memang diciptakan tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Mereka selalu haus akan inovasi.

*** 

Seorang ekonom ternama, Adam Smith dalam bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” pernah mengungkapkan bahwa manusia pada dasarnya memiliki sifat tidak pernah puas terhadap apapun yang diperoleh. Selama mereka hidup, manusia akan selalu berusaha memenuhi berbagai keinginan melalui aktivitas-aktivitas ekonomi.

Tak heran, ambisi untuk berkompetisi dan berinovasi melekat pada diri manusia. Sebab, itu merupakan sifat alamiah untuk menggenapi ketidakpuasan dalam diri mereka yang nilainya tanpa batas. Terlepas dari pembahasannya secara ekonomi, ada hal menarik yang ingin saya garisbawahi dari teori Adam Smith yakni tentang ketidakpuasan itu sendiri.

Bila dikaitkan dengan bidang pengetahuan dan teknologi, ketidakpuasan inilah yang mendorong manusia untuk berinovasi. Mereka akan berbenah, mengembangkan karya-karya hebat serta menciptakan era baru yang lebih memudahkan. Semua itu terbukti dari semakin canggihnya teknologi yang berkembang. Terlebih, setelah kita memasuki era digital dimana peranan internet dan gadget begitu urgen bagi manusia.

Di era digital seperti saat ini, sifat tidak pernah puas begitu dibutuhkan. Untuk apa? Tentu saja untuk menginisiasi banyak perusahaan di dunia agar berkompetisi dalam menciptakan teknologi-teknologi mutakhir. Pernah mendengar istilah Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), Near Field Communication (NFC), Touch Screen, snapdragon, AeroActive Cooler,  dan Air Trigger?

Jika pernah, tosss! Berarti kita sama. Istilah dalam pengembangan teknologi tersebut tak akan pernah ada bila manusia memiliki sifat puas. Why? Sebab, tak ada penelitian baru dan keinginan menemukan perangkat baru yang lebih wow. Saya adalah satu dari sekian banyak orang yang mengikuti perkembangan teknologi. 

Yah, meski saya tidak bisa disebut sebagai “Tech Geek”, tapi setidaknya saya pernah  kepo beberapa teknologi yang dipamerkan di ajang Consumer Electronics Show (CES), termasuk gadget. Setelah internet menjadi kebutuhan manusia, gadget menjadi perangkat yang tak bisa dilepaskan dari keseharian. Coba ketika bangun tidur, benda apa yang dicari pertama kali?

Kalau saya sendiri, smartphone adalah benda pertama yang paling dicari selepas bangun, tentunya untuk melihat waktu yang tertera. Dan setelah saya baca di banyak artikel di mesin pencari, smartphone menjadi salah satu benda yang dicari pula oleh sebagian besar orang selain minuman, sandal, jam beker, kacamata atau jam tangan setelah membuka mata. Dengan demikian, jadi semakin yakin bukan kalau smartphone menjadi begitu penting di era kiwari?

Sebelumnya tak pernah terpikir bahwa perkembangan teknologi ponsel bakal sekompetitif dan segila ini. Dua dekade lalu, smartphone hanya berupa imajinasi yang muncul atas keinginan manusia untuk hidup lebih simpel melalui perangkat canggih. Namun sekarang, smartphone adalah keniscayaan. Ia ada dan telah menggenapi hajat hidup banyak orang.

Pengguna smartphone di dunia terus mengalami peningkatan dari masa ke masa. Baik mereka yang berusia muda, dewasa bahkan renta, mulai menjadikan benda tersebut sebagai asisten sehari-hari. Menukil informasi dari Katadata.co.id, pada tahun 2019, jumlah pengguna smartphone aktif di dunia mencapai 3,8 Milyar dimana tahun sebelumnya berjumlah 3,6 milyar.

Diprediksi, angka tersebut akan terus naik seiring dengan tingkat kebutuhannya, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Munculnya pandemi Covid-19 di dunia membuat  lebih banyak orang berkegiatan di dalam rumah, baik itu bekerja, sekolah bahkan ibadah sekalipun. Tak ayal, masyarakat membutuhkan internet, listrik dan gadget (laptop, tablet dan smartphone) sebagai senjata utama produktivitas.

Melihat peluang ini, banyak perusahaan teknologi berupaya melakukan berbagai inovasi demi memenuhi kebutuhan pengguna melalui produk-produk yang mereka diciptakan, termasuk smartphone. Bisa kita lihat, tiap vendor mulai menciptakan segmen-segmen untuk penjualan produk smartphone seperti entry-level, mid range, high-end hingga flagship.

Nah, berkenaan dengan perkembangan smartphone era kiwari, sadar gak sih kalau fitur-fitur yang dimiliki smartphone dari masa ke masa kian canggih dan lengkap. Dulu, pertama kali smartphone muncul kita sudah bangga bisa melakukan chatting dan bermedia sosial secara gratis, cukup dengan membeli kuota saja. Bandingkan dengan era SMS dimana satu kali mengirim pesan harus membayar Rp 200,- (Tiap provider punya harga masing-masing).

Menyoal kamera pun, smartphone belum memilkirkan besarnya pixel agar foto yang dihasilkan bisa bagus dan jernih. Ketika saya SMA, tepatnya tahun 2010 lalu, hanya bermodal kamera 5 MP saja, saya membayangkan bahwa itu kamera smartphone paling ultimate zaman itu. Belum ada inovasi-inovasi fitur yang memanjakan pengguna seperti mode Pro, Slow-Mo, Hyperlapse, panorama dan sebagainya.

Munculnya ketidakpuasan pada produk gawai yang telah diproduksi karena spek yang standar kemudian menginisiasi tiap vendor smartphone untuk berbenah. Mereka berkompetisi untuk menambahkan fitur-fitur canggih pada smartphone yang hendak diproduksi. Entah menyoal kamera, daya baterai, desain, konektivitas, performa dan fungsi utama sebagai media komunikasi, dompet digital, pencari informasi bahkan gaming.

Yap, kamu tidak salah dengar jika gaming masuk ke fungsi utama. Lima belas tahun lalu game memang bukanlah sesuatu yang penting seperti sekarang ini. Orang memiliki ponsel karena fungsinya untuk menelpon, SMS dan sesekali memotret dengan kamera VGA yang tersemat. Game hanya masuk ke part hiburan yang belum tentu sering dibuka.

Suatu hari ketika melakukan perjalanan dari Kota Pekalongan ke Jakarta menggunakan kereta Api, saya merasakan perjalanan yang memakan waktu cukup lama, sekitar 7 jam. Merasa bosan? Tentu saja. Demi mengusir rasa itu, saya selalu mengutak-atik smartphone di tangan, sesekali membuka media sosial, namun lebih banyak bermain game-game mobile.

Faktanya, ketika saya mengamati penumpang sebelah, ia juga tengah memainkan game MOBA di smartphonenya. Dengan ekspresi penuh keseruan, ia menggerakkan badan kekiri dan kekanan, memainkan jari jemarinya di layar supaya bisa menang melawan musuhnya. Sesekali terdengar kalimat dari smartphonenya “Your enemy has been slain” Saya cuma mendengarkan sembari senyam senyum.

Salah satu game jaman kiwari dengan grafis yang diperbarui (Dok.Pri)

Membahas tentang game, pikiran ini kemudian bertualang ke tahun 2005 lalu dimana ia masih sebatas pelengkap dalam ponsel. Ya gimana gak cuma jadikan pelengkap coba, developer game kala itu tak memfokuskan diri membuat produk permainan untuk ponsel. Lebih banyak diarahkan untuk platform lain seperti konsol atau PC.

Game pada ponsel jadul. Grafis dan desain masih sederhana (Sumber : Grid.id)

Wajar rasanya jika game-game ponsel masa itu ya bisa dihitung jumlahnya. Masih ingat bukan dengan game legend tetris, tembak-menembak di angkasa atau ular-ularan? Game tersebut begitu sering dimainkan setelah feature phone mulai populer. Kalau sekarang, tentu saja masih ada, namun dengan versi yang lebih canggih dari sebelumnya. Kita bahkan akan dengan mudah mencari genre-genre dari game itu sendiri.

Deret perjalanan waktu tak terasa telah banyak saya lalui. Semenjak smartphone dan game android populer dan industrinya semakin pesat. Muncul istilah-istilah baru berkenaan dengan gamer. Melalui ulasan berikut ini kita bisa lihat sebutan-sebutan yang disematkan masyarakat kepada tiap orang yang berkecimpung sebagai pemain game. Kamu kategori gamer yang mana nih?

  • Newbie : Seorang pemula dalam dunia pergamingan. Newbie adalah sosok yang baru memainkan game dan mereka merupakan player yang masih bingung dan belum ahli dalam game tersebut. Orang-orang lebih mengenal dengan sebutan “Noob”, tapi saya memilih sebutan newbie saja.
  • Kasual gamer : sebutan untuk pemain yang menjadikan game hanya sebatas hiburan atau memenuhi hobi. Game yang dimainkan pun termasuk jenis yang dijual untuk pasar massa yang luas. Cirinya, Identik memainkan games seru dan mudah, sering bergonta-ganti game sesuai dengan mood, bermain ketika memiliki waktu luang, suka dengan game yang tengah hipe.
  • Hardcore gamer : sebutan untuk player yang menyukai game dengan kriteria mekanik yang sulit dan kompetitif seperti game online atau fighting/shooting. Mereka biasanya sangat perfeksionis dan membutuhkan ekosistem gaming yang memadai. Hardcore gamer sangat memperhatikan kinerja perangkat gaming mereka.
  • Profesional Gamer : karakteristik pemain jenis ini hampir sama seperti hardcore gamer, hanya saja bagi mereka, game dijadikan sebagai profesi atau peluang karir untuk menghasilkan cuan. Tak heran, saat ini ada karir sebagai pemain game yang bertanding pada turnamen-turnamen nasional bahkan internasional. Youtuber gaming profesional juga masuk pada kriteria ini. 

Bicara mengenai game, saya mengenalnya ketika SMA, kebetulan ayah membeli satu konsol untuk dimainkan di rumah sepulang bekerja. Awalnya saya tak terlalu suka dan terkesan cuek karena tak bisa memainkan game-game konsol, namun setelah mencoba berkali-kali memegang stik dan memainkan permainan tembak-menembak, saya jadi ketagihan untuk bermain. Well, dari sanalah saya mulai suka game.

Bagi teman-teman yang merasa penasaran dengan perkembangan game saat ini, beberapa waktu lalu saya sempat membaca sebuah penelitian mengenai “Lanskap audiens Gaming di Twitter di Indonesia”. Dari penelitian itulah saya kemudian tahu bahwa terjadi perubahan besar-besaran pada game, gamer dan device yang digunakan. Bisa kita lihat pada tabel dibawah ini,
Berdasarkan survei di Twitter, menunjukkan bahwa 73% pengguna Twitter di Indonesia bermain game dengan smartphone, PC, konsol dan platform lainnya. Uniknya, 67% dari jumlah tersebut mengatakan bahwa mereka menggunakan lebih dari satu perangkat. Sebagian besar gamer menggunakan smartphone sebagai perangkat utama 86%, menggunakan PC/laptop 45%, menggunakan konsol 18%, dan menggunakan perangkat genggam 6%.

Meletupnya minat anak-anak muda terhadap dunia gaming menginisiasi perubahan-perubahan yang tak terpikirkan. Pernah mendengar istilah e-sport? Sebelumnya tak pernah terlintas dipikiran saya bahwa akan ada olahraga yang memanfaatkan permainan game bernama e-sport. Kerennya, ia menjadi olahraga percobaan pada ajang Asian Games 2018 lalu.

Selepas e-sport dikenal masyarakat luas melalui Asian Games 2018, banyak kalangan mengadakan kompetisi-kompetisi game online, dari level RT, Kecamatan, Perusahaan Negara atau Swasta bahkan negara melalui ajang Piala Presiden. Apabila menilik ke masa sekarang, kita bisa melihat bahwa segala sesuatu berkaitan dengan ekosistem pergamingan telah banyak berubah.

Semisal dilihat dari gender penggunanya yang tidak hanya berasal dari kalangan laki-laki tapi juga perempuan. Selain itu intensitas kebutuhan game juga berkembang begitu pesat.
Anak-anak muda mulai memanfaatkan peluang berkarir sebagai gamer profesional yang akan bergelut di e-sport atau menjadi youtuber gaming profesional dengan jutaan subscriber. Berdasarkan laporan terbaru Newzoo, game mobile memperoleh pendapatan $ 68,5 miliar pada tahun 2019 ini, yang merupakan 45% dari total pasar game global.

Angka-angka ini membuktikan bahwa karir yang berhubungan dengan industri game begitu gurih untuk dilibas kedepannya, sebab industri game, baik lokal maupun internasional kian naik dan belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan dalam waktu dekat.
Nah berkenaan dengan ekosistem gaming yang semakin membara, banyak sekali orang mencari perangkat gaming gahar, termasuk smartphone. Ya gimana sih, jika ingin permainan lancar jaya bak jalan tol, dibutuhkan “The Ultimate Winner” smartphone dengan spesifikasi monster.

Tentu saja, impian-impian gamer itu menginisiasi perusahaan raksasa teknologi  sekelas Asus untuk menciptakan ROG Phone 3 sebagai smartphone yang mampu menghadirkan pengalaman sekaligus menawarkan ekosistem gaming terbaik. FYI, ROG Phone 3 dikenal sebagai The real sultan dan The ultimate winner  smartphone. Kira-kira, apa iya sih se-sultan dan se-winner itu? Mari Buktikan!
Semenjak industri game mulai berkembang dan menjadi peluang karir bagi kawula muda. Diciptakanlah mahakarya tangguh untuk para gamer. Dialah ROG Phone 3. Dalam peluncurannya pada 24 September 2020 lalu, ada kutipan menarik dari Jimmy Lin selaku Direktur Regional Asus Asia Tenggara.

 “There are only two kinds of gaming smartphone, ROG Phone and Others” 

Jujur saja, ketika membaca kutipan tersebut, saya sempat berpikir panjang. Siapakah “Others” yang dimaksud? Pertanyaan ini sebenarnya sederhana tapi cukup mengulik rasa penasaran dalam benak saya. Yes, I just overthinking about it. Bagaimanapun juga, saya termasuk orang yang gemar mengikuti perkembangan teknologi, termasuk smartphone pergamingan.

Dengan alasan itu, cukup wajar bukan jika tak ingin sedikit pun ketinggalan informasi mengenai hal-hal yang saya gemari? Apalagi itu berhubungan dengan pembahasan smartphone era kiwari, perangkat yang tengah gencar-gencarnya berinovasi dan bersaing ketat untuk membuktikan ketangguhan dan kemenangan di mata penggunanya.

Dari hasil pengamatan saya, Other yang dimaksud adalah semua smartphone yang memiliki kemampuan mumpuni untuk menjadi asisten sehari-hari hingga bermain game, baik itu entry level, mid-range, high-end atau flagship. Melalui piramida dibawah ini kita bisa melihat bahwa ROG phone berkeinginan menjadi The Mythical One
Satu hal yang perlu dipahami bahwa tiap smartphone bisa digunakan untuk bermain game, namun tak semua smartphone mampu memberikan ekosistem serta pengalaman terbaik bagi user terkait game. Berbekal alasan tersebut, ROG sebagai teknologi gaming nomor satu, berkeinginan mewujudkan ekosistem game paling ultimate melalui penciptaan ROG Phone 3. Yap, berikut merupakan poin-poin sultan yang dimiliki oleh smartphone gaming ini. 
  • ROG Phone 3 adalah smartphone yang memiliki stunning layar dengan refresh rate 144Hz dan touch latency 25 ms serta waktu respon sebesar 1 ms. 
  • ROG Phone 3 memiliki baterai monster sebesar 6000 mAh yang tentu saja sangat awet digunakan untuk bermain game atau beraktivitas berat, seharian penuh. BTW, smartphone ini juga dilengkapi port charger di samping, untuk memudahkan charging ketika bermain.
  • Dirancang khusus untuk pengguna baik profesional gamer, Hardcore, Kasual, bahkan  Newbie sekalipun.
  • ROG Phone 3 menawarkan pengalaman bermain game yang lebih imersif dengan menyediakan berbagai aksesoris pendukung.
  • ROG Phone 3 juga merupakan smartphone gaming pertama yang ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G mobile platform, SoC paling powerful saat ini. Yukk kenali Snapdragon 865 plus 5G.

ROG Phone 3 merupakan smartphone ultimate gaming pertama yang dipersenjatai oleh Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G. Sebuah mobile platform yang hadir dengan konektivitas super cepat karena memadukan jaringan ultra-cepat 5G dan WiFi 6. Bukan hanya itu saja lho, ROG Phone 3 juga mendukung fitur Snapdragon Elite Gaming yang dapat menghadirkan performa grafis dan gaming terbaik pada tampilan HDR.
Kelebihan dari Snapdragon 865 Plus 5G bagi pengguna adalah mereka bisa mendapatkan pengalaman gaming premium. Maksudnya premium gimana nih? Jadi, gamer bisa merasakan grafis permainan yang lebih ultra-realistis dengan performa secepat kilat. Pernah gak sih, ketika lagi asyik-asyik main game kemudian ngelag dan membuat kamu emosi? Dengan Snapdragon 865 plus 5G, semua itu gak akan terjadi karena prosesor ini memang dirancang untuk mengoptimalkan kecepatan.
Asus ROG Phone 3 diciptakan oleh sang maestro teknologi memang demi kemaslahatan para gamer dan pecinta seni sejati. Mengapa demikian? Sebab, dari setiap komponen yang tersusun di dalamnya tersemat teknologi-teknologi mumpuni yang mendukung aktivitas gaming. Dari desain juga terlihat bahwa pembuatnya memiliki sentuhan seni yang elegan.

ROG Phone 3 bukan sekadar smartphone flagship biasa yang mampu dimainkan para gamer. Lebih dari itu, smartphone gaming ini menawarkan ekosistem dan dukungan-dukungan luar biasa supaya tiap orang bisa merasakan pengalaman bermain game dengan sensasi yang berbeda. Tak heran ada fitur khusus bernama X-Mode dan Game Genie supaya pengguna bisa mengatur permainan seperti yang diinginkan.
Namun demikian, ada satu hal yang perlu kita ketahui bersama. Yap, meski diciptakan untuk gaming bukan berarti ROG Phone 3 ini lemah pada hal yang lain lho ya. Asus juga memperhitungkan spesifikasi lainnya sehingga ia bisa menjadi daily driver bagi aktivitas sehari-hari yang tentu saja dapat diandalkan di segala situasi

Andaikan saya memiliki ROG Phone 3, rasanya sudah lebih dari cukup untuk mengaktifkan "Mode On" pada jiwa gaming, fotografi, blogging hingga bermusik yang saya miliki. Sebab, bagi saya pribadi ia sudah memenuhi kriteria sebagai The Ultimate Winner.  Ya, smartphone ini tuh udah jawaraaaa banget. Penasaran ia Winner dalam hal apa saja? Check this out!

Winner The Performance (Diciptakan untuk Gamer)

ROG Phone 3 adalah sang jawara performa. Dibekali chipset terkuat Qualcomm Snapdragon 865 Plus 5G mobile platform yang mendukung fitur Elite Gaming bakal membuat permainan penggunanya melesat bak berada di jalan bebas hambatan. Smartphone ini juga ditanamkan sistem pendingin terbaru (internal) untuk mengurangi efek panas yang disebabkan oleh kinerja prosessor. Soalnya kalau ponsel udah panas, yang ada malah patah-patah gak jelas di layar. No way deh! ROG Phone 3 gak bakal kayak gitu.
Dengan layar berukuran 6,59 inci, refresh rate 144Hz, touch latency 25ms, dan response time sudah cukup bagi gamer untuk menembus batas-batas visual yang diinginkan. Belum lagi bila diukur dari segi reproduksi warna yang akurat dengan Delta E kurang dari satu poin. Itu akan membuat gamer tidak hanya dapat bereaksi secara cepat dan akurat, tetapi juga merasakan dunia game yang lebih imersif. Udah layar luas, sensitivitas layar oke, dan grafis warna mumpuni. Kurang apalagi coba?

Winner The Power (Dibekali baterai monster)

Salah satu hal menyebalkan ketika sedang bermain game atau produktif mengerjakan sesuatu adalah menyoal daya baterai. ROG Phone 3 membuktikan bahwa ia layak disebut sebagai jawara kekuatan karena ukuran baterainya yang raksasa yakni 6000 mAh.

Pengalaman, beberapa orang disekitar saya yang memiliki ponsel dengan daya baterai 5000 mAh mampu bermain game 12 jam dan beraktivitas penuh, apalagi ROG Phone 3 ini dengan kapasitas baterainya yang 6000 mAh. Perjalanan Pekalongan-Jakarta gak bakal lagi jadi masalah karena mikirin cari colokan atau power bank.

ROG Phone 3 dilengkapi dengan sistem pengaturan baterai khusus yang memungkinkan gamer bisa mengatur sendiri mode penggunaan baterainya. Ada mode slow charging dan scheduled. Uniknya, tersemat pengaturan "Limit Charging" yang bisa kita sesuaikan persentase daya maksimalnya agar baterai lebih awet.

Fitur ini berfungsi banget untuk kaum-kaum pelupa yang sering nge-charge berlebihan. Pada beberapa referensi yang saya baca, sering melakukan charge dan tak segera mencabut kabel saat smartphone terisi penuh membuat baterai cepat aus. Imbasnya, baterai kita bakal cepat rusak.
Melihat adanya masalah itu, Asus membuat gebrakan fitur "Limit Charging, slow charging atau scheduled" sehingga dalam keadaan apapun, pengguna bisa mematikan proses charging secara otomatis setelah diatur. Keren kan? Jujur, saya baru tahu lho ada fitur seperti ini di smartphone.

Winner Of Completeness (Memberi Pengalaman Gaming imersif)

Dalam peluncurannya, ROG Phone 3 berkeinginan memberikan pengalaman serta ekosistem gaming bagi penggunanya. Tentu saja kata-kata itu bukan sekadar gimmick belaka. Selain tercipta sebagai smartphone dengan teknologi The Mythical One. ROG Phone 3 juga dilengkapi dengan aksesoris tambahan.

Benar kata Jimmy Lin bahwa ROG Phone tidak sama dengan smartphone other. Hal itu bisa dilihat dari perangkat-perangkat pendukung gaming yang tak terpikirkan oleh vendor lainnya. Nah, aksesoris apa sajakah yang bisa dibeli oleh pengguna. Here we go!
Winner The Design

ROG Phone 3 merupakan jawara desain. Mengapa saya mengatakan demikian? Sebab, smartphone gaming ini memiliki desain ergonomis dan dirancang agar gamer tetap nyaman saat bermain game pada mode landscape dalam waktu lama. Demi mendapatkan feel layaknya konsol, ia dilengkapi fitur Air Trigger terbaru.

Kalau kita lihat bagian cover belakang juga ada nilai artistik dari sebuah smartphone gaming. Guratan cadas khas gamer yang pantang menyerah seolah mencuat disana. Meski tak semua orang suka, tapi desain cover yang transparan di bagian belakang menurut saya begitu unik. Rasanya seperti saya bisa melihat mesin bekerja di dalamnya ketika memainkan game. Sebuah inovasi tak biasa.
Oke, sekarang mari membahas bagian sensor. Kalau pada smartphone biasa kita mengenal sensor Accelerator, E-Compass, Proximity, fingerprint sensor, dan Gyro, maka di ROG Phone kita akan mengenal sensor ultrasonik untuk Air Trigger. Kerennya, Air Trigger yang tersemat dalam ROG Phone 3 memiliki tambahan gesture baru yang dapat digunakan saat bermain game termasuk swipe dan dual-partition button emulation yang memungkinkan penggunanya memiliki kontrol penuh terhadap semua game yang dimainkan.
Bagi kamu yang pernah bermain konsol, pastinya pernah merasakan gesture atau getaran tertentu yang dihasilkan oleh stik. Gimana rasanya? Bagi saya ketika memainkan game, getaran dari stik mampu memberi efek mendalam sehingga terkesan lebih nyata dan mengagetkan. Masih soal desain, kalau kita amati, ROG Phone 3 memiliki port-port yang berbeda dari smartphone kebanyakan. Ya, masing-masing dari port bisa digunakan untuk memaksimalkan fungsi gaming melalui aksesoris.

Winner The Audio (Mengusung teknologi Dirac)

Bagi gamer, peran audio sangat penting untuk memperoleh sensasi permainan yang lebih memuaskan. Apalagi ada game dengan genre-genre tertentu yang memang membutuhkan sensitivitas pendengaran. Tenang, mengapa saya mengatakan ROG Phone 3 sebagai juara audio? Sebab, ia telah dilengkapi dengan dual speaker dengan Game FX dan kualitas suara HD.

Pernah mendengat teknologi Dirac HD Sound? Dirac merupakan perusahaan asal Swedia yang diberi tugas khusus untuk mengendalikan frekuensi dan pengelolaan sinyal audio. Dirac mengklaim bahwa produk-produk smartphone yang tersemat teknologi darinya akan memiliki kualitas audio yang lebih jernih dan meminimalisir gangguan suara yang tak perlu.
Dari sini sudah terlihat bahwa ROG Phone berkeinginan menginovasi produknya dari berbagai sisi termasuk audio. Keuntungan bagi pengguna yang bukan gamer, teknologi ini juga mampu memberi pengalaman beraudio ketika menonton film atau mendengarkan musik di smartphone.

Winner The Camera (Kamera Gahar dengan sensor Sony)

ROG Phone 3 adalah jawara kamera berkualitas. Sebenarnya saya cukup terkejut dengan kamera yang tersemat pada smartphone gaming ini. Dibekali tiga kamera bagian belakang, resolusi lensa utamanya merupakan sensor Sony IMX686 dengan ukuran 64 MP, selanjutnya ada dua lensa lainnya yakni kamera wide lebar 13 MP serta sensor makro berkekuatan 5 MP.
Sedangkan untuk kamera selfi, ROG Phone 3 dibekali dengan lensa kamera berukuran 24 MP dengan seperti generasi sebelumnya. Untuk ukuran smartphone gaming, saya acungi jempol bahwa Asus mampu menunjukkan bahwa kualitas tak hanya tersemat pada chipset, audio ataupun baterai tetapi juga kamera.

ROG Phone 3 juga sepertinya mendukung kegiatan videografi karena memiliki perekaman yang mumpuni. FYI, ROG Phone 3 telah mendukung perekaman video beresolusikan 8K dengan frame rate 30 FPS. Bukan hanya itu saja lho, pengguna juga bisa merekam video 4K dengan kecepatan hingga 120 FPS.  Dari sini jelas bahwa embel-embel gaming tak mengurangi kualitas fitur yang lain.

Pantaslah kalau beberapa orang menyebut bahwa ROG Phone 3 ini layak dijadikan sebagai daily driver. Nah, untuk menampung hasil foto maupun video, disematkan kapasitas penyimpanan sebesar 128 GB dengan ukuran RAM 8 GB. Gila sih, laptop saya bahkan tak memiliki RAM sebesar itu, tapi ROG Phone 3 sudah menyematkannya.

Winner The Connection

Selain performa, baterai, ukuran layar dan kapasitas penyimpanan yang mumpuni, pengguna yang berkecimpung di dunia konten kreator, gaming dan blogger sangat membutuhkan koneksi yang stabil sehingga perlu adanya teknologi yang mampu menguatkan jaringan. Pernah gak sih ketika kamu sedang bermain game tiba-tiba sinyalmu low dan karakter game kamu ngelag? Kalau pernah, berarti kita sama. Parahnya, kamu dianggap AFK karena gak bisa bergerak sedikit pun, padahal itu karena konektivitas yang jelek. Nyeseknya tuh disini.

Nah, demi mendapatkan konektivitas terbaik, ROG Phone 3 memiliki teknologi bernama ROG Hyper Fusion yang mampu menggabungkan koneksi 5G dan WiFi 6 secara bersamaan. Saya rasa, pengalaman-pengalaman nyesek dianggap AFK karena jaringan jelek sering terjadi, oleh karena itu Asus memiliki keinginan memperbaiki itu. Diharapkan, pengguna bisa lebih nyaman mengunakan koneksi data, baik ketika bermain game maupun menikmati konten digital lain.

Winner The Limitless 

Jika kita menilik kembali beberapa hal terkait perkembangan game, kita bisa melihat bahwa segala sesuatu berkaitan dengannya telah banyak berubah. Mulai dari penikmatnya yang tidak hanya berasal dari kalangan laki-laki tapi juga perempuan. Selain itu intensitas kebutuhan game di zaman kiwari ini begitu pesat karena game tidak hanya berfokus pada profesi atau usia tertentu.

Dengan adanya alasan itu, ROG Phone 3 berusaha menggebrak stigma-stigma yang ada terkait gaming, seperti gender, usia dan profesi. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa kali Asus menggandeng para perempuan sebagai Brand Ambasador seperti Clarissa Punipun, Momochan, Franzeska Edelyn dan beberapa lainnya yang memiliki latar belakang pecinta game. Ini membuktikan tak ada lagi batasan bagi siapapun untuk memiliki ROG Phone 3.
Yap, itulah dia Winner Winner Chicken Dinner yang tersemat dalam ROG Phone 3. Pantaslah jika ia disebut sebagai smartphone para sultan yang tiada tanding. Lha spesifikasi dan aksesorisnya saja udah bisa jadi bukti nyata. Well, menurut saya bukan karena ini dibuat untuk para Sultan lho ya, tapi lebih pada spesifikasinya yang tinggi macam Sultan. Padahal menyoal harga, ia termasuk worth it, dibanding flagship lain yg sejenis.

Ibarat kata begini, hampir tiap smartphone bisa digunakan untuk gaming, tapi tidak semua smartphone mampu memberi gamer pengalaman menarik melalui dukungan-dukungan yang diberikan, entah itu dari spesifikasinya atau aksesorisnya. Wajar memang, sebab, produk Republik of Gamer memang tidak hanya berinovasi pada smartphone tapi juga perangkat-perangkat lainnya. Dan yang pasti, ROG telah dikenal sebagai merk perangkat gaming nomor 1 di dunia.
Sekarang saya tahu, mengapa ROG phone 3 layak disebut sebagai "The Ultimate Winner" Gaming Smartphone. Ya. itu karena ia mampu memenangi kebutuhan-kebutuhan para gamer sejati. By The Way, apakah ia layak pula dijadikan sebagai daily driver? Tentu layak banget. Ingat, ROG Phone 3 tak hanya gahar untuk fitur gaming, tapi juga fitur lainnya seperti kamera,  RAM, storage, baterai, audio dan keamanannya.

***

Pada akhirnya ketidakpuasan yang ada pada diri manusia mampu menumbuhkan iklim kompetisi yang positif dan produktif. Manusia menjadi sosok yang mampu berinovasi melalui penciptaan teknologi-teknologi mutakhir. Andai saja manusia mudah puas dengan apa yang didapatkan, mungkin sekarang ini tak akan pernah muncul produk smartphone bernama ROG Phone 3 yang tiada tanding! 

Semoga selanjutnya bisa mencoba secara langsung ketangguhan ROG Phone 3 dan menuliskannya kembali melalui blog ini. Salam hangat. Stay save, stay produktif, stay inovatif dan semangat!!!

Harga dan Spesifikasi lengkap :
ROG Phone 3 telah tersedia di Indonesia dalam dua varian :

Jenis storage 128 GB dan RAM 8 GB Rp9.999.000 (128/8) 
Jenis Storage 256 GB dan RAM 12 GB Rp14.999.000 (256/12)

Referensi : 
  • Press Release ROG Phone 3
  • https://rog.asus.com/id/Phones/ROG-Phone-3-Model/
  • https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt520b455d12c5f/mengintip-semangat-ihomo-economicus-i-di-lembaga-hukum
  • https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/20/berapa-jumlah-pengguna-smartphone-dunia. 
  • https://www.superdataresearch.com/us-digital-games-market/

36 komentar:

  1. Mantep yo ada air triggernya barang. Soundnya jg keren, makin asik tuh para gamer klo pke HP ini.kameranya jg tak kalah kereennnnnnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku jadi pengen nyoba sendiri performa dari ROG Phone ini mas. Speknya bikin ngiler emang 😁

      Hapus
  2. Pengalaman maen game pas awal kuliah yakni game Prototipe " Alex Mercer." Berhubung laptop saya kena virus jadi file game hilang termasuk Resident Evil 5.

    Wah klo punya hape sultan seperti Rog phone 3. Dijamin happy saya buat ngegame. Bisa beli game dengan kualitas grafis yang bagus dan tentunya gak takut ngelag dongs

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, aku denger dari banyak orang juga banyak yang ngomongin ROG Phone 3 ini jadi hape yg dicari orang2 yang suka main game Kak Arinta hehehe

      Hapus
  3. Wah keren banget hpnya kak, pengen banget aku dapat itu bisa main game sepuasnya dan anti lag. Game yang paling aku suka game ML tapi kadang ngelag kalau aku pakai handphone ku jadi pengen punya asus ROG game lancar, hati senang, anti ngelag��. Semangat kak����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaaini bocahhh yang hobinya ngegame muluuuu. Gapapa, asal jangan lupa kewajiban belajar yakkkk. Kalau rezeki pasti bisa dapat kok :)

      Hapus
  4. Smartphone ini memang idola banget, mulai dari performa, desain, kualitas emang udah gak diragukan lagi. Pengen banget punya salah satunya dan bisa main game menggunakan hp ini. ASUS ROG emang brand terbaik lah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dari dulu sejak peluncuran ROG Phone 1 pengen banget punya ini kak, idaman para gamer pokoknya, apalagi speknya itu emang mantaffffffffffffff. Moga kita bisa punya rezeki untuk memilikinya :)

      Terima kasih sudah mampir ke blog ini.

      Hapus
  5. ini pertama kali saya ke sini, blognya memang benar-benar epik seperti handphone gamingnya

    handphone gaming memang harus di miliki oleh para gamers ya teh, karena banyak game online sekarang yang membutuhkan spek hp yang tinggi agar gamenya lancar ketika di mainkan

    tapi saya jarang main game di hp, lebih ke laptop sih, dan untuk merek di atas sangat bagus sekali menurut saya, aplagi pc gamingnya, di jamin pasti nendang

    salam kenal teh dari saya blogger bangka, kuanyu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaaa terima kasih Bang atas kunjungannya. Oh jarang main di mobile ya Bang? Kesukaan memang beda2. Ada yang suka main di Laptop, konsol atau mobile.

      Iya nih, si ROG Phone 3 ini mantaplah kalau soal media ngegame di hape.

      By the way, salam kenal juga

      Hapus
    2. iya teh, jarang main di mobile, karena cepat panas perangkatnya, kalau di latop lebih seru dan enggak bikin bosen kalau mainnya lama, he-he

      mantap reviewnya teh, di tunggu versi laptopnya, asek

      Hapus
    3. Kalau gamenya agak berat emang gampang jadi panas Bang. Dan itu mempengaruhi permainannya, saya juga pengalaman begitu.

      Inshaallah Bang, semoga waktunya pas dan siapa tahu malah ada perangkatnya langsung hehe

      Hapus
  6. Salam kenal ya mbak Nurul.

    Luar biasa Asus Rogphone 3 ya, chipsetnya pakai Snapdragon 865 plus yang sudah 5G, selain itu ram dan memori internal nya juga sangat besar, bisa untuk instal banyak game.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga Mas Agus,

      Iya, makanya itu smartphone ini udah mewakili banyak hal hehe
      RAM dan storagenya udah lebih dari cukup utk instal game hihi

      Hapus
  7. ASUS ROG memang menjadi dambaan banyak gamer, mempunyai kualitas yang bahkan bisa melebihi sebuah laptop, memang gila smartphone ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bang. Soalnya emang dia diciptakan untuk orang2 yg bergelut dalam dunia pergamingan sih hehe
      Tapi cucok utk daily driver sih kalau dilihat dari speknya :)
      Terima kasih sudah mampir. Salam kenal...

      Hapus
  8. ASUS sudah cukup cerdas sih sudah ekspansi ke smartphone gaming juga. Dulu kan cuma ada laptop ROG aja, sekarang juga ada ROG Phone. Mungkin kah suatu saat nanti ASUS bakal ngeluarin phone gaming yang bisa cooling otomatis ngalahin PC?. Masih harapan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya Asus melihat semakin gemerlapnya anak muda yang mulai menggandrungi game sehingga itu membuat perusahaan ini ingin menciptakan media untuk mereka. Bagus banget sih ini. Inovatif :)

      Hapus
  9. Salah satu ponsel gahar di tahun ini ya Mba, ngiler aku pengen punya juga. Semoga kapan-kapan ada rejeki beli, adiku nih yang suka ngegame paling aku rekomendasiin ini. Speknya jangan tanya ya ciamik banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Nyi, dan kalau aku pribadi yang suka gaming juga, punya ponsel yang bisa apa aja juga penting. Dan ROG Phone sejak peluncurannya secara global bikin aku ngiler :)
      Kayaknya kita sama nihhhhh :D

      Hapus
  10. Pasti keren banget donk ya ROG Phone 3, yang namanya spesifikasi untuk gaming pasti mumpuni juga untuk yang lain, paling kameranya saja yang standar (ya iya lah kan HP gaming), hehehe. Anyway, suami ku pasti seneng banget kalo dikasih HP ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya bakalan jadi hadiah terbaik kalau dikasih ini mbak wkwkwk
      Tapi ya memang perlu nabung dulu sih untuk memilikinya :D

      Hapus
  11. Asus makin keren aja inovasinya, dari dulu produknya bagus, aku pernah pake awet bener. Eh varian barunya bikin menghoda apalagibuat gamers

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kak, dari dulu aku juga pakai produk Asus dari laptop ampe Powerbank yang memang awet seawet awetnya :D

      Hapus
  12. Aku baca tulisan ini sekalian kasih tahu anakku biar mupeng hahahaha...jadi ingat juga ada teman blogger dapat ROG ini. Ih mupeng...eh hahaha

    BalasHapus
  13. Hohohooo ... Asus ROG emg gak d ragukan lg deh, smartphone game yg jd andalannya para gamers. Adakah inovasi terbaru lg dr ASUS. D tgu yaa ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak kok kak, kalau ikutin media sosialnya pasti bakal tahu kalau sering banget laaunching produk :D
      Kemaren baru ngeluncurin ROG Phone 3 dan laptop ROG yang kerjasama dengan brand Acronym.

      Hapus
  14. Bukan gamer sih, tapi bisa nih direkomendasikan ke temen. Eh, tapi aku pengguna Asus lumayan lama. 😬 Produk Asus makin seru aja nih, surga buat gamers.

    BalasHapus
  15. Udah kesekian kalinya baca review ASUS ROG Phone 3 ini. Dan selalu mupeng berkali-kali. Tapi aku mikir lagi, sayang banget gitu mbak kalau cuma dipakai nge-game Candy Crush doang wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku mikirnya sih jika kita bukan gamer banget alias cuma main game2 ringan, bisa kok dojadikan daily driver. Kebetulan aku emang udah suka banget sih sama ponsel ini sejak rilis pertama hihi

      Hapus
  16. Wih ini kereeen sih kak, aku jadi pengen nyoba sendiri performa dari ROG Phone ini, Speknya bikin ngiler emang .. Liat nya aja bikin aku miliki haha aaaa ya ampun 😁

    BalasHapus
  17. Daku suka main game tapi masih game yang ringan sih, mungkin kalau daku punya ini ROG 3 selain buat main game lihat speknya cakep banget buat dukung pekerjaan konten kreator ya

    BalasHapus
  18. Pertumbuhan smartphone yang pesat ditambah faktor portabilitas membuat mobile game saat ini lebih banyak diminati
    Asus ROG Phone 3 ini fajar juga spesifikasi nya, pastikan beri pengalaman bermain games lebih menyenangkan

    BalasHapus
  19. Baru aja semalem bilang ke pasangan pengen hape yg bisa kuat main pubg sama dedek V BTS, rog solusinya ya

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam