Laman

Jumat, 21 Agustus 2020

Kenali Demam Berdarah, Upaya Preventif serta Cara Menanganinya

Beberapa waktu ini kita disibukkan dengan informasi seputar pandemi Korona. Adanya pandemi ini membuat masyarakat harus berada di rumah baik bekerja, sekolah bahkan beribadah. Namun demikian, selain Korona, nyatanya masih ada pandemi lain yang harus menjadi perhatian kita semua yakni Demam Berdarah.

Empat hari lalu, keluargaku dihubungi oleh Bu Lek bahwa anaknya masuk ke rumah sakit. Menurut Bu Lek, awalnya anaknya hanya demam biasa dan sempat turun setelah meminum obat flu dan batuk. Tetapi dua hari kemudian, anak Bu Lek ternyata demam tinggi dan menggigil. Takut terjadi apa-apa, akhirnya dia dibawa ke rumah sakit terdekat. 

Setelah diperiksa dokter dan hasil pemeriksaannya keluar lab, ternyata, itu merupakan gejala demam berdarah. Beruntung, anak Bu Lekku segera dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Kata dokter, demam berdarah tak boleh ditunda pengobatannya karena akibatnya fatal jika terlambat.

Tak bisa dipungkiri, akhir-akhir ini musim menjadi tak menentu. Di Pekalongan saja, kadang bisa seharian panas, bisa seharian hujan. Perubahan iklim akhir-akhir ini rentan memunculkan penyakit demam berdarah. Sebab, banyak nyamuk mulai berkembang biak pasca hujan, yang kemudian membawa virus bernama Dengue kepada manusia.

Semua orang tahu bahwa demam berdarah merupakan penyakit yang berbahaya, dan kita lebih sering menemukan penyakit ini melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Penyakit demam Berdarah sering terjadi di wilayah tropis dan subtropis, tak heran Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pasien DB yang cukup besar.

Berdasarkan data dari Kemenkes, hingga juli 2020 ini, jumlah penderita Demam Berdarah mencapai angka 71.633 kasus dengan kematian sebesar 459 kasus. Tentu kita tak mau bukan memegang beban ganda, selain terancam oleh Korona, kita juga menjadi begitu resah oleh kehadiran Demam berdarah ini.

Setiap tahun pasien penyakit Demam Berdarah selalu meningkat, biasanya terjadi ketika musim hujan seperti sekarang ini. Tidak heran sih kalau hampir setiap tahun wabah DBD digolongkan dalam kejadian luar biasa (KLB). Kalau teman-teman belum paham istilah KLB, itu merupakan status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa pernyakit yang merebak dan dapat berkembang menjadi wabah penyakit.

Demam Berdarah atau DB termasuk KLB karena memiliki kecenderungan mewabah dan membahayakan. Namun demikian, penyakit Demam Berdarah bisa dicegah penyebarannya melalui upaya-upaya preventif dari keluarga. Mungkin kita sering mendengar istilah 3 M plus sebagai ikhtiyar menjauhkan diri dari bahaya Demam Berdarah. 

Berikut merupakan tindakan 3 M Plus yang musti kita terapkan demi menjaga kesehatan keluarga dari virus Dengue : 

Menguras

Pada dasarnya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus akan berkembang biak di dalam air. Kubangan atau penampungan air seperti bak mandi, ember air hingga saluran air bisa menjadi media serangga ini untuk bertelur. Demi menghindari perkembangbiakan, masyarakat perlu menguras air dilingkungan sekitar secara teratur supaya larva-larva nyamuk mati. Bila perlu, tiap penampungan air yang memungkinkan sebagai media bertelur nyamuk diberi zat Temefos atau yang biasa kita kenal sebagai Abate.

Menutup

Tindakan menutup ini masih erat kaitannya dengan menguras air. Pada aktivitas ini, masyarakat perlu menutup rapat-rapat penampungan air agar nyamuk tak mampu masuk dan berkembangbiak di dalamnya. Bukan hanya air saja, tempat-tempat kotor dan berantakan sering jadi tempat nyamuk hidup. Itu perlu dilakukan pembersihan atau penutupan agar tak menjadi sarang nyamuk.

Mendaur ulang barang bekas

Nyamuk sangat suka hidup di tempat-tempat kotor dan berantakan, salah satunya tempat menyimpan barang-barang bekas. Demi menghindari nyamuk bersarang, lebih baik kita jual atau daur ulang barang bekas yang dimiliki menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Nah selain 3 hal di atas, masih ada tindakan-tindakan lainnya yang bisa kita lakukan untuk mencegah pandemi Demam Berdarah,

  • Mengganti air vas bunga, tempat mimum burung/tempat air lainnya.
  • Memperbaiki saluran air/got dan talang air yang rusak, menutup lubang-lubang.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, 
  • Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai lotion antinyamuk.
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi serta tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar.

Baik, itulah upaya 3 M plus yang perlu diketahui, dipahami dan diaplikasikan bersama agar nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus tak berkembangbiak dan membahayakan masyarakat melalui penyakit Demam Berdarah. Selanjutnya, hal yang perlu kita pahami selain upaya-upaya pencegahan adalah memahami penanganan pertama bagi pasien terindikasi Demam Berdarah.

Demam Berdarah sudah diketahui sebagai penyakit yang mematikan. Apabila tidak segera ditangani, akibatnya bisa fatal. Kasus yang terjadi pada anak Bu Lekku misalnya. Sebenarnya itu bisa menjadi fatal dan mengancam nyawa, hanya saja Bu Lek sigap membawa anaknya ke rumah sakit sehingga segera tertolong.

Berikut merupakan hal yang perlu kita lakukan jika mendapati anggota keluarga terkena gejala Demam Berdarah.

  • Usahakan penderita beristirahat yang cukup
  • Jika penderita merasa nyeri, berikan parasetamol dan acetaminophen sesuai dosis agar tak membahayakan.
  • Usahakan menghindari aktivitas yang menguras energi.
  • Perbanyak konsumsi air mineral untuk mencegah tubuh kekurangan cairan.

Apabila usaha-usaha di atas sudah dilakukan dan belum membuahkan hasil, kita bisa segera menghubungi dokter untuk berkonsultasi. Bicara mengenai konsultasi, saat ini zaman sudah begitu canggih, apapun aktivitas bisa dilakukan hanya berbekal sentuhan jari, salah satunya berkonsultasi secara online melalui aplikasi Halodoc.

Halodoc sendiri merupakan sebuah platform kesehatan yang mampu memberikan informasi terkait kesehatan mulai dari tips-tips, informasi Rumah Sakit terdekat, cek kesehatan, berkonsultasi melalui dokter terpercaya hingga membeli obat. Melalui platform ini pula, kita bisa tanya jawab terkait gejala Demam Berdarah. Dengan adanya Halodoc, harapannya, masyarakat bisa lebih mudah aware dan antisipasi gejala-gejala yang timbul pada penderita. Semoga bermanfaat!

17 komentar:

  1. Nice info. Demam berdarah memang kadang suka dianggap sebelah mata, apalagi sekarang kalah tenar sama Corona. Padahal kalau kita sudah terkena DB bisa berakibat fatal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bang, apalagi kalau gak ditanggapi serius gejala Demam Berdarah, bisa mengakibatkan kematian.

      Terima kasih sudah mampir ke artikel saya. Salam hangat.

      Hapus
  2. Mbaaa makasiii infografisya super kece dan berfaedah banget
    Di musim seperti sekarang, perhatiann kita banyak tersedot ke Covid ya
    Padahal DBD juga mengerikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia mbak, padahal bahayanya juga sama ya. Ya semoga kita jadi lebih aware sama kesehatan :)

      Hapus
  3. Demam berdarah masih jadi penyakit yg berbahaya ya. Sebenernya simpel cara mencegahnya, cuma seringnya kita lupa, apalagi menjaga kebersihan yg susah diterapkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu kak, karena banyak orang yang kurang peduli jadinya malah abai pada upaya preventif untuk menghindari Demam Berdarah :)

      Hapus
  4. Iya loh, di daerah tempat tinggal saya yang biasanya nggak ada nyamuk, sekarang lagi banyak nyamuk. Wah, harus hati-hati nih jangan-jangan itu rombongan nyamuk penyebab demam berdarah, ya.

    Dulu banget pernah kena demam berdarah. Aduuuh, rasanya nggak enak banget. Perut mual, sekujur badan terasa nyeri, mata seperti ditusuk-tusuk, dan badan menggigil. Iya sih, namanya juga demam.

    Oh iya, saya penasaran. Kalau pakai Halodoc dan dicurigai demam berdarah, kira-kira bisa diberikan rujukan untuk tes darah ke lab nggak, ya?

    BalasHapus
  5. Suka kesal sama nyamuk, mesti waspada banget ya huhu, kadang rumah sudah bersih, tetap aja bisa berisiko didatangi nyamuk ini

    BalasHapus
  6. Pergantian musim begini, memang kita harus waspada salah satunya terhadap Demam Berdarah ini ya.. Trims Nurul, sdh mengingatkan kita utk itu..

    BalasHapus
  7. Aku pun lagi kesel banget nih mbak di rumah banyak banget nyamuknya. Ngeri juga kalau bayangin ada nyamuk demam berdarah. Di rumah nih udah siap sedia berbagai jenis obat nyamuk dan lotion. Semoga kita semua sehat selalu ya.

    BalasHapus
  8. Intinya jaga kebersihan dan mengurangi tempattempat yang memungkinkan jadi sarang nyamuk ya mbak. Dan pastinya jaga pola makan keluarga, supaya imunnya lebih sip

    BalasHapus
  9. Perlu banget ini menjaga kesehatan dan juga kebersihan lingkungan agar bebas dari penyakit demam berdarah

    BalasHapus
  10. Nah ini yang kubutuhkan mbak, beberapa hari ini banyak nyamuk sebel banget jadi ketakutan kan akunya kalau nyamuk bahaya ini. Mulailah aku beberes pelan-pelan, soalnya banyak printilan jahitan eheheh

    BalasHapus
  11. Serem banget sama nyamuk Aedes ini.
    Jadi selalu waspada dan melakukan 3M seperti yang dituliskan di atas.

    BalasHapus
  12. Waah ini penting baget kadang kita merasa udah tiap hari nih bebersih tapi masih juga nyamuk nyamuknya beraeliweran, bahkan gak tau slah satunya ada pembawa virus

    BalasHapus
  13. demam berdarah bukanlah penyakit yang dapat dianggap remeh, bahkan bisa menyebabkan kematian, oleh karena nya ketika gejala sudah dirasakan ada baiknya segera periksakan ke dokter
    Atau bisa cari informasi dahulu dan kenali gejalanya lewat apps Halodoc ya..

    BalasHapus
  14. Pengalaman pahit mengenai demam berdarah, jangan sampai terulang lagi

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam