Senin, 11 Maret 2019

Master Meter dan Reservoir, Sebentuk Cinta PDAM Surya Sembada Untuk Masyarakat Surabaya

“Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih dan produktif”
Demikianlah bunyi Undang-Undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 pasal 5 tentang Sumber daya air. Adanya undang-undang tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah sangat memperhatikan keberadaan air bersih bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Air merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan. Bahkan tubuh terdiri dari 70% cairan dimana itu didapatkan melalui minuman yang kita konsumsi.

Dalam kehidupan sehari-hari, selain untuk kebutuhan konsumsi, air bersih digunakan untuk mandi, mencuci, menyiram tanaman, dan sebagainya. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, keberadaan air bersih semakin berkurang. Banyaknya limbah industri dan rumah tangga membuat air menjadi kotor dan tak layak pakai. Hal tersebut kemudian berimbas pada kelangkaan air di masyarakat.
“Kelangkaan air adalah kurangnya sumber daya air yang cukup untuk memenuhi tuntutan penggunaan air di suatu daerah. Itu sudah mempengaruhi setiap benua dan sekitar 2,8 miliar orang di seluruh dunia setidaknya satu bulan dari setiap tahun” (Science Daily dalam artikel Dosenekonomi.com)
Data Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mencatat bahwa saat ini 40 persen populasi dunia mengalami kelangkaan air, dunia semakin mengalami krisis air bersih. Mengapa itu bisa terjadi? Ada beberapa penyebab kelangkaan air bisa terjadi.
Pencemaran adalah penyebab kelangkaan air. Sumber pencemaran bisa berupa limbah industri dan manusia yang langsung dibuang ke sungai tanpa menyaringnya pada instalasi penyaringan limbah. Berbagai limbah industri yang dibuang sembarangan tak hanya mengotori aliran sungai tapi juga tanah yang berada di sekitar sungai. Hal ini kemudian berdampak pada pencemaran tanah. Kita tahu bahwa air bersih tersimpan dalam tanah, jika keadaan tanah tercemar, air didalamnya pun ikut tercemar. Hal ini menjadikan jumlah air tanah yang layak guna menjadi langka.
Setiap waktu, jumlah populasi manusia di bumi ini semakin bertambah. Dengan bertambahnya populasi manusia, itu berarti terjadi peningkatan penggunaan lahan yang berpotensi mengurangi daerah resapan air. Tak hanya itu, adanya populasi manusia yang bertambah membuat keberadaan industri juga kian besar. 

Peningkatan pesat populasi manusia yang dikombinasikan dengan pertumbuhan besar-besaran di sektor industri telah mengubah ekosistem air dan mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati yang seharusnya mampu menjadi pelindung bagi keberadaan air.
Pernahkah kamu boros menggunakan air dalam kehidupan sehari-hari? Jika iya, maka sebaiknya kebiasaan itu harus dihentikan. Boros menggunakan air terkadang bisa dilakukan tanpa sadar. Misalnya saja saat mandi, bisa jadi kita terlalu banyak membuang air untuk menyiram tubuh kita. Apalagi jika musim kemarau tiba. Intensitas mandi yang kita lakukan bisa saja lebih dari 2 kali. Hal ini berdampak pada semakin banyaknya air yang terbuang. Penggunaan air yang berlebihan merupakan masalah besar yang dihadapi banyak orang karena dapat menyebabkan kelangkaan air.
Mayoritas pertanian di Indonesia menggunakan air tawar sebagai pengairan. Jika sistem pengairan yang digunakan salah, akan banyak air yang terbuang sia-sia. Apalagi banyak dari petani yang masih menggunakan pestisida sebagai pencegah hama. Dan kita tahu bahwa pestisida juga berpotensi mencemari air di sekitar lahan pertanian.
Kekeringan secara singkatnya, daerah yang tidak mendapatkan curah hujan yang cukup. Beberapa daerah berada dalam kekeringan abadi karena secara geografis berada di lingkungan gurun atau karst, sedangkan daerah lain mungkin menghadapi kekeringan karena musim. 

Kekeringan biasa terjadi di seluruh dunia, dan solusi yang bisa dilakukan ketika menghadapinya adalah dengan mendatangkan air bersih dari daerah lain yang melimpah. Jika memungkinkan, pembangunan pipa juga bisa menjadi solusi untuk mengalirkan air ke tempat yang mengalami kekeringan.
Ada sejumlah wilayah yang mengalami kelangkaan air karena lokasinya jauh dengan sumber air. Kalaupun dekat, tapi sumber air di sekitar terkena pencemaran limbah berat. Wilayah yang dimaksud adalah yang berada di area terpencil, daerah bekas tambang, daerah karst, pemukiman kumuh dan daerah sepanjang bantaran aliran sungai. Dengan adanya lokasi tersebut menjadikan masyarakat akan sulit mendapatkan pasokan air bersih.

Kelangkaan air bersih di masyarakat berdampak buruk bagi kehidupan dan kesehatan. Banyak warga yang kemudian memanfaatkan air kotor disekitar untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi bahkan air minum. Padahal, air yang kotor mengandung jutaan kuman penyakit seperti bakteri Escherichia coli, Shigella, Salmonella, dan lainnya. Bisa dibayangkan risiko seperti apa yang dihadapi masyarakat jika menggunakan air kotor. Mengerikan sekali sobat!

Nah, keadaan tersebut, ternyata  juga dialami oleh masyarakat Surabaya. Surabaya saat ini telah berkembang menjadi salah satu kota metropolitan terbesar yang memiliki perkembangan industri pesat dengan jumlah penduduk yang padat. Semakin padatnya kota Surabaya inilah yang kemudian memunculkan permasalahan kelangkaan air bersih. Lalu, bagaimana solusi mengatasinya?
Berdasarkan informasi yang dilansir dari terupdate.net, jumlah penduduk di kota Surabaya berada pada angka 2.885.555 jiwa. Tentu saja, itu bukanlah angka yang kecil. Sobat air, Semakin banyak penduduk itu artinya semakin berkurang jumlah lahan atau tanah untuk penampung air bersih. 

Dengan adanya tantangan tersebut maka pemerintah daerah juga harus memikirkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas guna menunjang kehidupan masyarakat. Termasuk soal fasilitas penyedia air bersih yang dalam hal ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sangat berperan. Di Surabaya, PDAM Surya Sembada berusaha untuk menjawab tantangan tersebut melalui pembangunan reservoir dan menerapkan program Master Meter.

Ada beberapa masalah yang teindikasi muncul terkait dengan penyediaan air bersih di Surabaya. Salah duanya adalah lokasi yang sulit dijangkau oleh pipa PDAM dan kondisi air yang tersendat karena permasalahan teknis. Nah, dengan adanya indikasi permasalahan tersebut, PDAM Surya Sembada bekerjasama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) membangun Master Meter dan membangun Tandon air besar di sejumlah wilayah untuk menampung air.
Dengan adanya Master meter, masyarakat tak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih. Namun demikian, berikut hal-hal yang harus dilakukan KSM untuk mejalankan program Master Meter ini : 

1. Pemeliharaan sistem Master Meter
2. Mengawasi tingkat pemakaian tiap rumah tangga.
3. Menagih biaya berdasarkan pemakaian masing-masing rumah tangga.
4. Membayarkan tagihan bulanan ke PDAM.

Hingga saat ini, PDAM Surya Sembada telah memiliki 121 Master Meter untuk melayani 6722 pelanggan. Dan kemungkinan angka itu akan terus bertambah setiap waktu. Selain Master Meter, masih ada lagi program yang tengah diupayakan pembangunannya oleh PDAM Surya Sembada yakni Reservoir.
Pernah mengalami kejadian air tak keluar seharian dari keran? Jangankan sehari. Beberapa jam saja air dari keran tidak keluar, masyarakat akan kesusahan untuk melakukan aktivitasnya. Banyak hal yang membuat itu semua terjadi. Salah satunya jika sedang ada perbaikan atau kebocoran pipa yang di alami PDAM. Saya pernah mendapati itu. Saat itu di jalanan banyak sekali air muncul dari dalam tanah. Setelah mencari informasi, ternyata saluran pipa PDAM di wilayah saya mengalami kebocoran.

Kebocoran atau perbaikan pipa terkadang membutuhkan waktu yang tak sedikit. Oleh karena itu, dengan adanya tandon-tandon penampung air atau reservoir, diharapkan bisa memberi cadangan air ke masyarakat hingga proses perbaikan selesai dilakukan. Saat ini sudah ada sekitar 10 tandon raksasa yang dibangun oleh PDAM yang tersebar di beberapa wilayah di Surabaya. Keren kan?

Kedua program, Master Meter dan Reservoir dibuat oleh PDAM sebagai jawaban atas tantangan kebutuhan air yang semakin besar dengan jumlah penduduk yang semakin banyak. Diharapkan, keduanya mampu menjadi solusi paling mendasar untuk masyarakat Surabaya terkait distribusi air bersih melalui PDAM Surya Sembada. 

Sesuai dengan tagline “Air untuk Semua”, PDAM Surya Sembada bermaksud membangun lebih banyak lagi Master Meter dan Reservoir sehingga air bersih bisa dinikmati oleh semua. Tanpa ada pengecualian, tanpa ada satupun yang tertinggal untuk mendapatkan manfaatnya. Yap, karena bagi PDAM Surya Sembada, program-program inilah sebentuk cinta untuk masyarakat Surabaya, sebuah realisasi dari “Leaving no one behind”.

Sumber informasi dan referensi : 

  • Instagram PDAM Suryasembada
  • https://www.alodokter.com/kuman-kuman-di-balik-pencemaran-air
  • http://harian.analisadaily.com/sumut/news/solusi-itu-bernama-master-meter/227394/2016/04/05
  • http://terupdate.net/data-statistik/jumlah-penduduk/jumlah-penduduk-kota-surabaya-tahun-2018.html
  • Gambar di ambil melalui artikel 
  • https://news.okezone.com/read/2016/03/18/338/1339179/akhir-tahun-ahok-tertibkan-permukiman-kumuh-ciliwung
  • https://www.tanindo.net/filter-air-sungai-menangulangi-pencemaran-limbah/
  • https://tumoutounews.com/2017/08/25/download-jumlah-penduduk-dunia-tahun-2017/
  • komponen gambar diambil dari Freepik dengan modifikasi pribadi.

11 komentar:

  1. Programnya bagus banget, mba.. semoga seluruh lapisan masyarakat Surabaya tercukupi kebutuhan air bersihnya :)

    BalasHapus
  2. Paling susah kalo air PDAM mati. Mau mandi, masak, nyuci jadi nggak bisa. Btw, like usual tulisan kamu lengkap dan keren bangett <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di kos aja kalau listrik mati, langsung pada ribut mba 😂

      Hapus
  3. Wah liat foto air limbahnya itu kok sedih banget ya. Pengelolaan air emang hal penting di suatu negara ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu realita pemcemaran limbah yg dekat dengan kota industri sih mba. Serem emang

      Hapus
  4. Bener banget ya. Air di alam ini emang harus dijaga ya kak. Jangan smpe anak cucu kita besok kehabisan air bersih :(

    BalasHapus
  5. Wah master meter memang penting ya buat kondisi negara kita kayak di atas

    BalasHapus
  6. Jadi ingat kemarin PDAM mau buka jalur di kompleksku, cuma ya air tanah kami masih berlimpah ya nggaklah. Ini program baik ya. Semoga semua paham ya dalam penggunaan air bersih

    BalasHapus
  7. Wah programnya bagus sekali,bisa menjadi solusi bagi masyarakat ketika musim panas datang..Biasanya pas musim itu ketersediaan air jadi menipis. Semoga program ini bisa diaplikasikan juga di banyak daerah di Indonesia yaa.

    BalasHapus
  8. saya baru tahu kalau PDAM punya program Master meter, mba. Programnya menarik dan pastinya bermanfaat untuk masyarakat, karena kebutuhan air bersih itu sangat penting

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam