Jumat, 04 Agustus 2017

Bijak Bermedia sosial. Kenapa enggak??

Media sosial adalah sesuatu yang sekarang ini hampir dimiliki oleh semua orang. Oh iya? Lalu, apa media sosial yang kamu miliki. Facebook, Twitter, Instagram, Pinterest, Blog, BBM, Whatapps, atau Google plus?

Kalau untukku, aku punya semua yang kusebutkan tadi kecuali Pinterest. Kalau kamu mungkin semuanya ya hehe (anak hits)
***
Berbicara mengenai Medsos, coba deh bayangkan, ketika satu orang saja memiliki lebih dari 2 medsos. Itu berarti se-Indonesia kalau digabungan bisa puluhan ribu medsos yang aktif. Nah, Itu juga mengartikan tingkat perputaran, pertukaran dan penyerapan informasi yang ada di media sosial memiliki kecenderungan yang besar.

Yap, benar sekali. Melalui media sosial, kita bisa mendapatkan berbagai informasi mulai dari pembahasan teringan hingga kategori berat. Sayangnya, didalam pertukaran informasi itu juga terkadang dibarengi berita-berita yang mengarah pada hoaks, bullying dan perpecahan. Well, kita sebagai pengguna medsos harus hati-hati dalam menggunakannya. Istilahnya, kita harus bijak dalam bermain media sosial.


Apa sih bijak bermedia sosial itu??


Hayooo, bijak media sosial menurut kamu yang kayak apa. Gak tahu??
Hmmm okelah, aku jawab versiku dulu ya. Kalau menurutku, bijak bermedia sosial itu berarti kita menggunakan media sosial untuk keperluan-keperluan yang membawa manfaat bagi diri maupun orang lain.

Misalnya nih kita punya informasi yang positif dan membuat oranglain bisa menjadi lebih baik, maka kita share informasi tersebut dengan niat mampu memberi semangat atau pengaruh baik. 

Cerita sedikit ya mengenai beberapa pengalamanku sebagai medsos user ketika observe ke medsos terutama facebook dan Instagram. Setiap aku lihat beranda facebook, aku sering menjumpai berita-berita dengan judul "Kontroversial" bersliweran didepan mata.

Ketika ku klik isinya kalau gak berita tentang perdebatan berbau politik, isu-isu berbau agama dan hoaks-hoaks yang gak jelas kebenaran dan sumber asalnya.

Kalau di Instagram, aku sering menemukan foto-foto bernuansa pornografi dan hoaks. Juga kalimat pembulian di kolom komentar. Mengganggu banget dan menimbulkan perdebatan antar pengguna instagram.

Kita harus Bijak. Ya,  bijak. Media sosial itu memanglah milik kita. Tapi bukan berarti kita semaunya menggunakan mereka tanpa melihat dampak bagi sekeliling kita. Menyebarkan berita palsu, konten-konten tak sopan dan kontroversial akan menyeret orang lain untuk membacanya.

Okelah kalau mereka sudah dewasa dan bisa menanggapi dengan baik. Bagaimana jika itu terlihat oleh mereka yang masih dibawah umur. Mereka yang masih anak-anak dan perlu bimbingan. Pengaruhnya akan cukup buruk bagi perkembangan mereka, anak-anak. Coba kita cek pengguna internet :
Pada warna biru terdapat angka tertinggi pengguna internet dengan rentang usia 25-34 tahun. Sedangkan tingkatan kedua diikuti oleh mereka yang berusia 10-24 tahun sampai tingkatan terakhir untuk mereka yang berusia lebih dari 50 tahun.

Coba kita lihat pada tingkatan kedua. Kurang lebih ada persentase anak berusia 10 tahun dimana mereka masih rapuh untuk menerima berbagai informasi yang ada di media sosial. Apalagi untuk menerima informasi yang negatif.

So, apa yang bisa kita lakukan dengan medsos kita supaya bermanfaat?

Kalau kita bisa berbagi informasi positif, kenapa enggak?? Selain kita bisa menambah pengetahuan untuk oranglain, kita juga gak rugi kok bahkan dapat pahala tho?
Why? Konten positif turut memberi arahan pemikiran bagi orang lain bahkan kita sendiri. Kita jadi tidak gampang menghujat dan menjustifikasi informasi yang belum jelas benar salahnya.
Beberapa waktu yang lalu kita sempat dihebohkan dengan postingan seorang gadis SMA tentang "Warisan". Postingan gadis itu di facebook menuai kontroversi dari berbagai kalangan. Ada yang pro dan kontra.

Orang-orang yang pro dengan pendapatnya memberi dukungan dan semangat sedangkan yang kontra membuli bahkan mengomentari dengan bahasa yang kurang sopan bahkan kasar. Jangan jadi seperti itu. But, kita gunakan bahasa yang lebih sopan dan elegan.
Seperti yang aku tadi bicarakan, aku banyak menemui berita-berita yang cukup kontroversial. Pada saat menerima berita yang kontroversial, biasanya akan memicu terjadinya amarah. Padahal berita tersebut belum tentu benar. 

Sebagai seorang user medsos yang bijak, kita perlu skeptis terhadap informasi yang ada. Memilahnya dan tetap tenang dalam berkomentar meski tidak suka, atau lebih baik diam. Yaps, itulah beberapa hal positif yang bisa kita lakukan untuk berinteraksi di media sosial.

BTW nih, beberapa hari yang lalu aku diundang untuk mengikuti agenda yang diadakan oleh Humas Polri yang bekerjasama dengan Polda DIY. Acara tersebut mengundang beberapa komunitas yang ada di Jogja. 

Ada dari Blogger Jogja, Kompasiana, ICJ (Info Cegatan Jogja), IKKJ (Info Kecelakaan dan Kriminalitas Jogja) dan masih banyak lagi. Acara tersebut bertempat di Lantai 9 Sahid Rich Hotel, Yogyakarta.
Acaranya cukup seru karena menghadirkan orang-orang berkompeten di bidangnya yakni Kepala Biro PID Div Humas Polri Brigjen Pol Drs. Adnas, M.Si., Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., Setditjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Mariam F. Barata, dan Naumi Lania dari Komnas Perlindungan Anak.

Para pembicara sharing informasi mengenai beberapa kasus di masyarakat yang kemudian menjadi pembicaraan di media sosial. Misalnya tentang penyebaran berita-berita hoaks dan beberapa kasus yang berakhir pada ujaran kebencian dan bullying. 
Ada juga pembahasan mengenai perilaku masyarakat yang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk "curhat" masalahnya yang berakhir pada pembulian. Terutama facebook dan instagram yang sekarang cukup banyak di akses oleh masyarakat.

Untuk Info tambahan, Jogja termasuk salah satu kota yang paling banyak mendapatkan dan mengalirkan arus informasi secara positif maupun negatif lho, sehingga dipilih sebagai tempat untuk penyelenggaraan acara Bincang Santai ini. 

Dalam acara bincang santai ini kita berkesempatan untuk sharing dan berdiskusi langsung mengenai uneg-uneg kita pada pak Polisi maupun narasumber yang lain. Acara yang sangat berkualitas dan menyenangkan untuk menambah ilmu kita.
Mungkin suatu hari aku bisa berkesempatan untuk mengikuti acara lain yang tak kalah seru dan penuh dengan pelajaran. Ya, Semoga saja. 

Yukk temans, mari kita tanamkan nilai-nilai positif pada diri kita termasuk pada setiap hal yang kita posting, dan bagikan supaya mampu bermanfaat dan menularkan sesuatu yang inspiratif dan baik. Bijak bermedia sosial, kenapa enggak??

#MedsosAgaweRukun

Posting By : Nurul Mutiara RA (Yogyakarta)

3 komentar:

  1. Berita Hoax, korbannya begitu merata, karena para user sosmed bukan mencari tau kebenaran dari berita tersebut dahulu, tapi malah membagikan ulang.

    BalasHapus

Mohon tidak memberikan komentar dengan link hidup karena akan langsung dihapus dan ditandai spam